commit to user 56
RPMSabtu13-02-201037, RPMJumat19-02-201045b,
RPMSabtu20-02-201051, RPMSelasa23-02-201053b,
RPMSelasa02-03-201056b, RPMSelasa02-03-201057b,
RPMRabu03-03-201058c, RPMSabtu20-02-201061b,
RPMJumat12-03-201063, RPMSenin15-03-201067c,
RPMRabu17-03-201068a.
2. Tindakan ’Meminta’ dan Strategi Kesopanan Negatif
Tindakan meminta termasuk tindakan yang dapat mengancam muka negatif teradu. Meminta adalah berkata-kata supaya diberi atau
mendapat sesuatu KBBI, 2007:745. Maksud dari tindakan meminta ini adalah mengharap supaya perkataan pengadu ini mendapat sesuatu atau
respon dari teradu. Akibat dari tindakan meminta ini teradu terganggu kebebasannya untuk melakukan sesuatu. Tindakan ini dapat mengancam
muka negatif teradu sehingga pengadu menggunakan strategi kesopanan negatif untuk menyelamatkan muka negatif teradu. Tindakan meminta ini
termasuk fungsi tindak tutur direktif. Untuk lebih jelasnya dapat
diperhatikan pada contoh berikut.
6 Konteks Peristiwa :
Pengaduan yang dilakukan oleh Bapak R. Hari Purwanto terhadap Telkomsel mengenai tagihan flash Rp 800.000
padahal tidak pernah memakainya.
Bentuk tuturan :
Saya minta penjelasan dan penyelesaian bahwa saya tidak mengunakan program Flash Rp 800.000.
RPMSabtu02-01-201002
commit to user 57
Tuturan yang disampaikan oleh pengadu yaitu Bapak R. Hari Purwanto merupakan tindakan
„meminta‟. Ungkapan itu dituturkan dalam kata-kata
“Saya minta penjelasan dan penyelesaian ….”. Tindakan
meminta ini dilakukan pengadu untuk mendapatkan penjelasan dan penyelesaian kepada pihak teradu yaitu perusahaan telekomunikasi
Telkomsel perihal tagihan program Flash Rp 800.000. Tindakan tersebut membuat pihak teradu terancam muka negatifnya. Hal ini dikarenakan
pengadu meminta penjelasan dan penyelesaian sehingga menganggu kebebasan teradu untuk melakukan sesuatu.
Pengadu mengunakan strategi kesopanan negatif khususnya pada strategi 8, yaitu: menggunakan tindak tutur yang mengancam muka FTA
yang sudah lazim atau sudah menjadi ketentuan sosial yang umum berlaku dengan menggunakan kata
“minta”. Hal ini dapat dibuktikan pada tuturan pengadu yaitu: Bapak Hari Purwanto yang hanya meminta pihak
Telkomsel untuk memberi penjelasan dan menyelesaian persoalan ini. Tindakan ini sudah dianggap biasa oleh masyarakat. Tujuan Bapak Hari
Purwanto mengadukan persoalan ini supaya perusahaan telekomunikasi Telkomsel
ini mengetahui
permasalahannya dan
mendapatkan penyelesaian yang baik.
7 Konteks Peristiwa:
Bapak Tedjo Santoso kehilangan paket barang yang berupa tas melalui jasa pengiriman Tiki tujuan dari Surabaya ke
Bekasi.
commit to user 58
Bentuk Tuturan : Kami meminta ganti rugi sesuai dengan harga barang,
tapi tidak ditanggapi, malah dipingpong. RPMJumat08-01-201011a
Pada tuturan yang disampaikan oleh Bapak Tedjo Santoso adalah termasuk tindaka
n „meminta‟, ungkapan tuturannya, yaitu: “Kami meminta ganti rugi sesuai dengan harga barang, tapi tidak ditanggapi,
malah dipingpong ”. Tindakan meminta ini yang dilakukan oleh Bapak
Tedjo Santoso kepada perusahaan pengiriman barang Tiki mengenai pengiriman barang yang berupa tas hilang. Meminta ini dapat mengancam
muka negatif teradu, yaitu perusahaan Tiki. Karena hal tersebut mengganggu kebebasan perusahaan Tiki yaitu untuk menyetujui aduan
Bapak Tedjo Santoso mengenai barang yang berupa tas hilang saat pengiriman lewat Tiki tujuan Surabaya ke Bekasi sehingga pihak Tiki
diminta mengganti tas Bapak Tedjo Santoso sesuai dengan harga barang tersebut.
