Derajat Deasetilasi Hasil Analisis Mutu Kitosan

Tabel 5 Hasil adsorpsi logam Cd dengan kitosan Pengaruh adsorpsi kitosan terhadap logam Cd tedapat pada Gambar 12 yang memperlihatkan kemampuan adsorpsi larutan kitosan terhadap logam Cd dengan variasi 3 kecepatan alir. Gambar 12 Diagram adsorpsi kitosan terhadap ion logam Cd

4.2.1. Pembahasan

Hasil penelitian proses penjerapan logam baik logam Pb, Hg dan Cd diperoleh besar prosentase penjerapan yang cenderung konstan pada konsentrasi kitosan 0,25 dan 0,50. Pada umumnya, kenaikan jumlah adsorben bisa menyebabkan kenaikan jumlah adsorbat yang terserap. Hal ini disebabkan oleh 10 20 30 40 50 60 70 80 90 3 6 9 Adsor psi 0,25 0,50 1,00 1,50 Kecepatan Alir liter jam Konsentrasi Kitosan Kecepatan Alir LiterJam 3 6 9 Cd ppm adsorpsi Cd ppm adsorpsi Pb ppm adsorpsi 0,00 44,06 0,00 44,06 0,00 44,06 0,00 0,25 22,12 49,80 25,74 41, 58 23,32 47,07 0,50 22,44 49,07 25,37 42,42 23,47 46,73 1,00 20,48 53,52 21,20 51,88 20,66 53,11 1,50 21,33 51,59 21,14 52,02 22,25 49,50 semakin banyak jumlah adsorben yang digunakan, memberikan luas permukaan bidang kontak yang semakin besar juga sehingga molekul adsorbat yang teradsorpsi semakin besar Apsari Fitriasti 2010. Pada konsentrasi 0,25 dan 0,50 gugus aktif kitosan tidak terlalu banyak jumlahnya dan ketika konsentrasi larutan kitosan dinaikkan menjadi 1 terjadi adsorpsi optimal yaitu 46,65 untuk adsorpsi logam Pb 73,79 untuk adsorpsi logam Hg dan 53,52 untuk adsorpsi logam Cd hal ini dikarenakan gugus aktif kitosan masih aktif dan belum jenuh oleh logam. Namun setelah konsentrasi larutan kitosan dinaikkan menjadi 1,5, kitosan telah jenuh dan kemampuan mengikat logam akan berkurang. Hal ini disebabkan aktivitas ion menurun dengan meningkatnya konsentrasi karena makin kuat ikatan antar ionnya di banding dengan kitosan, dalam hal ini mulai konsentrasi 1,5 sudah di anggap pekat dan terjadi kejenuhan sehingga terjadi penurunan nilai adsorpsi Underwood, 2002. Uraian diatas dapat membuktikan bahwa konsentrasi kitosan 1 dan kecepatan alir 3 literjam adalah kondisi optimal dalam penyerapan logam dengan menggunakan kitosan. Semakin lambatnya kecepatan alir maka semakin banyak logam yang terjerap, hal ini disebabkan semakin lambat kecepatan alir, maka semakin bertambah waktu dan area kontak kedua fase. Dengan semakin bertambahnya waktu dan area kontak, maka kemungkinan terjerapnya ion logam semakin besar Apsari Fitriasti 2010. Konsentrasi adsorpsi pada konsentrasi larutan kitosan 1,5 penurunan kadar logam Pb, Hg dan Cd kecil sekali sehingga tidak efektif untuk dilakukan karena menjadi tidak ekonomis. Jenis logam juga berpengaruh terhadap daya adsorpsi, hal ini dapat dibuktikan dengan melihat data pada logam Hg paling besar di adsorpsi oleh kitosan 1 , lalu disusul oleh logam Pb dan selanjutnya adalah logam Cd. Penambahan konsentrasi larutan menjadi 1,5 justru menyebabkan terjadinya penurunan nilai adsorpsi. Hal ini berkaitan dengan interaksi antara ion logam dengan permukaan akan menurun dengan menurunnya permukaan aktif, pada konsentrasi ion rendah afinitas permukaan terhadap ion logam rendah dan afinitas makin meningkat dengan meningkatnya konsentrasi ion logam Mc.Cabe et al. 1999. Dengan melihat situs aktif permukaan kitosan, maka nampak bahwa kedua situs ikut berperan dalam pengikatan dengan ion logam. Hal ini menunjukkan

Dokumen yang terkait

SYNTHESES CHITOSAN CROSSLINK AND GRAFTING AS ADSORBENT TOXIC METALS WASTE.

0 0 4

LAJU PENURUNAN LOGAM BERAT PLUMBUM (PB) DAN CADMIUM (CD) OLEH EICHORNIA CRASSIPES DAN CYPERUS PAPYRUS (The Diminution Rate Of Heavy Metals, Plumbum And Cadmium By Eichornia Crassipes And Cyperus) | Tosepu | Jurnal Manusia dan Lingkungan 18450 37063 1 PB

0 0 9

DETERMINATION OF pH EFFECT AND CAPACITY OF HEAVY METALS ADSORPTION BY WATER HYACINTH ( Eichhornia crassipes ) BIOMASS | Shofiyani | Indonesian Journal of Chemistry 21774 40860 1 PB

0 0 5

this PDF file Removal of Heavy Metals from Leachate Using ElectroAssisted (EAPR) and UpTake by Water Hyacinth ( Eichornia crassipes ) | Putra | Indonesian Journal of Chemistry 3 PB

0 0 7

EICHORNIA CRASSIPES) TERHADAP PENURUNAN LOGAM CHROMIUM PADA LIMBAH CAIR PENYAMAKAN KULIT The Influence Of Plant Density Water Hyacinth (Eichornia Crassipes) Againts Metal Loss Chromium In Tannery Waste Liquid

0 0 7

THE USE Of WATER HYACINTH (EICHORNIA CRASSIPES) In DECREASING The LEVELS Of METALS Of COPPER (Cu) ON THE WATERS OF LAKE TEMPE, WAJO REGENCY

0 0 13

PHYTOCHEMICAL ANALYSIS OF WATER HYACINTH (Eichhornia crassipes) OF AGRICULTURAL WASTE AS BIOSENSITIZER FOR FERRI PHOTOREDUCTION

0 0 9

Adsorption of Lead and Copper Using Water Hyacinth Compost (Eichornia Crassipes)

0 0 8

An Analysis on Hemocytes Profile in Kijing Taiwan (Anodonta woodiana) and Water Quality in Freshwater Aquaculture Ponds

0 0 8

THE EFFECTIVENESS OF CHITOSAN IN CHELATING TOXIC METALS AND CONSUMPTION RISK REDUCTION OF GREEN COOKLE ( Perna viridis)

0 0 11