Mekanisme Adsorpsi Logam Berat oleh Kitosan
Adsorpsi fase cairan dapat terjadi di tiga daerah antarmuka, yaitu padatan- cairan, cairan-cairan atau cairan-gas. Jumlah cairan yang teradsorpsi pada
permukaan adsorben tidak lepas dari luas permukaan adsorben yang dapat ditentukan dengan persamaan isoterm adsorpsi. Selain itu distribusi ukuran pori
juga tidak kalah penting untuk ditentukan. Parameter yang terakhir dapat ditentukan dengan metode analisis molekular yang menggunakan molekul dengan
ukuran yang berbeda sebagai adsorbatnya. Untuk sistem adsorpsi larutan pada adsorben, isoterm adsorpsi larutan
pada padatan dapat diperoleh dari plot jumlah yang di serap sebagai fungsi dari prubahan konsentrasi. Perubahan konsentrasi disebabkan oleh keluarnya salah
satu atau kedua komponen larutan. Adsorpsi dari larutan lazim di sebut adsorpsi karena lazimnya terjadi persaingan antara kedua komponen larutan zat terlarut
dan zat pelarut. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi adsorpsi larutan, yaitu interaksi adsorben-adsorbat, interaksi adsorbat-adsorbat, porositas adsorben,
dan keheterogenan permukaan serta efek sterik adsorbat bobot, ukuran, geometri, dan struktur kimia molekul adsorbat juga berpengaruh terhadap proses adsorpsi
yang kompetitif tersebut. a. Interaksi adsorben-adsorbat
Kompetisi adsorpsi antara kedua komponen larutan pada permukaan adsorben bergantung pada kekuatan interaksi antara adsorben dan kedua
komponen larutan. Hal tersebut dipengaruhi oleh polaritas adsorben dan adsorbat, misalnya senyawa polar akan terjerap lebih kuat pada permukaan
adsorben yang polar daripada senyawa nonpolar. b. Porositas adsorben
Karbon aktif memiliki berbagai ukkuran pori yang memungkinkan terjadinya efek saringan molekular parsial, jika kedua komponen larutan
memiliki ukuran yang berbeda. Faktor ini meningkatkan adsorptivitas adsorben pada komponen larutan zat terlarut atau pelarut yang ukurannya
lebih kecil sedangkan adsoprtivitas molekul yang lebih besar diabaikan. c. Heterogenitas permukaan
Distribusi gugus –NH
2
pada molekul kitosan yang tidak merata merupakan salah satu contoh yang menunjukan keheterogenan permukaan adsorben,
akibatnya, kemampuan menjerap adosrbat berbeda-beda untuk setiap tapak penjerapan. Selain itu, keheterogenan permukaaan adsorben lain misalnya
keberadaaan oksigen atau nitrogen pada permukaan karbon juga dapat mengakibatkan adsorpsi perferensial untuk molekul tertentu bisa zat
terlarut atau pelarut saat digunakan pada larutan biner yang memiliki komponen dengan ukuran dan polaritas beragam.
d. Efek sterik Pada konsentrasi rendah, ukuran senyawa aromatik tersubstitusi lebih
meruah, sehingga terjerap lebih sedikit dibandingkan dengan benzena. e. Orientasi molekul teradsorpsi
Orientasi molekul juga mempengaruhi adsorpsi larutan pada padatan. Idealnya, adsorbat berbentuk bola sehingga orientasinya baik dipermukaan
adsorben.