Tindakan ’Mengkritik’ dan Strategi On Record

commit to user 104 RPMSelasa23-02-201053a, RPMSelasa02-03-201056a, RPMRabu03-03-201058a, RPMSabtu06-03-201059, RPMSabtu20-02-201061a, RPMSabtu13-03-201066a, RPMSenin15-03-201067b, RPMRabu17-03-201068b, RPMKamis18-03-201069. RPMSenin22-02-201052a, RPMRabu31-03-201079a.

3. Tindakan ’Mengkritik’ dan Strategi On Record

Dalam surat aduan rubrik ”Pembaca Menulis” ini terdapat tuturan- tuturan pengadu yang menyatakan mengkritik. Mengkritik adalah menyatakan kecaman atau tanggapan, kadang-kadang disertai uraian dan pertimbangan baik buruk terhadap suatu hasil karya atau pendapat, mengemukakan kritik KBBI, 2007:601. Jadi tindakan mengkritik ini adalah tindakan pengadu menyatakan kecaman atau tanggapan, kadang- kadang disertai uraian dan pertimbangan baik buruk terhadap suatu hasil karya atau pendapat, mengemukakan kritik kepada teradu. Tindakan mengkritik ini dapat mengancam muka positif teradu. Karena tindakan pengadu mengadukan masalahnya dalam bentuk surat terbuka secara dominan mengancam muka positif teradu. Hal ini dikarenakan tindakan pengadu tersebut menyebabkan keinginan teradu agar dihargai atau disenangi orang lain terganggu. Maka dari itu tindakan mengkritik tersebut dapat mengancam muka positif teradu, maka pengadu mengungkapkan tuturan-tuturannya mengenai tindakan mengkritik kepada teradu dengan menggunakan strategi-strategi commit to user 105 tertentu untuk mengurangi ancaman muka positif teradu. Mengkritik dikategorikan ke dalam tindak tutur ekspresif. Untuk lebih jelasnya dapat diperhatikan pada contoh berikut. 38 Kontek Peristiwa : Ibu Nurul Hayati kecewa pada Minggu 14 Februari 2010, membeli obat di Apotek Tengger 3, tapi harga obat di atas harga eceran tertinggi HET Bentuk Tuturan : Kalau ini diteruskan mending HET dihapus saja karena konsumen sangat dirugikan. Toh, tidak ada sanksi lagi mereka yang melanggar kalau saya tidak salah. RPMSelasa16-02-201041b Pada tuturan yang disampaikan oleh Ibu Nurul Hayati merupakan tinda kan ‟mengkritik‟. Hal ini dibuktikan pada tuturannya yang berbunyi ”Kalau ini diteruskan mending HET dihapus saja karena konsumen sangat dirugikan. Toh, tidak ada sanksi lagi mereka yang melanggar kalau saya tidak salah. ” Tindakan mengkritik ini menyatakan kecaman terhadap harga obat yang jauh di atas harga HET, yang disertai dengan uraian bahwa konsumen dirugikan dan tidak ada sanksi mereka yang melanggar maka Ibu Nurul Hayati mengkritik supaya HET dihapus saja. Tindakan mengkritik ini dapat mengancam muka positif teradu. Karena tindakan pengadu tersebut menyebabkan keinginan teradu agar dihargai atau disenangi orang lain terganggu. Pengadu menggunakan strategi on record dalam mengungkapkan kritikannya. Tindakan tersebut mengakibatkan masyarakat luas mengetahui kondisi pengadu yang dirugikan oleh pihak teradu. Kritikan ini diungkapkan secara tegas, lugas, commit to user 106 terus terang tanpa berupaya menyelamatkan muka teradu. Strategi on record ini dipilih oleh pengadu karena dalam konteks tersebut kekuasaan pengadu selaku konsumen lebih tinggi daripada teradu. Penggunaan strategi on record ini, pengadu tanpa berupaya menyelamatkan muka teradu, karena dianggap lebih efisien untuk mengungkapkan bahwa kritikannya memberi penilaian negatif terhadap teradu, akibat dari harga obat di atas HET. Akibat dari harga obat di atas harga eceran tertinggi ini membuat konsumen dirugikan. Oleh karena itu pengadu membuat kritikan supaya harga eceran tertinggi dihapus saja karena ini sama saja menipu konsumen dan tidak ada sanksi mereka yang melanggarnya. Pengadu beranggapan bahwa melalui cara tersebut pihak teradu akan berupaya memenuhi keinginan pengadu sebab, jika tidak, kepercayaan konsumen akan berkurang.

4. Tindakan ’Menghina’ dan Strategi Off Record