Penggunaan Biofilter untuk Penjerapan Logam Berat yang Masih
+ kijing taiwan dengan waktu absorpsi adalah 28 hari. Hal ini terlihat pada waktu 28 hari limbah yag di analisa menggunakan alat AAS tidak terdeteksi adanya
logam Pb. Hal ini terjadi karena kandungan logam Pb setelah absorpsi konsentrasinya berada dibawah limit deteksi alat, yaitu limit deteksi untuk logam
Pb adalah 0,003 ppm. Sehingga dapat di katakan logam Pb sudah diabsorpsi oleh kijing taiwan dan eceng gondok sehingga terjadi penurunan kosentrasi dari 14,73
ppm turun menjadi 0,003 ppm. Tabel 8 Efektivitas jenis biofilter dalam menyerap logam Cd pada 3 kecepatan
alir limbah dan waktu perlakuan
Sampel Kec Alir
LiterJam Waktu
Hari Sisa Logam yang
terabsorpsi ppm Rataan
Ulangan 1 Ulangan 2
Kijing
20,79 20,17
20,48
3
14 10,35
10,47 10,41
28 0,16
0,10 0,13
21,07 21,33
21,2
6
14 12,54
12,42 12,48
28 0,00
0,00 0,00
20,7 20,61
20,65
9
14 9,56
9,52 9,54
28 0,09
0,09 0,09
Eceng Gondok
20,79 20,17
20,48
3
14 5,63
5,52 5,575
28 0,90
0,85 0,87
21,07 21,33
21,2
6
14 7,28
7,36 7,32
28 0,04
0,04 0,04
20,7 20,61
20,66
9
14 5,86
6,09 5,975
28 0,00
0,00 0,00
Kombinasi
20,79 20,17
20,48
3
14 1,47
1,48 1,48
28 0,02
0,02 0,02
21,07 21,33
21,2
6
14 0,4
0,48 0,44
28 0,00
0,00 0,00
20,70 20,61
20,66
9
14 4,23
4,27 4,25
28 0,00
0,00 0,00
Tabel 9 Biofilter optimal dalam menyerap logam Cd pada variasi kecepatan alir limbah dan waktu perlakuan
Kec Alir LiterJam
Waktu Hari
Kec Alir –
Waktu Sisa Logam yang Terabsorpsi
ppm Konsentrasi
Minimum ppm
Paling Efektif Kijing
Eceng Gondok
Kombinasi
3 – 0 20,48
20,48 20,48
20,48 -
3 14
3 – 14 10,41
5,58 1,48
1,48 Kombinasi 28
3 – 28
0,13 0,87
0,02 0,02
- 6
– 0 21,2
21,2 21,2
21,2 -
6 14
6 – 14 12,48
7,32 0,44
0,44 Kombinasi 28
6 – 28
0,04 0,00
0,00 -
9 – 0 20,66
20,66 20,66
20,66 -
9 14
9 – 14
9,54 5,98
4,25 4,25 Kombinasi
28 9
– 28 0,09
0,00 0,00
0,0 -
Pengaruh jenis biofilter terhadap kemampuan menyerap logam Cd dengan variasi kecepatan alir dan waktu absorpsi dapat di lihat pada Gambar 14 dibawah
ini
Gambar 14 Diagram absorpsi limbah terhadap ion logam Cd dengan variasi kecepatan dan jenis adsorben.
