Tindakan Analisis Pengancaman Muka dan Strategi Kesopanan Pengadu

commit to user 66 Pengadu mengunakan strategi kesopanan negatif khususnya pada strategi 8, yaitu: menggunakan tindak tutur yang mengancam muka FTA yang sudah lazim atau sudah menjadi ketentuan sosial yang umum berlaku. Tindakan memberi nasihat ini sudah dianggap biasa oleh masyarakat karena pengadu menggunakan kata yang biasa yaitu: “kami menganjurkan ”. Tujuan Bapak Suroyo mengadukan permasalahannya ini untuk menyampaikan teguran dan anjuran supaya pihak Lion Air dan petugasnya yang bekerja harus lebih bertanggung jawab terhadap barang bawaan para penumpang.

5. Tindakan

’Bertanya’ dan Strategi Kesopanan Negatif dan On Record Surat aduan dalam rubrik ”Pembaca Menulis” ini terdapat tuturan- tuturan pengadu yang bertanya kepada teradu. Tindakan bertanya ini dapat mengancam muka negatif teradu. Bertanya adalah meminta keterangan penjelasan, meminta supaya diberitahu tentang sesuatu KBBI, 2007:1142. Jadi maksud dari tindakan bertanya adalah pengadu meminta keterangan atau penjelasan supaya diberitahu tentang sesuatu kepada teradu. Tindakan bertanya ini dapat mengganggu kebebasan teradu untuk melakukan sesuatu. Oleh karena itu tindakan bertanya dapat mengancam muka negatif teradu. Pengadu mengungkapkan tuturan-tuturannya mengenai bertanya kepada teradu dengan menggunakan strategi kesopanan negatif untuk menyelamatkan muka ancaman teradu dan menggunakan strategi on record tanpa usaha menyelamatkan muka teradu. Bertanya commit to user 67 dikategorikan ke dalam tindak tutur direktif. Untuk lebih jelasnya dapat diperhatikan pada contoh berikut. 13 Konteks Peristiwa: Minggu, 4 Januari 2010, Ibu Erma Diah P. mengambil uang di ATM sobek. Bentuk Tuturan: Tapi, saya heran, mengapa uang sobek sampai nomor serinya ikut hilang bisa sampai lolos? Bukankah sebelum dimasukkan ke boks ATM sudah dicek? RPMRabu06-01-201008 Pada tuturan yang disampaikan oleh Ibu Erma Diah P adalah tindakan ‟menanyakan‟. Hal ini dibuktikan pada tuturannya, yaitu ....., mengapa uang sobek sampai nomor serinya ikut hilang bisa sampai lolos? Bukankah sebelum dimasukkan ke boks ATM sudah dicek?. Tuturan itu dilakukan oleh pengadu untuk menanyakan kepada teradu mengenai uang di ATM BCA sobek sampai nomor serinya ikut hilang, bukannya sebelum dimasukkan ke boks ATM sudah dicek oleh pihak BCA. Tindakan menanyakan ini mengakibatkan muka negatif teradu terancam. Karena hal tersebut dapat mengganggu kebebasan teradu untuk melakukan sesuatu, yaitu menyetujui atau menolak aduan yang diungkapkan oleh Ibu Erna Diah P. mengenai pertanyaan uang sobek bisa lolos masuk ke boks ATM. Pengadu menggunakan strategi kesopanan negatif untuk mengurangi ancaman negatif teradu, khususnya pada strategi 2, yaitu menggunakan pertanyaan, dengan partikel tertentu. Pertanyaan “mengapa” dan “bukankah” digunakan pengadu untuk mengungkapkan commit to user 68 tindakan bertanya. Hal ini dilakukan oleh pengadu untuk menyelamatkan muka negatif teradu. Selain itu, ungkapan bertanya yang dilakukan oleh Ibu Erna Diah P ini adalah untuk meminta keterangan atau penjelasan supaya diberitahu tentang uang sobek di ATM BCA ini bisa terjadi. 14 Konteks Peristiwa : Bapak Tedjo Santoso kehilangan paket barang yang berupa tas melalui jasa pengiriman Tiki tujuan dari Surabaya ke Bekasi. Bentuk Tuturan : Bagaimana perlindungan terhadap konsumen yang dirugikan? RPMJumat08-01-201011b Pada tuturan yang disampaikan oleh Bapak Tedjo Santoso ini termasuk tindakan ‟bertanya‟, hal ini dibuktikan pada tuturannya yang berbunyi ”Bagaimana perlindungan terhadap konsumen yang dirugikan? ........”