Analisis Statistik METODOLOGI PENELITIAN

kitosan yang dikeringkan dan luas permukaan tempat kitosan yang dikeringkan Saleh et al. 1994.

4.1.2. Kadar Abu

Kadar abu merupakan parameter untuk mengetahui mineral yang terkandung dalam suatu bahan yang mencirikan keberhasilan proses deminerali- sasi yang dilakukan. Kadar abu yang rendah menunjukkan kandungan mineral yang rendah. Semakin rendah kadar abu yang dihasilkan maka mutu dan tingkat kemurnian kitosan akan semakin tinggi Hartati, 2002. Berdasarkan hasil analisis mutu kitosan pada Tabel 2 diperoleh kadar abu kitosan sebesar 0,35 . Hal ini menunjukkan bahwa kitosan yang dihasilkan telah memenuhi standar mutu kadar abu kitosan yang telah ditetapkan oleh Protan Laboratories Inc, yakni sebesar 2 . Penghilangan mineral dipengaruhi oleh proses pengadukan selama proses, sehingga panas yang dihasilkan menjadi homogen. Proses pengadukan yang konstan akan menyebabkan panas dapat merata sehingga pelarut HCl dapat mengikat mineral secara sempurna. Jika pengadukan yang dilakukan tidak konstan maka panas yang dihasilkan tidak merata, sehingga reaksi pengikatan mineral oleh pelarut juga akan tidak sempurna Hartati et al. 2002. Selain itu proses pencucian yang baik hingga di peroleh pH netral juga berpengaruh terhadap kadar abu. Mineral yang telah terlepas dari bahan dan berikatan dengan pelarut dapat terbuang dan larut bersama air Suhartono, 2000. Pencucian yang kurang sempurna akan mengakibatkan mineral yang telah terlepas dapat melekat kembali pada permukaan molekul kitin.

4.1.3. Kadar Nitrogen

Kadar nitrogen merupakan parameter untuk mengetahui kadar protein yang terkandung dalam suatu bahan yang mencirikan keberhasilan proses deproteinasi yang dilakukan. Kadar nitrogen yang rendah menunjukkan kandungan protein yang rendah. Semakin rendah kadar nitrogen yang dihasilkan maka mutu dan tingkat kemurnian kitosan akan semakin tinggi. Berdasarkan hasil analisis mutu kitosan pada Tabel 2 di peroleh kadar nitrogen kitosan sebesar 3,53 . Hal ini menunjukkan bahwa kitosan yang dihasilkan telah memenuhi standar mutu kadar nitrogen kitosan yang telah ditetapkan oleh Protan Laboratories Inc, yakni sebesar ≤ 5 . Kadar nitrogen menentukan sifat kitosan yang berinteraksi dengan gugus lainnya. Keberadaan senyawa lain dalam kitosan antara lain bentuk gugus amina NH 2 menyebabkan kitosan memiliki reaktivitas kimia yang cukup tinggi, sehingga kitosan mampu mengikat air dan larut dalam asam asetat. Kadar total nitrogen berupa protein yang dapat dihilangkan pada pembuatan kitin sangat dipengaruhi oleh konsentrasi NaOH yang digunakan, waktu ekstraksi dan suhu ekstraksi. Protein yang masih terikat setelah proses deproteinasi akan semakin sedikit jumlahnya apabila proses deasetilasi dilakukan dengan suhu yang semakin meningkat dan konsentrasi NaOH yang tinggi. Proses pengadukan yang konstan juga merupakan salah satu faktor yang mempermudah penghilangan protein dari kulit udang melalui reaksi antara larutan NaOH dengan bahan Benjakula Sophanodora 1993.

4.1.4. Derajat Deasetilasi

Derajat deasetilasi menunjukkan persentase gugus asetil yang dapat dihilangkan dari kitin sehingga dihasilkan kitosan. Derajat deasetilasi yang tinggi menunjukkan bahwa gugus asetil yang terkandung dalam kitosan adalah rendah. Makin berkurangnya gugus asetil pada kitosan maka interaksi antar ion dan ikatan hidrogen dari kitosan akan semakin kuat Meriatna, 2008 Berdasarkan hasil analisis mutu kitosan pada Tabel 2 diperoleh derajat deasetilasi kitosan sebesar 80. Hal ini menunjukkan bahwa kitosan yang dihasilkan telah memenuhi standar mutu derajat deasetilasi kitosan yang telah ditetapkan oleh Protan Laboratories Inc, yakni sebesar ≥ 70. Konsentrasi NaOH berpengaruh pada derajat deasetilasi yang didapatkan, dengan bertambahnya konsentrasi NaOH maka derajat deasetilasi juga semakin tinggi.

