Green Trust KAJIAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
trust sebagai pemikiran yang spesifik bahwa apa yang dilakukan orang lain akan lebih mendatangkan keuntungan daripada kerugian, dan bersedia untuk
mengakuinya. Harapan yang disertai dengan kepercayaan yang tinggi terhadap
tingkah laku orang lain di dalam konteks resiko Lewicky et al., 1998. Trust adalah cerminan dari kepercayaan bahwa orang lain akan berperilaku
baik Whitener et al., 1998. Melihat dari definisi-definisi trust sebelumnya dapat di pecah menjadi tiga bagian pokok: trust sebagai kepercayaan trust
as belief, sebagai sebuah keputusan as a decision, dan sebagai sebuah aksi as an action.
Bentuk pertama dari trust adalah sebuah set kepercayaan yang subyektif, terkumpul, dan yang percaya diri mengenai orang lain dan
hubungan dengan mereka, di mana hal ini mengacu pada asumsi bahwa perilaku orang tersebut akan mempunyai efek yang positif bagi seseorang.
Cara lain untuk menunjukkan kepercayaan ini adalah penilaian pada sifat dapat dipercayanya orang lain Trustworthiness. Bagaimanapun, trust dan
trustworthiness iadalah dua hal yang berbeda Mayer et al., 1995, pp. 711, 729.
Ilmu Pengetahuan Sosial telah menyadari betapa pentingnya trust dalam waktu yang lama. Kemampuan untuk mempercayai memungkinkan
manusia untuk berinteraksi di dalam sebuah hubungan dan hal ini mempunyai pengaruh yang esensial pada kesehatan psikologis Asch, 1952;
Barber, 1983; Erikson, 1959. Trust penting di dalam hubungan sosial
seperti persahabatan, bisnis, dan hubungan kerja Argyle, 1972; Balu, 1964; Kanter, 1977.
Membangun kepercayaan Trust bisa menjadi bisnis yang beresiko. Namun, resikonya bisa diminimalkan bila hal ini diimplementasikan di
perusahaan yang sudah berjalan baik. Setiap organisasi berhak untuk berinvestasi pada masalah trust dan biasanya keuntungan dan kualitas yang
baik akan muncul dengan sendirinya saat investasi tersebut berbuah. Drucker dalam bukunya
yang berjudul Innovation and Entrepreneurship tahun 1986, mengestimasi bahwa membangun sebuah
kepercayaan trust biasanya memakan waktu minimal tiga tahun. Hal ini menjadi investasi jangka panjang bagi manajemen sebuah perusahaan, dan
menjanjikan hadiah yang besar di akhirnya. Berdasarkan pada definisi-definisi di atas, studi ini mengajukan
sebuah novel construct “Green Trust”, dan mendefinisikannya sebagai “Kerelaan untuk bergantung pada sebuah produk, jasa, ataupun merek
berbasis pada kepercayaan ataupun harapan yang dihasilkan dari kredibilitas, kebaikan , dan kemampuan sebuah produk yang peduli
lingkungan”. Studi sebelumnya menunjukkan bahwa Citra yang di bayangkan oleh
konsumen secara signifikan dapat mempengaruhi perilaku mereka Dowling, 1986; Ratnasingham, 1998. Sehubungan dengan itu, Image
mempunyai pengaruh positif pada Consumer Trust karena dapat mengikis resiko yang dibayangkan oleh konsumen dan secara simultan meningkatkan
kemungkinan terjadinya pembelian di saat transaksi berlangsung Flavian et al, 2005. Studi sebelumnya juga telah mendemonstrasikan bahwa Brand
Image dapat mempengaruhi Decision Making dari orang yang berada di dalam sebuah transaksi, dan juga terdapat hubungan positf antara Brand
Image dan Consumer Trust Flavian et al., 2005; Mukherjee and Nath, 2003.
Berdasarkan argumen di atas semakin Green image sebuahmerek, semakin tinggi keinginan untuk bertahan pada merek tersebut dikarenakan
kredibilitas, dan kinerjanya terhadap lingkungan. Untuk itu, studi ini mengajukan hipotesis berikut ini:
H2: Green brand image secara positif berhubungan dengan green
trust.