5 10
15 20
25
3 - 0 3 - 14 3 - 28 6 - 0 6 - 14 6 - 28 9 - 0 9 - 14 9 - 28
Kons e
ntra s
i Lo
ga m
da la
m Li
m ba
h pp
m
Kecepatan Alir - Waktu Perlakuan
Kijing Eceng Gondok
Kombinasi
Pada Tabel 10, Tabel 11 dan Gambar 14 menunjukan bahwa pada logam Cd nilai optimal terdapat pada perlakuan absorpsi logam Cd dengan biofilter
kombinasi eceng gondok + kijing taiwan dengan waktu absorpsi adalah 28 hari, Hal ini dapat di lihat pada waktu 28 hari limbah yag di analisa menggunakan alat
AAS, konsentrasi Cd hampir mendekati limit deteksi alat, yaitu 0,003 ppm, sehingga dapat dinyatakan logam Cd sudah diabsorpsi oleh eceng gondok dan
kijing taiwan. Kemampuan biofilter dalam menyerap logam Cd yang dipengaruhi oleh
kecepatan alir dan waktu absorpsi dapat di lihat pada Tabel 10 dan Tabel 11. Tabel 10 dan 11 memperlihatkan bahwa logam yang tersisa dalam limbah
menurun setelah diabsorpsi oleh biofilter pada kecepatan alir 3 literlam. Pada hari ke- 14 penurunan kadar logam Cd dari 20,48 ppm turun menjadi 10,41 ppm
untuk absorpsi menggunakan kijing taiwan, sedangkan untuk absorpsi menggunakan eceng gondok penjerapan lebih baik lagi yaitu kandungan logam
Cd turun menjadi 5,57 ppm. Hal ini sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya oleh Novita 2005 bahwa penurunan kadar logam berat makin baik
setelah absorpsi selama 14 hari. Menurut Novita 2005 logam yang terbaik di serap oleh eceng gondok adalah Pb dan Cd. Absorpsi juga dilakukan dengan
kombinasi biofilter dan hasilnya pada hari ke- 14 sisa logam Cd adalah sebesar 1,475 ppm. Absorpsi dilanjutkan sampai hari ke-28 dan setelah di analisa maka
pada hari ke-28 untuk semua jenis biofilter maupun kombinasi logam Cd mengalami penurunan yaitu untuk absorpsi dengan kijing setelah hari ke-28
konsentrasi Cd adalah 0,13 ppm, absorpsi dengan eceng gondok konsetrasi Cd adalah 0,04 dan kombinasi eceng gondok + kijing taiwan adalah 0,02 ppm. Berarti
logam Cd terus mengalami penurunan seiring dengan lamanya waktu absorpsi. Data tersebut diatas memperlihatkan bahwa pada hari ke-28 masih ada sisa logam
Cd dalam limbah. Kemampuan biofilter dalam menyerap logam Hg yang dipengaruhi oleh
kecepatan alir dan waktu absorpsi dapat di lihat pada Tabel 12 dan Tabel 13. Tabel 12 dan Tabel 13 menunjukan bahwa logam yang tersisa dalam limbah
menurun setelah diabsorpsi oleh biofilter dan nilai optimal pada kecepatan alir 3 literjam. Hari ke-14 penurunan kadar logam Hg dari 12,65 ppm menjadi 12,18
ppm terjadi pada absorpsi dengan menggunakan kijing taiwan. Absorpsi dengan eceng gondok penjerapan lebih baik lagi yaitu kandungan logam Hg turun
menjadi 0,94 ppm. Absorpsi juga dilakukan dengan kombinasi biofilter dan hasilnya pada hari
ke- 14 sisa logam Hg adalah sebesar 0,51 ppm. Absorpsi dilanjutkan sampai hari ke-28 dan setelah di analisa maka pada hari ke-28 untuk semua jenis biofilter
maupun kombinasi logam Hg mengalami penurunan yaitu untuk absorpsi dengan kijing setelah hari ke-28 adalah konsentrasi Hg dibawah limit deteksi, sehingga