. Pengungkapan aduan mengenai pertanyaan yang diungkapkan oleh pengadu tentang permasalahannya dengan teradu membuat muka negatif teradu terancam. Hal ini dikarenakan dapat mengganggu kebebasan teradu untuk melakukan sesuatu yaitu memaksa teradu untuk menjawab pertanyaan yang disampaikan pengadu mengenai perlindungan konsumen yang dirugikan. Tuturan bertanya ini dalam bentuk on record untuk mengungkapkan tindakan bertanya. Tindakan tersebut mengakibatkan orang lain mengetahui kondisi teradu seperti yang dipertanyakan oleh pengadu, yaitu: bagaimana perlindungan terhadap konsumen. Strategi on record dipilih oleh pengadu karena kekuasaan konsumen lebih tinggi commit to user 69 daripada produsen. Alasannya produsen berkewajiban melindungi hak-hak konsumen, hal ini dikarenakan sebuah produk tanpa konsumen tidak ada artinya. Di samping itu, penggunaan on record, tanpa upaya menyelamatkan muka teradu, dianggap lebih efisien untuk mengungkapkan bahwa Bapak Tedjo Santoso ini merasa kesal atas barang yang berupa tas hilang lewat pengiriman perusahaan jasa Tiki. Pengadu beranggapan bahwa melalui cara tersebut pihak Tiki akan berupaya memenuhi keinginan Bapak Tedjo Santoso sebab, jika tidak, kepercayaan konsumen terhadap teradu akan berkurang. 15 Konteks Peristiwa : Bapak Budi Sinaga membeli rumah di Hero Property Nusantara tapi uang mukanya dipotong 15 persen, dengan alasan kena denda kerugian. Bentuk Tuturan : Tapi, kenapa kok malah uang saya dipotong? RPMSenin25-01-201027a Pada tuturan yang disampaikan oleh Bapak Budi Sinaga ini termasuk tindakan ‟bertanya‟, hal ini dibuktikan pada tuturannya yang berbunyi ”Tapi, kenapa kok malah uang saya dipotong?.......”. Bapak Budi Sinaga sebagai pengadu ini mengadukan persoalannya dengan teradu, yaitu Hero Property Nusantara mengenai dananya yang ditransfer hanya Rp 17.570.000, dengan alasan, pengadu terkena denda 15 persen. Pengungkapan aduan mengenai pertanyaan yang diungkapkan oleh pengadu tentang permasalahannya dengan teradu membuat muka negatif teradu terancam. commit to user 70 Hal ini dikarenakan dapat mengganggu kebebasan teradu untuk melakukan sesuatu, yaitu pihak teradu disuruh untuk menjawab atau menanggapi pertanyaan yang disampaikan oleh Bapak Budi Sinaga mengenai dananya dari pihak Hero Property Nusantara terkena potongan denda 15 persen. Pengadu menggunakan strategi kesopanan negatif untuk mengurangi ancaman negatif teradu, khususnya pada strategi 2, yaitu menggunakan pertanyaan, dengan partikel tertentu. Pertanyaan “kenapa kok malah” digunakan pengadu untuk mengungkapkan tindakan bertanya. Hal ini dilakukan oleh pengadu untuk menyelamatkan muka negatif teradu. Tujuan Bapak Budi Sinaga ini menuliskan aduannya untuk segera mendapatkan penyelesaian dari pihak teradu, yaitu Hero Property Nusantara. 16 Konteks Tuturan : Ibu Dwi Andriyani kecewa atas pelayanan Bank Bumiputera yang tak kunjung mengirim pengganti kartu kredit ICB. Bentuk Tuturan : Tapi, mengapa sampai detik ini kartu pengganti belum saya terima? Sampai kapan saya harus menunggu? Yang ingin saya tanyakan, kalau billing statement, kenapa datangnya selalu on time? Sedangkan kalau kartu yang alamatnya sama seperti yang tertera di billing, datangnya lama sekali? Saya sudah mencantumkan nomor ponsel, bahkan surat kuasa kepada CS kantor saya. RPMSelasa26-01-201028c Pada tuturan yang disampaikan oleh Ibu Dwi Andriyani adalah tindakan ‟bertanya‟. Hal ini dibuktikan pada tuturannya, yaitu mengapa sampai detik ini kartu pengganti belum saya terima? Sampai kapan saya harus menunggu? ..... “. Yang ingin saya tanyakan, kalau billing commit to user 71 statement, kenapa datangnya selalu on time? ”. Tindakan menanya ini mengakibatkan muka negatif teradu terancam. Karena hal tersebut dapat mengganggu kebebasan teradu untuk melakukan sesuatu, yaitu memaksa teradu untuk menjawab pertanyaan dari surat