Pengadu mengunakan strategi kesopanan negatif khususnya pada strategi 8, yaitu: menggunakan tindak tutur yang mengancam muka FTA
yang sudah lazim atau sudah menjadi ketentuan sosial yang umum berlaku dengan menggunakan kata
“meminta”. Hal ini dapat dibuktikan pada tuturan pengadu yaitu: meminta ganti rugi atas barang Bapak Tedjo
Santoso yang berupa tas hilang, lewat perusahaan pengiriman Tiki. Tujuan Bapak Tedjo Santoso ini adalah meminta agar perusahaan jasa Tiki segera
bertanggung jawab atas pengirimannya yang tidak sampai di tujuan.
commit to user 59
8 Konteks Tuturan :
Bapak Budi Sinaga membeli rumah di Hero Property Nusantara tapi uang mukanya dipotong 15 persen, dengan
alasan kena denda kerugian.
Bentuk Tuturan : Saya minta penyelesaian dari Hero Property secepatnya.
Saya tidak mau hal ini terkatung-katung kembali. Kalau tidak, persoalan akan saya bawa ke pihak yang berwajib.
RPMSenin25-01-201027b
Tuturan yang disampaikan oleh pengadu yaitu Bapak Budi Sinaga di atas merupakan tindakan „meminta‟. Ungkapan itu dituturkan dalam
kata-kata
“Saya minta penyelesaian dari Hero Property secepatnya ….”.
Tindakan meminta ini dilakukan pengadu untuk mendapatkan penjelasan dan penyelesaian kepada pihak teradu yaitu perusahaan Hero Property
Nusantara. Tindakan tersebut membuat pihak teradu terancam muka negatifnya. Hal ini dikarenakan pengadu meminta penjelasan dan
penyelesaian sehingga menganggu kebebasan teradu untuk melakukan sesuatu.
Pengadu mengunakan kesopanan negatif khususnya pada strategi 8, yaitu: menggunakan tindak tutur yang mengancam muka FTA yang
sudah lazim atau sudah menjadi ketentuan sosial yang umum berlaku dengan menggunakan kata
“minta”. Hal ini dapat dibuktikan pada tuturan pengadu yaitu: Bapak Budi Sinaga yang hanya meminta pihak Hero
Property Nusantara untuk memberi penjelasan dan menyelesaian persoalan potongan uang muka rumah. Tindakan ini sudah dianggap biasa oleh
masyarakat. Tujuan Bapak Budi Sinaga mengadukan persoalan ini supaya
commit to user 60
perusahaan Hero Property Nusantara ini agar segera menanggapi dan penyelesaian persoalan dengan baik.
9 Konteks Peristiwa :
Bapak Budi Santoso pada tanggal 14 Februari 2010 membeli notebook merek Acer sampai di rumah notebook-nya
bermasalah ada sebuah dot titik di dekat pojok kanan atas.
Bentuk Tuturan : Saya minta diganti
notebook baru karena notebook yang saya beli cacat produksi.
RPMJumat19-02-201049a
Pada tuturan yang diungkapkan oleh Bapak Budi Santoso sebagai merupakan tindakan „meminta‟. Hal ini dibuktikan pada tuturnnya yang
berbunyi
“Saya minta diganti notebook baru karena notebook yang saya beli cacat produksi
.” Tindakan meminta ini yang dilakukan oleh Bapak
Budi Santoso perihal meminta diganti notebook yang baru dibeli cacat produksi, yaitu ada dot titik di dekat pojok kanan atas. Tindakan
meminta ini dapat mengancam muka negatif teradu, yaitu perusahaan notebook merek Acer. Karena hal tersebut mengganggu kebebasan teradu
untuk menyetujui atau menolak aduan Bapak Budi Santoso mengenai notebook yang baru dibelinya cacat produksi sehingga perusahaan Acer
diminta untuk melakukan sesuatu, yaitu mengganti yang baru. Pengadu mengunakan kesopanan negatif khususnya pada strategi
8, yaitu: menggunakan tindak tutur yang mengancam muka FTA yang sudah lazim atau sudah menjadi ketentuan sosial yang umum berlaku
dengan menggunakan kata “minta”. Hal ini dapat dibuktikan pada tuturan
pengadu yaitu Bapak Budi Santoso meminta perusahaan Acer untuk
commit to user 61
bertanggung jawab atas barang yang berupa notebook barunya cacat produksi. Tujuan Bapak Budi Santoso ini adalah agar perusahaan Acer
segera mengganti notebook yang cacat produksi.
Data lain yang menunjukkan tindakan „meminta‟ adalah data
dengan nomor kode RPMSenin22-02-201052b, RPMJumat26-03- 201075, RPMSelasa30-03-201078.
3. Tindakan ’Memberi Saran’ dan Strategi Kesopanan Negatif