Green Brand Equity KAJIAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
menggambarkan apa yang diketahui konsumen mengenai sebuah merek dan bagaimana pengalaman konsumen mempengaruhi strategi pemasaran.
Brand equity mengacu kepada sebuah nilai value yang sangat kuat yang melekat pada sebuah merek terkenal. Marketing Science Institute
1989 mendefinisikan brand equity sebagai sebuah nilai value yang ditambahkan oleh sebuah nama added by the name dan menghasilkan
margin keuntungan di pasar atau pangsa pasar yang lebih besar. hal ini dapat dilihat dari sisi konsumen dan anggota jaringan yang semuanya adalah aset
finansial dan sebuah kumpulan dari asosiai dan perilaku yang baik. Dari definisi ini, dapat dikatakan bahwa brand equity adalah nilai yang sangat
penting sehubungan dengan brand name. meskipun definisi klasik dari brand equity mengacu pada nilai yang bertambah berkat nama merek,
penelitian terbaru mengenai brand equity telah mengembangkan definisinya unutk memasukkan didalamnya lebih banyak jenis atribut yang
mengarahkan pilihan konsumen Yoo et al., 2000; Rust et al., 2001. Diluar konteks dari definisinya, brand equity sebenarnya mewakili
posisi sebuah produk di dalam benak konsumen dalam pasar. Oleh karena itu, apa yang konsumen pikirkan tentang sebuah merek ditentukan oleh nilai
yang bisa diberikan oleh produk tersebut kepada pemiliknya. Seperti yang disarankan oleh Kim 1990, sebuah brand adalah kumpulan dari semua
pemikiran thoughts, perasaan feelings, dan semua hal yang berasosiasi dan bisa membangkitkan hal tersebut. Maka dari itu, brand bisa dikatakan
mempunyai ekuitas bila brand tersebut mempunyai kemampuan untuk
mempengarui siapa yang menggunakan brand tersebut pengguna brand tersebut, menjaga pilihan preferensi, sikap, dan perilakju pembelian pada
konsumen yang menggunakan produk tersebut. Yasin et al., 2007 menyimpulkan bahwa definisi dari brand equity
adalah kefaforitan konsumen consumer favoritism terhadap sebuah merek dalam kaitannya dengan preferensi preference, minat untuk membeli
purchase intention, dan pemilihan merek diantara kategori produk yang sama yang menawarkan tingkat keuntungan yang sama seperti yang
dibayangkan oleh konsumen. Hal-hal ini adalah pembangun-pembangun ynag dapat menguatkan keberadaan brand equity menurut sang peneliti.
Brand equity juga dapat menimbulkan efek differensisasi differential effect pada brand knowledge dan respon konsumen pada pemasaran sebuah merek
Keller 1993. Berdasarkan pada definisi-definisi di atas, studi ini mengajukan
sebuah novel construct “Green Brand Equity”, dan mendefinisikannya sebagai “Sebuah kumpulan atau set liabilitas dan aset dari sebuah merek
mengenai komitmen terhadap lingkungan green commitment dan kepedulian pada lingkungan environmental concern yang berhubungan
dengan sebuah merek, baik nama maupun simbol yang telah dikurangkan maupun ditambahkan dari nilai yang terdapat pada sebuah produk ataupun
jasa.” Penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya telah
menyatakan bahwa meningkatkan citra produk brand image baik untuk
meningkatkan brand equity Faircloth et al., 2001. Sejalan dengan itu, Biel 1992 menyatakan bahwa brand equity dipengaruhi oleh brand image.
Berdasarkan argumen di atas, studi ini mengajukan hipotesis berikut ini:
H3: Green Brand Image secara positif berhubungan dengan Green
Brand Equity.