commit to user 106
terus terang tanpa berupaya menyelamatkan muka teradu. Strategi on record ini dipilih oleh pengadu karena dalam konteks tersebut kekuasaan
pengadu selaku konsumen lebih tinggi daripada teradu. Penggunaan strategi on record ini, pengadu tanpa berupaya
menyelamatkan muka teradu, karena dianggap lebih efisien untuk mengungkapkan bahwa kritikannya memberi penilaian negatif terhadap
teradu, akibat dari harga obat di atas HET. Akibat dari harga obat di atas harga eceran tertinggi ini membuat konsumen dirugikan. Oleh karena itu
pengadu membuat kritikan supaya harga eceran tertinggi dihapus saja karena ini sama saja menipu konsumen dan tidak ada sanksi mereka yang
melanggarnya. Pengadu beranggapan bahwa melalui cara tersebut pihak teradu akan berupaya memenuhi keinginan pengadu sebab, jika tidak,
kepercayaan konsumen akan berkurang.
4. Tindakan ’Menghina’ dan Strategi Off Record
Tindakan yang dapat mengancam muka positif teradu adalah tindak tutur menghina. Menghina adalah merendahkan, memandang
rendah hina nama baik orang, menyingung perasaan orang seperti memaki-maki atau menistakan KBBI, 2007:402. Jadi tindakan menghina
dalam surat aduan rubrik ”Pembaca Menulis” ini adalah pengadu
menyatakan dan memandang rendah hina nama baik teradu, sehingga menyingung perasaan teradu seperti memaki-maki.
Tindakan menghina ini dapat mengancam muka positif teradu. Hal ini dikarenakan tindakan pengadu tersebut menyebabkan keinginan teradu
commit to user 107
agar dihargai atau disenangi orang lain terganggu. Dalam tindakan menghina tersebut dapat mengancam muka positif teradu, maka pengadu
mengungkapakan tuturan-tuturannya mengenai tindakan menghina kepada teradu dengan menggunakan strategi-strategi tertentu untuk mengurangi
ancaman muka positif teradu. Menghina dikategorikan ke dalam tindak tutur ekspresif. Untuk lebih jelasnya dapat diperhatikan pada contoh
berikut.
39 Konteks Peristiwa :
Rombongan dari Club Vespa Pecinta Alam yang bermaksud melihat dari dekat koleksi tanaman di Kebun Raya
Purwodadi. Loketnya dalam keadaan buka, tapi pengujung dilarang masuk.
Bentuk Tuturan :
Saat kami menanyakan alasannya, di jawab tutup begitu saja. Jadi, saat itu Kebun Raya Purwodadi dalam k
eadaan “buka,
tapi tutup”. Kebun Raya yang semestinya menjadi wahana menambah ilmu pengetahuan menjadi terkesan “angker”
sekaligus “tertutup”. RPMSelasa19-01-201024
Pada tuturan yang diungkapkan oleh Bapak Puji Wahyono merupakan tindakan ‟menghina‟. Pengadu memandang rendah kalau
kebun Raya Purwodadi ini angker. Kata angker ini diungkapkan oleh pengadu untuk menyalurkan rasa kekesalannya terhadap kebun Raya
Purwodadi yang seenaknya menolak mentah-mentah rombongan Club Vespa Pencinta Alam yang ingin berkunjung di kebun Raya Purwodadi
dengan alasan sudah tutup. Tindakan menghina tersebut dapat mengancam muka positif
teradu. Hal ini dikarenakan tindakan pengadu tersebut menyebabkan
commit to user 108
keinginan teradu agar dihargai atau disenangi orang lain terganggu. Maksudnya adalah tindakan penghinaan tersebut telah memperlihatkan
bahwa pengadu memberi penilaian negatif terhadap teradu yaitu menganggap kebun Raya
Purwodadi ini terkesan “angker”. Kata terkesan digunakan pengadu untuk mengaburkan penghinaan terhadap teradu
karena tuturan tersebut mengandung makna presupos isi yaitu „belum tentu
kebun Raya Purwodadi ini angker karena kebun Raya ini sering kali digunakan wahana menambah ilmu pengetahuan‟.
Strategi off record digunakan pengadu dalam mengungkapkan penghinaannya terhadap teradu. Hal ini dibuktikan pada ungkapan dari
pengadu, yaitu pada kata “terkesan”. Tepatnya pada strategi 3, yaitu
presuposisi. Tujuan dari tuturan-tuturan pengadu ini untuk menyamarkan penghinaan dan untuk menyelamatkan muka teradu secara langsung akibat
dari penghinaannya itu.
B. Analisis Pengancaman Muka dan Strategi Kesopanan Teradu
dalam Surat Tanggapan beserta dengan Tujuannya
Sebuah lembaga, perusahaan, bank, rumah sakit atau individu yang diadukan secara terbuka dalam rubrik
”Pembaca Menulis” di harian Jawa Pos citra diri atau mukanya akan terancam, baik muka positif maupun muka negatif.
Secara umum, muka yang terancam adalah muka positif karena melalui surat tersebut masyarakat umum menjadi tahu bahwa lembaga, perusahaan, bank,
rumah sakit atau individu tersebut bermasalah. Dalam konteks tersebut, mereka mempunyai dua pilihan, yaitu tidak menanggapi atau menanggapi aduan tersebut.