commit to user 89
rasa jengkel. Pengadu beranggapan bahwa melalui cara tersebut teradu akan berupaya memenuhi keinginan pengadu sebab, jika tidak,
kepercayaan konsumen terhadap teradu akan berkurang. Bapak Masukap menggunakan strategi on record ini bertujuan untuk mengungkapkan rasa
marahnya sehingga para konsumen lain mengetahui aduannya dan membuat RSUD meningkatkan pelayanannya terutama perlakuan perawat
yang kasar. Data lain yang menunjukkan tindakan „marah‟ adalah data dengan
nomor kode RPMSelasa23-02-201054, RPMSelasa09-03-
201062a.
b. Tindakan yang Mengancam Muka Positif Lawan Tutur Teradu beserta
Strategi Kesopanan yang Dilakukan oleh Pengadu dalam Surat Aduan
Berdasarkan analisis data, dalam surat aduan rubrik “Pembaca Menulis”
ditemukan 4 jenis tindakan yang mengancam muka positif teradu di antaranya menuduh, mengeluh, mengkritik, dan menghina. Berikut ini akan diuraikan 4 jenis
tindakan yang mengancam muka positif teradu beserta strategi pengadu melakukan pengancaman muka.
1. Tindakan ’Ungkapan Menuduh’ dan Strategi Kesopanan Positif, on
record, dan Off Record
Dalam surat aduan rubrik ”Pembaca Menulis” ini terdapat tuturan-
tuturan pengadu yang menyatakan ‟menuduh‟. Menuduh adalah menunjuk
dan mengatakan bahwa seseorang berbuat kurang baik, menunjuk dan mengatakan bahwa seseorang melakukan perbuatan yang melanggar
hukum KBBI, 2007:1215. Jadi tindakan menuduh ini adalah tindakan
commit to user 90
pengadu yang menunjuk dan mengatakan bahwa teradu berbuat kurang baik, menunjuk dan mengatakan bahwa teradu melakukan perbuatan yang
melanggar hukum. Tindakan menuduh ini dapat mengancam muka positif teradu,
maka pengadu mengungkapkan tuturan-tuturannya mengenai tindakan menuduh kepada teradu dengan menggunakan strategi kesopanan positif
tertentu untuk mengurangi ancaman muka positif teradu. Pengadu menggunakan tindak tutur secara on record, yaitu dengan melakukan
tindakan secara lugas, tegas dan ringkas tanpa usaha menyelamatkan muka teradu. Selain itu, pengadu itu bisa melakukan dengan cara off record
samar-samar. Menuduh dikategorikan ke dalam tindak tutur ekspresif. Untuk lebih jelasnya dapat diperhatikan pada contoh berikut.
29 Konteks Peristiwa :
Bapak Ardiyan Tirta Basuki menuduh tukang parkir menyalahi aturan tarif parkir pada Bab IX pasal 14 ayat Ib
adalah Rp 600. tapi petugas seenaknya menarik Rp 1.000.
Bentuk Tuturan : .
Tapi, dengan seenaknya, petugas parkir mengutip uang
bukan berdasar aturan tersebut. Aturan tarif yang tertera sesuai dengan Bab XI pasal 14 ayat 1b adalah Rp
600.
…………….. Saya tidak mempermasalahkan jumlah uang tersebut,
namun bentuk pungli dan penyelewengan seperti itu meresahkan masyarakat dan pengguna jasa parkir
di tempat tersebut
RPMJumat08-01-201013
Tuturan yang dikemukakan oleh Bapak Ardiyan Basuki termasuk
tindakan ‟menuduh‟, ini dibuktikan pada tuturannya, yaitu: ”..... dengan seenaknya, petugas parkir mengutip uang bukan berdasar aturan
commit to user 91
tersebut …..”. Tindakan menuduh ini termasuk tindakan yang dapat
mengancam muka positif teradu. Karena tindakan pengadu tersebut menyebabkan keinginan teradu agar dihargai atau disenangi orang lain
terganggu. Maksudnya
adalah tindakan
menuduh ini
dapat memperlihatkan bahwa pengadu memberi penilaian negatif terhadap
teradu., yaitu Bapak Ardiyan Tirta menuduh tukang parkir mengutip uang seenaknya yang tidak sesuai dengan aturan yang sudah berlaku.
Oleh karena itu, untuk menyelamatkan muka positif teradu ini biasanya pengadu berusaha untuk menangkal rasa kurang senang teradu
dengan mencari kesepakatan antara pengadu dan teradu. Pada tuturan pengadu yang berusaha menyelamatkan muka positif teradu dengan
menggunakan strategi 5, yaitu mencari kesepakatan. Hal ini dapat dibuktikan pada tuturan pengadu yang berbunyi
“………. Saya tidak mempermasalahkan jumlah uang tersebut,
……..”. Dari tuturan-tuturan
yang diungkapkan oleh Bapak Ardiyan Tirta Basuki ini bertujuan untuk menindaklanjuti permasalahan perihal para petugas parkir mengutip,
sehingga para penegak hukum untuk menindaklanjuti masalah ini, karena sangat meresahkan masyarakat dan pengguna jasa parkir.
