Aliran Kas cashflow Analisis Laba Rugi

Kadariah 2001 mengemukakan bahwa manfaat atau benefit dari usaha terbagi menjadi Direct benefits, Indirect benefits dan Intangible benefits. Direct benefits berupa kenaikan dalam output fisik atau kenaikan nilai output yang disebabkan oleh adanya perbaikan kualitas, perubahan lokasi, perubahan dalam waktu penjualan, penurunan kerugian dan penurunan biaya. Indirect benefits adalah benefit yang timbul atau dirasakan di luar usaha karena adanya realisasi suatu usaha. Sedangkan intangible benefits yaitu benefit yang sulit dinilai dengan uang, diantaranya adalah seperti perbaikan hidup, perbaikan pemandangan karena adanya suatu taman, perbaikan distribusi pendapatan, integrasi nasional dan pertahanan nasional.

3.1.2. Aliran Kas cashflow

Husnan dan Muhammad 2005 mendefenisikan cashflow sebagai arus kas yang ada diperusahaan, baik arus kas masuk inflow maupun arus kas keluar outflow. Aliran kas penting digunakan dalam akuntansi karena laba dalam pengertian akuntansi tidak sama dengan kas masuk bersih, dan yang relevan bagi para investor adalah kas bukan laba. Aliran kas yang berhubungan dengan usaha dapat dikelompokkan dalam tiga bagian yaitu aliran kas permulaan initial cashflow, aliran kas operasional operational cashflow, dan aliran kas terminal terminal cashflow. Pengeluaran- pengeluaran untuk investasi pada awal periode merupakan initial cashflow. Aliran kas yang timbul selama operasi usaha disebut operational cashflow. Aliran kas yang diperoleh pada saat usaha telah berakhir disebut terminal cashflow. Pada umumnya initial cashflow bernilai negatif sedangkan operasional dan terminal cashflow bernilai positif. Aliran-aliran kas harus dinyatakan dengan dasar setelah pajak. Dengan kata lain, cashflow terdiri dari biaya dan manfaat. Biaya adalah arus kas yang benar-benar dikeluarkan perusahaan, sedangkan manfaat adalah arus kas yang masuk kedalam kas perusahaan.

3.1.3. Analisis Laba Rugi

Nurmalina et al. 2009 mendeskripsikan laporan laba rugi sebagai ringkasan dari empat jenis kegiatan, yaitu: 1 pendapatan dari penjualan produk atau jasa, 2 beban produksi atau biaya untuk mendapatkan barang atau jasa yang dijual, 3 beban yang timbul dalam memasarkan dan mendistribusikan produk atau jasa pada konsumen, serta yang berkaitan dengan beban administrasi operasional, dan 4 beban keuangan dalam menjalankan bisnis contoh: bunga yang dibayarkan pada kreditur, pembayaran deviden pada pemegang saham preferen. Analisis laba rugi digunakan perusahaan untuk mengetahui perkembangan usaha dalam periode tertentu dan akan mempermudah penentuan besarnya aliran kas tahunan yang diperoleh suatu perusahaan. Komponen variabel yang termasuk dalam laba rugi terdiri dari pendapatan pokok dan sampingan perusahaan, biaya operasional perusahaan dimana di dalamnya termasuk biaya penyusutan dari barang investasi yang ditanamkan, beban bunga jika perusahaan melakukan pinjaman. Hasil dari perhitungan pengurangan komponen inflow dengan outflow tersebut, mengeluarkan hasil berupa laba kotor perusahaan yang dikenal dengan istilah Earning Before Tax EBT. Dari EBT tersebut, perusahaan dapat memperhitungkan besarnya pajak tax yang harus dibayarkan berdasarkan undang-undang yang berlaku. Setelah perhitungan pajak dan bunga jika ada maka akan diketahui besarnya laba bersih perusahaan selama umur usaha.

3.1.4. Umur Usaha