aduan yang diungkapkan oleh Ibu Dwi Andriyani mengenai pengganti kartu kredit yang baru belum diterima dan saat penagihan selalu datang tepat waktu. Tuturan bertanya tersebut dalam bentuk on record untuk mengungkapkan tindakan bertanya. Tindakan ini mengakibatkan orang lain mengetahui kondisi teradu seperti yang diungkapkan oleh pengadu, yaitu: Ibu Dwi Andriyani yang mempertanyakan kenapa pihak bank Bumiputera yang tak kunjung mengirim pengganti kartu kredit ICB. Strategi on record dipilih karena dalam dunia bisnis kekuasaan konsumen lebih tinggi daripada yang memproduksi suatu produk. Hal ini dikarenakan suatu produk seperti kartu kredit ICB yang keluarkan Bank Bumiputera sangat tergantung pada para konsumen contohnya Ibu Dwi Andriyani, karena produk tanpa konsumen tidak ada artinya. Di samping itu, penggunaan on record, tanpa upaya menyelamatkan muka teradu, dianggap lebih efisien untuk mengungkapkan aduan Ibu Dwi Andriyani. Pengadu beranggapan bahwa melalui cara tersebut pihak Bank Bumiputera akan berupaya memenuhi keinginan Ibu Dwi Andriyani sebab, jika tidak, kepercayaan konsumen terhadap teradu akan berkurang. Tujuan Ibu Dwi Andriyani ini dalam menanyakan suatu persoalan dengan pihak Bank Bumiputera adalah untuk segera mendapat jawaban dan penyelesaian dengan baik. commit to user 72 17 Konteks Peristiwa : Ibu Nurul Hayati kecewa pada Minggu 14 Februari 2010, membeli obat di Apotek Tengger 3, tapi harga obat di atas harga eceran tertinggi HET. Bentuk Tuturan : Saya jadi binggung sendiri apa guna HET kalau harganya tetap saja tidak bisa terkontrol? RPMSelasa16-02-201041a Pada tuturan yang disampaikan oleh Ibu Nurul Hayati ini termasuk tindakan ‟bertanya‟, hal ini dibuktikan pada tuturannya yang berbunyi ”...... apa guna HET kalau harganya tetap saja tidak bisa terkontrol?”. Pengungkapan aduan mengenai pertanyaan yang diungkapkan oleh pengadu yaitu Ibu Nurul Hayati tentang permasalahannya dengan teradu, yaitu Apotek Tengger 3, mengenai harga eceran obat di atas HET. Tindakan bertanya ini membuat muka negatif teradu terancam. Hal ini dikarenakan dapat mengganggu kebebasan teradu untuk melakukan sesuatu, yaitu teradu disuruh untuk menjawab sehingga pihak teradu terpaksa menyetujui atau menolak aduan yang disampaikan oleh Ibu Nurul Hayati mengenai pertanyaan harga obat yang melampui harga HET. Tuturan Ibu Nurul Hayati dalam bentuk on record untuk mengungkapkan tindakan bertanya. Tindakan tersebut mengakibatkan orang lain mengetahui kondisi teradu seperti yang dipertanyakan oleh pengadu, yaitu: kenapa harga obat jauh di atas HET, kalau diteruskan sebaiknya HET dihapus saja karena konsumen sangat dirugikan. Strategi on record dipilih karena dalam dunia perdagangan konsumen lebih tinggi daripada produsen. Hal ini dikarenakan konsumen memiliki hak yang commit to user 73 dilindungi oleh lembaga perlindungan konsumen. Di samping itu, penggunaan on record, tanpa upaya menyelamatkan muka teradu, dianggap lebih efisien untuk mengungkapkan bahwa Ibu Nurul Hayati ini merasa kesal karena apa gunanya HET kalau harganya tetap saja tidak bisa terkontrol. Pengadu beranggapan bahwa melalui cara tersebut pihak teradu akan berupaya memenuhi keinginan Ibu Nurul Hayati sebab, jika tidak, kepercayaan konsumen terhadap teradu akan berkurang. Data lain yang menunjukkan tindakan „bertanya‟ adalah data dengan nomor kode sebagai berikut. RPMJumat19-02-201045a, RPMJumat19-02-201049b, RPMSelasa02-03-201057b, RPMRabu03-03-201058b, RPMSelasa09-03-201062b, RPMJumat12-03-201064, RPMSabtu13-03-201066b, RPMSenin15-03-201067a, RPMKamis18-03-201069a, RPMJumat19-03-201071, RPMSelasa23-03-201073, RPMJumat26-03-201074, RPMSelasa30-03-201077, RPMRabu31-03-201079b.

6. Tindakan ’Menuntut’ dan Strategi On Record