Biologi Eceng Gondok Eceng Gondok Eichhornia Crassipes Mart Solm

seksual dan vegetatif aseksual. Perkembang biakan secara vegetatif lebih umum daripada generatif. Induk eceng gondok memperpanjang stolonnya kemudian tumbuh anaknya di ujung stolon. Eceng gondok berakar serabut yang tidak bercabang. Akarnya memproduksi sejumlah besar akar lateral yaitu 70 buahcm. Panjang akar bervariasi mulai dari 10-300 cm Godfrey, 2000. Pertumbuhan eceng gondok memerlukan cahaya yang cukup. Suhu optimum untuk pertumbuhannya adalah berkisar antara 27-30 o C. Pada daerah tropik tumbuhan ini dapat berkembang dengan baik. Pertumbuhan terhenti pada suhu dibawah 10 o C atau suhu diatas 40 o C dan akan mati pada suhu dibawah 0 o C atau 45 o C dalam waktu 48 jam. Faktor lainnya yang mempengaruhi pertumbuhan eceng gondok adalah pH. Kisaran pH optimum untuk pertumbuhannya aldalh 6-8. Pada pH 4 tumbuhan ini lebih banyak menyerap unsur P phospor dan pada pH 7 lebih banyak menyerap unsur N nitrogen dan unsur K kalium Gopal, 1987. Gambar 3 adalah gambar tanaman eceng gondok dan Gambar 4 adalah gambar morfologi eceng gondok. Gambar 3 Tanaman eceng gondok Eichhornia crassipes Mart Solm. Gambar 4 Morfologi eceng gondok Eichornia crassipes Mart solm Godfrey, 2000. Keterangan: B = Helai daun leaf blade; F = Pengapung float; FI = Bunga flower; I = Leher daun isthmus; L = Ligula ligulae; R= Akar root.

2.9.2. Eceng Gondok dalam Pengolahan Limbah

Cara untuk menghilangkan polutan dari limbah domestik dan industri telah dikembangkan metode dengan menggunakan tanaman air. Beberapa tanaman yang telah dilakukan penelitian sebelumnya dan didapatkan hasil bahwa yang memiliki potensi terbesar untuk digunakan dalam pengendalian pencemaran air adalah jenis hyacinth Eichhornia crassipes Mart Solm. Hyacinth air memiliki tingkat pertumbuhan yang cepat dan mempunyai kemampuan untuk mengakumu- lasi nutrisi dan air limbah yang mengandung racun Gupta et al. 1988. Menurut Orth 1988 bahwa jenis tanaman yang disenangi untuk kolam limbah di negara berkembang adalah eceng gondok Eichhornia crassipes Mart Solm . Hal ini diawali dari penemuan Dymond 1948 dalam Gopal 1987 yang menyatakan bahwa eceng gondok dapat tumbuh di dalam air limbah domestik dan limbah industri yang mengandung unsur N dan P yang cukup tinggi. Eceng gondok memiliki potensi untuk mengolah limbah domestik dan limbah industri. Eceng gondok merupakan biofilter yang dapat dengan menyerap logam berat seperti timbal, kadmium, merkuri, dan nikel dalam jumlah tinggi tanpa menunjukkan tanda-tanda toksisitas Wolverton Mc.Donald 1979. Hasil penelitian sebelumnya mengatakan bahwa eceng gondok mampu menyerap dan mengakumulasi berbagai logam berat seperti besi, mangan, seng, aluminium, kadmium, timah, merkuri, nikel, perak, kobalt, strontium, kromium dan tembaga. Bahkan platinum ditemukan pula terakumulasi dalam jaringan Gopal, 1987. Kemampuan eceng gondok sebagai biofilter adalah dengan adanya mikroba rhizosfera pada akar dan di dukung oleh daya adsorpsi serta akumulasi yang besar terhadap bahan pencemar tertentu, maka dapat dimanfaatkan sebagai alternatif pengendali pencemaran di perairan Marianto, 2001. Bahan-bahan organik maupun anorganik termasuk logam berat yang terlarut di dalam air dapat di reduksi oleh mikroba rhizosfera yang terdapat pada akar eceng gondok dengan cara menyerapnya dari perairan dan sedimen kemudian mengakumulasikan bahan terlarut ini ke dalam struktur tubuhnya Suriawiria, 1993. Akan tetapi jika kehadiran eceng gondok sudah melebihi ambang batas yang dapat di tolelir oleh lingkungan perairan, maka justru akan mencemari lingkungan tersebut. Eceng gondok dapat dijadikan sebagai bioindikator pencemaran air karena kemampuannya dalam mengakumulasi logam berat dalam tubuhnya bio- akumulator. Kemampuan eceng gondok ini karena pada akarnya terdapat mikroba rhizosfera yang mengakumulasi logam berat. Menurut Surawiria 1993 bahwa mikroba rhizosfera adalah bentuk simbiosis antara bakteri dengan jamur, yang mampu melakukan penguraian terhadap bahan organik maupun anorganik yang terdapat dalam air serta menggunakannya sebagai sumber nutrisi.