dapat dinyatakan untuk logam Hg pada hari ke-28 penjerapan sudah optimal. Tabel 10 Efektivitas jenis biofilter dalam menyerap logam Hg pada 3 kecepatan
alir limbah dan waktu perlakuan
Sampel Kec Alir
Literjam Waktu
Hari Sisa Logam yang
Terabsorpsi ppm Rataan
Ulangan 1 Ulangan 2
Kijing 12,53
12,78 12,65
3 14
12,45 11,91
12,18 28
0,00 0,00
0,00 10,00
10,63 10,31
6 14
12,08 11,78
11,93 28
0,00 0,00
0,00 12,69
12,87 12,78
9 14
11,44 11,59
11,52 28
0,00 0,00
0,00 Eceng
Gondok 12,53
12,78 12,65
3 14
0,94 0,94
0,94 28
0,00 0,00
0,00 10,00
10,63 10,31
6 14
3,03 2,82
2,93 28
0,00 0,00
0,00 12,69
12,87 12,78
9 14
10,42 11,02
10,72 28
0,00 0,00
0,00 Kombinasi
12,53 12,78
12,65 3
14 0,52
0,5 0,51
28 0,00
0,00 0,00
10,00 10,63
10,31 6
14 1,61
1,62 1,62
28 0,00
0,00 0,00
12,69 12,87
12,78 9
14 0,07
0,27 0,17
28 0,00
0,00 0,00
Tabel 11 Biofilter optimal dalam menyerap logam Hg pada 3 kecepatan alir limbah dan waktu perlakuan
Kec Alir LiterJam
Waktu Hari
Kec Alir –
Waktu Sisa Logam yang Terabsorpsi ppm
Konsentrasi Minimum
ppm Paling
Efektif Kijing
Eceng Gondok
Kombinasi
3 - 0 12,65
12,65 12,65
12,65 -
3 14
3 - 14 12,18
0,94 0,51
0,51 Kombinasi
28 3 - 28
0,00 TD
TD TD
- 6 - 0
10,31 10,31
10,31 10,31
- 6
14 6 - 14
11,93 2,925
1,615 1,615
Kombinasi 28
6 - 28 TD
TD TD
TD -
9 - 0 12,78
12,78 12,78
12,78 -
9 14
9 - 14 11,515
10,72 0,17
0,17 Kombinasi
28 9 - 28
TD TD
TD TD
-
Pengaruh jenis biofilter terhadap kemampuan menyerap logam Hg dengan variasi kecepatan alir dan waktu absorpsi dapat di lihat pada Gambar 15 dibawah
ini.
Gambar 15 Diagram absorpsi limbah terhadap ion logam Hg dengan variasi kecepatan dan lama waktu absorpsi.
Pada Gambar 15 dapat di lihat bahwa untuk logam Hg nilai optimal terdapat pada perlakuan absorpsi logam Hg dengan biofilter kombinasi eceng
gondok + kijing taiwan dengan waktu absorpsi adalah 28 hari, hal ini dapat
2 4
6 8
10 12
14
3 - 0 3 - 14
3 - 28 6 - 0
6 - 14 6 - 28
9 - 0 9 - 14
9 - 28
Kons e
ntra s
i Lo
ga m
da la
m Li
m ba
h pp
m
Kecepatan Alir - Waktu Perlakuan
Kijing Eceng Gondok
Kombinasi
terlihat pada waktu 28 hari limbah yag di analisa menggunakan alat AAS nilai Hg masih ada tetapi dengan konsentrasi yang kecil yaitu mendekati limit deteksi alat
yaitu 1 ppb sehingga dapat dinyatakan konsentrasi logam Hg berada dibawah 1 ppb, hal ini menunjukkan logam Hg sudah di absorpsi dengan maksimal oleh
kijing taiwan dan eceng gondok yang ditempatkan dalam 1 bak penampungan limbah.
Jenis logam Pb, Cd dan Hg dapat diserap dengan baik untuk waktu absorpsi adalah 28 hari. Logam Pb dan Hg dapat diserap dengan baik pada ketiga
jenis adsorben tersebut, namun untuk logam Cd penyerapan lebih rendah dibandingkan dengan logam Pb dan Hg terserap. Hal ini disebabkan karena jari-
jari atom Cd lebih kecil daripada Hg dan Pb. Daya adsorpsi kitosan lebih besar pada logam yang memiliki jari-jari ion lebih kecil. Semakin besar jari-jari
atomnya maka semakin kecil harga energi ionisasinya sehingga semakin mudah suatu unsur untuk melepaskan elektron. Jika suatu unsur mudah melepaskan
elektron maka kekuatan ikatan logamnya semakin kuat Apsari Fitriasti 2010.