4.2. Hasil Proses Adsorpsi Logam Berat oleh Larutan Kitosan.

Perhitungan kadar logam yang di serap oleh kitosan dapat di cari dengan cara mengukur konsentrasi logam setelah di adsorpsi ppm. Hasil adsorpsi Pb, Hg dan Cd dengan perlakuan kecepatan alir dan konsentrasi kitosan yang ditambahkan dapat di lihat pada Tabel 3. Masing-masing data merupakan rata-rata dari dua kali ulangan. Tabel 3 Hasil adsorpsi logam Pb dengan kitosan Pengaruh adsorpsi kitosan terhadap logam Pb tedapat pada Gambar 10 yang memperlihatkan kemampuan adsorpsi larutan kitosan terhadap logam Pb dengan variasi 3 kecepatan alir. Gambar 10 Diagram adsorpsi kitosan terhadap ion logam Pb 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 3 6 9 0,25 0,50 1,00 1,50 Kecepatan Alir Liter Jam Konsentrasi Kitosan Kecepatan Alir LiterJam 3 6 9 Pb ppm adsorpsi Pb ppm adsorpsi Pb ppm adsorpsi 0,00 27, 61 0,00 27,61 0,00 27,61 0,00 0,25 18,65 32,45 20,25 26,66 19,13 30,71 0,50 19,45 29,56 23,13 16,23 19,59 29,05 1,00 14,73 46,65 16,65 39,70 18,49 33,03 1,50 17,37 37,09 20,57 25,50 22,25 19,41 a d s o r p s i

Dokumen yang terkait

SYNTHESES CHITOSAN CROSSLINK AND GRAFTING AS ADSORBENT TOXIC METALS WASTE.

0 0 4

LAJU PENURUNAN LOGAM BERAT PLUMBUM (PB) DAN CADMIUM (CD) OLEH EICHORNIA CRASSIPES DAN CYPERUS PAPYRUS (The Diminution Rate Of Heavy Metals, Plumbum And Cadmium By Eichornia Crassipes And Cyperus) | Tosepu | Jurnal Manusia dan Lingkungan 18450 37063 1 PB

0 0 9

DETERMINATION OF pH EFFECT AND CAPACITY OF HEAVY METALS ADSORPTION BY WATER HYACINTH ( Eichhornia crassipes ) BIOMASS | Shofiyani | Indonesian Journal of Chemistry 21774 40860 1 PB

0 0 5

this PDF file Removal of Heavy Metals from Leachate Using ElectroAssisted (EAPR) and UpTake by Water Hyacinth ( Eichornia crassipes ) | Putra | Indonesian Journal of Chemistry 3 PB

0 0 7

EICHORNIA CRASSIPES) TERHADAP PENURUNAN LOGAM CHROMIUM PADA LIMBAH CAIR PENYAMAKAN KULIT The Influence Of Plant Density Water Hyacinth (Eichornia Crassipes) Againts Metal Loss Chromium In Tannery Waste Liquid

0 0 7

THE USE Of WATER HYACINTH (EICHORNIA CRASSIPES) In DECREASING The LEVELS Of METALS Of COPPER (Cu) ON THE WATERS OF LAKE TEMPE, WAJO REGENCY

0 0 13

PHYTOCHEMICAL ANALYSIS OF WATER HYACINTH (Eichhornia crassipes) OF AGRICULTURAL WASTE AS BIOSENSITIZER FOR FERRI PHOTOREDUCTION

0 0 9

Adsorption of Lead and Copper Using Water Hyacinth Compost (Eichornia Crassipes)

0 0 8

An Analysis on Hemocytes Profile in Kijing Taiwan (Anodonta woodiana) and Water Quality in Freshwater Aquaculture Ponds

0 0 8

THE EFFECTIVENESS OF CHITOSAN IN CHELATING TOXIC METALS AND CONSUMPTION RISK REDUCTION OF GREEN COOKLE ( Perna viridis)

0 0 11