2.10. Kijing Taiwan Anodonta Woodiana

Kerang jenis Anodonta woodiana ini berasal dari Taiwan sehingga di kenal juga dengan sebutan kerang atau kijing taiwan. Kerang ini masuk ke Indonesia tanpa sengaja. Kijing taiwan pertama kali ditemukan pada tahun 1971 di kolam kolam Lembaga Penelitian Perikanan Darat, Cibalagung, Bogor oleh para petugas yang sedang melakukan penelitian di lembaga tersebut. Di duga kerang tersebut ikut terbawa saat Indonesia mengimpor ikan mola Hypophthalmichtys molitrix dan ikan nila Sarotherodon niloticus L yang keduanya didatangkan dari Taiwan sekitar akhir 1960-an hingga awal 1970-an Susilo, 1981. Gambar 4 adalah gambar kerang Anodonta woodiana Hart, 1974 dan Gambar 5 adalah gambar anatomi Anodonta woodiana.

Dokumen yang terkait

SYNTHESES CHITOSAN CROSSLINK AND GRAFTING AS ADSORBENT TOXIC METALS WASTE.

0 0 4

LAJU PENURUNAN LOGAM BERAT PLUMBUM (PB) DAN CADMIUM (CD) OLEH EICHORNIA CRASSIPES DAN CYPERUS PAPYRUS (The Diminution Rate Of Heavy Metals, Plumbum And Cadmium By Eichornia Crassipes And Cyperus) | Tosepu | Jurnal Manusia dan Lingkungan 18450 37063 1 PB

0 0 9

DETERMINATION OF pH EFFECT AND CAPACITY OF HEAVY METALS ADSORPTION BY WATER HYACINTH ( Eichhornia crassipes ) BIOMASS | Shofiyani | Indonesian Journal of Chemistry 21774 40860 1 PB

0 0 5

this PDF file Removal of Heavy Metals from Leachate Using ElectroAssisted (EAPR) and UpTake by Water Hyacinth ( Eichornia crassipes ) | Putra | Indonesian Journal of Chemistry 3 PB

0 0 7

EICHORNIA CRASSIPES) TERHADAP PENURUNAN LOGAM CHROMIUM PADA LIMBAH CAIR PENYAMAKAN KULIT The Influence Of Plant Density Water Hyacinth (Eichornia Crassipes) Againts Metal Loss Chromium In Tannery Waste Liquid

0 0 7

THE USE Of WATER HYACINTH (EICHORNIA CRASSIPES) In DECREASING The LEVELS Of METALS Of COPPER (Cu) ON THE WATERS OF LAKE TEMPE, WAJO REGENCY

0 0 13

PHYTOCHEMICAL ANALYSIS OF WATER HYACINTH (Eichhornia crassipes) OF AGRICULTURAL WASTE AS BIOSENSITIZER FOR FERRI PHOTOREDUCTION

0 0 9

Adsorption of Lead and Copper Using Water Hyacinth Compost (Eichornia Crassipes)

0 0 8

An Analysis on Hemocytes Profile in Kijing Taiwan (Anodonta woodiana) and Water Quality in Freshwater Aquaculture Ponds

0 0 8

THE EFFECTIVENESS OF CHITOSAN IN CHELATING TOXIC METALS AND CONSUMPTION RISK REDUCTION OF GREEN COOKLE ( Perna viridis)

0 0 11