30 Konteks Peristiwa :
Bapak Imanuel mengkomplain pada kartu Matrik yang memotong pulsa sepihak.
Bentuk Tuturan : Mereka menjarah pulsa secara sepihak tanpa konsumen
bisa menolak. Tahu-tahu sudah dibebankan ke tagihan
berikutnya. Mungkin Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia perlu menertibkan cara-cara tersebut.
commit to user 92
RPMSenin11-01-201014b
Pada tuturan 30 merup akan tindakan ‟menuduh‟, hal ini
dibuktikan pada tuturan yang berbunyi
”.... Mereka menjarah pulsa secara sepihak tanpa konsumen bisa menolak
…..”. Tuturan tersebut
adalah tindakan yang dapat mengancam muka positif teradu. Hal ini dikarenakan tindakan pengadu tersebut menyebabkan keinginan teradu
agar dihargai atau disenangi orang lain terganggu. Maksudnya adalah tindakan tersebut telah memperlihatkan bahwa pengadu memberi penilaian
negatif terhadap teradu, yaitu Bapak Imanuel telah menuduh secara langsung mengenai aduannya terhadap perusahaan Telekomunikasi
Matrik. yang menjarah pulsa secara sepihak. Pengadu menggunakan strategi on record ini dibuktikan pada kata
“mereka menjarah” Tindakan tersebut mengakibatkan orang lain mengetahui kondisi pengadu yang menuduh pihak teradu tanpa berupaya
menyelamatkan muka teradu. Karena strategi on record ini diungkapkan oleh teradu secara lugas, terus terang, dan jelas. Penggunaan strategi on
record ini, pengadu tanpa berupaya menyelamatkan muka teradu, karena dianggap lebih efisien untuk mengungkapkan bahwa tuduhan tersebut
memberi penilaian negatif oleh teradu, akibat perbuatannya yang selalu menjarah pulsa pengadu.
Pengadu beranggapan bahwa melalui cara tersebut teradu akan berupaya memenuhi keinginan pengadu sebab, jika tidak, kepercayaan
konsumen terhadap teradu akan berkurang. Pengadu menggunakan strategi on record ini bertujuan untuk mengungkapkan penilaian negatifnya
commit to user 93
terhadap teradu sehingga para konsumen lain mengetahui hal tersebut secara terang-terangan. Dari tuturan diharapkan teradu segera merespon
dan meningkatkan pelayanannya.
31 Konteks Peristiwa :
Ibu Ester Lilik Wahyuni mengkomplain bank UOB dikarenakan kartu kredit UOBnya tidak bisa ditutup.
Bentuk Tuturan : Kenapa kesannya seperti ada paksaan untuk membayar
annual fee yang besar Rp 1.050.000 annual fee kartu kredit platinum lain hanya Rp. 700.000th maks dan
tetap harus menggunakanmempunyai kartu kredit UOB.
RPMSelasa12-01-201017a
Pada tuturan yang disampaikan oleh Ibu Ester Lilik Wahyuni merupakan tindakan ‟menuduh‟, ini terbukti pada tuturannya yang
berbunyi
” ...... Kenapa kesannya seperti ada paksaan untuk membayar annual fee yang besar Rp 1.050.000 annual fee kartu kredit platinum
lain hanya
Rp. 700.000th
maks dan
tetap harus
menggunakanmempunyai kartu kredit UOB …..”. Tindakan menuduh
ini dapat mengancam muka positif teradu. Hal ini dikarenakan tindakan pengadu tersebut menyebabkan keinginan teradu agar dihargai atau
disenangi orang lain terganggu. Maksudnya adalah tindakan tersebut telah memperlihatkan bahwa pengadu memberi penilaian negatif terhadap
teradu. Kata “kesannya” digunakan untuk mengaburkan tuduhan pengadu
terhadap teradu karena tuturan tersebut mengandung makna presuposisi „belum tentu pihak Bank UOB memaksa Ibu Lilik Wahyuni Ester untuk
membayar annual fee sebesar Rp. 1.050.000. Strategi off record digunakan
commit to user 94
pengadu dalam mengungkapkan tuduhannya terhadap teradu. Hal ini dibuktikan pada ungkapan dari pengadu, yaitu pada kata
“kesannya”. Tepatnya pada strategi 3, yaitu presuposisi. Tujuan dari tuturan-tuturan
pengadu ini untuk menyamarkan tuduhannya atau untuk menyelamatkan muka teradu secara langsung akibat dari tuduhan itu.
2. Tindakan ’Mengeluh’ dan Strategi Kesopanan Positif dan On Record