gondok, kijing taiwan, eceng gondok + kijing taiwan terhadap limbah logam berat dengan 3 variasi waktu.
3.8. Analisa Kadar Logam secara AAS
Sampel limbah logam hasil adsorpsi dan absorpsi diencerkan kemudian diaspirasikan ke dalam spektro serapan atom. Pengukuran dilakukan pada panjang
gelombang maksimum.
3.9. Pengolahan Data Adsorpsi
Daya adsorpsi kitosan terhadap logam Hg, Cd dan Pb di pilih dengan cara menghitung adsorpsi yang di hitung menggunakan rumus :
adsorpsi = A – B x 100
A Keterangan : A = Kadar ion logam awal mgL
B = Kadar ion logam setelah absorpsi mgL Kondisi optimum absorpsi di lihat dari hasil absorpsi yang memiliki nilai
paling tinggi.
3.10. Analisis Statistik
Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif untuk melihat kandungan logam berat sebelum limbah di adsorpsi dan setelah
dilakukan adsorps. Pada perlakuan yang memperlihatkan pengaruh nyata pada parameter yang di amati, dilakukan uji lanjut dengan menggunakan adsorben
biofilter untuk di lihat secara deskriptif perbedaan absorpsi ketiga biofilter itu terhadap logam berat dalam limbah, sehingga dapat diketahui jenis adsorben,
waktu dan kecepatan alir optimal pada pengolahan limbah.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Analisis Mutu Kitosan
Hasil analisis proksimat kitosan yang dihasilkan dari limbah kulit udang tercantum pada Tabel 2 yang merupakan rata-rata dari dua kali ulangan.
Tabel 2 Hasil proksimat analisis kitosan
No. Parameter
Standar Mutu Hasil Penelitian
1 Kadar Air
≤ 10 5,51
2 Kadar Abu
2 0,35
3 Kadar Nitrogen
≤ 5 3,53
4 Derajat Deasetilasi
≥ 70 80
Sumber : Protan Laboratories Inc.
Pada Tabel 2 menunjukkan bahwa mutu kitosan yang diperoleh hasil penelitian telah memenuhi baku mutu standar kitosan yang dikeluarkan oleh
Protan Laboratories Inc. Berdasarkan hasil tersebut, maka kitosan ini dapat digunakan untuk proses penjerapan ion logam Pb, Hg dan Cd dalam sampel
larutan uji.
4.1.1. Kadar Air
Kadar air merupakan salah satu parameter yang penting untuk menentukan mutu kitosan, karena mempengaruhi ketahanan kitosan terhadap
kerusakan. Hal ini sesuai dengan pendapat Saleh et al. 1994 yang menyatakan bahwa semakin tinggi kadar air, maka semakin besar pula kemungkinan cepat
rusaknya produk dari segi fisik berupa warna dan bau yang berubah. Berdasarkan hasil analisis mutu kitosan pada Tabel 2 diperoleh kadar air
kitosan sebesar 5,51 . Hal ini menunjukkan bahwa kitosan yang dihasilkan telah memenuhi standar mutu kadar air kitosan yang telah ditetapkan oleh protan
laboratories Inc , yakni sebesar ≤ 10 . Kadar air yang terkandung pada kitosan
dipengaruhi oleh proses pengeringan, lama pengeringan yang dilakukan, jumlah