terputus. Lebih jauh lagi, merkuri ini akan bertindak sebagai penyebab alergi, mutagen, teratogen atau karsinogen bagi manusia. Merkuri dapat masuk dalam
tubuh melalui kulit, pernapasan dan pencernaan Widiyatna, 2005.
2.3.2.2. Kadmium Cd
Kadmium adalah suatu logam putih, mudah di bentuk, lunak dengan warna kebiruan. Titik didih 767 ÂșC membuatnya mudah terbakar, membentuk asap
cadmium oksida. Kadmium dan bentuk garamnya banyak digunakan pada beberapa jenis pabrik untuk proses produksinya. Industri pelapisan logam adalah
pabrik yang paling banyak menggunakan kadmium murni sebagai pelapis, begitu juga pabrik yang membuat Ni-Cd baterai. Bentuk garam Cd banyak digunakan
dalam proses fotografi, gelas, dan campuran perak, produksi foto - elektrik, foto - konduktor, dan fosforus. Kadmium asetat banyak digunakan pada proses industri
porselen dan keramik. Keberadaan kadmium di alam berhubungan erat dengan hadirnya logam Pb dan Zn. Dalam industri pertambangan Pb dan Zn, proses
pemurniannya akan selalu memperoleh hasil samping kadmium yang terbuang dalam lingkungan. Kadmium masuk ke dalam tubuh manusia terjadi melalui
makanan dan minuman yang terkontaminasi. Kadmium dan senyawanya sangat beracun bahkan pada konsentrasi rendah dapat terjadi bioakumulasi pada
organisme dan ekosistem Bhatnagar, 2009.
2.3.2.3. Timbal Pb
Timbal Pb yang juga sering di sebut timah hitam lead merupakan salah satu logam berat yang berbahaya bagi kesehatan manusia dan organisme lainnya.
Kegiatan industri yang perpotensi sebagai sumber pencemaran Pb misalnya industri baterai, bahan bakar, kabel, pipa serta industri kimia. Selain itu juga
sumber Pb dapat berasal dari sisa pembakaran pada kendaraan bermotor dan proses penambangan. Semua sisa buangan yang mengandung Pb dapat masuk ke
dalam lingkungan perairan dan menimbulkan pencemaran Herman, 2006. Pb di dalam tubuh manusia dapat masuk secara langsung melalui air minum,
makanan atau udara. Pb dapat menyebabkan gangguan pada organ seperti gangguan neurologi syaraf, ginjal, sistem reproduksi, sistem hemopoitik serta
sistem syaraf pusat. Selain itu pula Pb di dalam badan perairan dapat meracuni dan mematikan organisme yang ada di dalam perairan tersebut, sehingga dapat
mengganggu keseimbangan ekosistem Santi, 2001.
2.4. Adsorpsi
Adsorpsi adalah suatu proses di mana suatu komponen bergerak dari suatu fasa menuju permukaan yang lain sehingga terjadi perubahan konsentrasi pada
permukaan. Zat yang di serap di sebut adsorbat sedangkan zat yang menyerap di sebut adsorben. Pada umumnya adsorpsi dapat dibedakan menjadi dua yaitu
adsorpsi kimia kemisorpsi dan adsorpsi fisika fisisorpsi. Adsorpsi fisika disebabkan oleh interaksi antara adsorben dan adsorbat karena adanya gaya tarik
van der waals, adsorpsi ini biasanya bersifat reversibel karena terjadi melalui interaksi yang lemah antara adsorben dan adsorbat, tidak melalui ikatan kovalen
Mc. Cabe et al. 1999.
Panas adsorpsi fisika tidak lebih dari 15-20 kkalmol atau 63-84 kJmol. Adsorpsi kimia adalah adsorpsi yang melibatkan interaksi yang lebih kuat antara
adsorben dan adsorbat sehingga adsorbat tidak bebas bergerak dari satu bagian ke bagian yang lain. Proses ini bersifat irreversibel sehingga adsorben harus
dipanaskan pada temperatur tinggi untuk memisahkan adsorbat. Panas adsorpsi kimia biasanya lebih besar dari 20-30 kkalmol atau 84-126 kJmol Parker,
1993. Faktor-faktor yang mempengaruhi adsorpsi Weber et al. 1980 antara lain: a. Waktu kontak dan pengocokan
Waktu kontak yang cukup diperlukan untuk mencapai kesetimbangan adsorpsi. Jika fase cair yang berisi adsorben dalam keadaan diam, maka
difusi adsorbat melalui permukaan adsorben akan lambat, diperlukan
pengocokan untuk mempercepat adsorpsi.
b. Luas permukaan adsorben Luas permukaan adsorben sangat berpengaruh terutama untuk tersedianya
tempat adsorpsi. Luas permukaan adsorben semakin besar maka semakin besar pula adsorpsi yang dilakukan.
c. Kemurnian adsorben