commit to user 10
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR
Dalam bab II ini dikemukakan kajian pustaka, landasan teori, dan kerangka pikir. Kajian pustaka memaparkan penelitian-penelitian yang pernah
dilakukan yang berhubungan dengan tindakan pengancaman muka dan strategi kesopanan pada khususnya dan pragmatik pada umumnya. Penelitian-penelitian
tersebut masih berupa makalah-makalah. Dalam landasan teori dijelaskan mengenai definisi pragmatik, definisi konteks, teori tindakan pengancaman muka
dan strategi kesopanan Brown dan Levinson, de finisi kata “adu”, definisi rubrik
wacana “Pembaca Menulis”, dan struktur wacana dalam tindakan komunikasi pada surat aduan dan tanggapan.
A. Tinjauan Penelitian Terdahulu
Penelitian dengan menggunakan pendekatan pragmatik sudah pernah dilakukan. Sejauh penelusuran penulis tentang penelitian sejenis atau yang
mempunyai korelasi dengan penelitian mengenai kesopanan Brown dan Levinson masih jarang. Selama ini hanya beberapa saja yang sudah dijumpai penulis yang
masih berupa makalah. Beberapa studi terdahulu yang penulis temukan dan masih relevan dengan penelitian ini disajikan sebagai berikut:
Penelitian makalah “Kesopanan Berbahasa” dengan judul “Tindak Tutur Melarang di Kalangan Dua Kelompok Etnis Indonesia ke Arah Kajian
Etnopragmatik”, yang dibahas oleh Asim Gunarwan 1999 mendeskripsikan analisisnya berupa: 1 mitra bicara dan latar komunikasi yang menjadi
commit to user 11
pertimbangan penutur sebelum bertutur. Bersumber dari kesopanan berbahasa yang berlaku di dalam masyarakat tutur atau masyarakat bahasa yang si penutur
adalah anggotanya; 2 kelompok etnis Jawa dan Batak sebagai objek penelitian. Perilaku berbahasa orang Batak itu lebih langsung dalam arti lebih berterus
terang daripada orang Jawa. Tujuan penelitian ini membuktikan atau membantah kebenaran bahwa orang Batak cenderung lebih berterus terang daripada orang
Jawa di dalam bertutur; 3 di dalam penelitian ini satuan analisis yang dipakai adalah tindak tutur melarang. Penalaran pemilihan tindak tutur ini sebagai satuan
analisis ialah bahwa tindak tutur ini mempunyai potensi besar untuk mengancam muka yakni muka orang yang dilarang, dan karena itu si penutur dituntut untuk
mempertimbangkan berbagai hal sebelum mengujarkannya; 4 dari hasil komputasi statistik, perbedaan perilaku melarang di antara kedua kelompok
responden ini ternyata maknawi signifikan. Hal ini berarti hipotesis penelitian ini diterima perbedaan perilaku pengungkapan tindak melarang di antara kedua
suku ini maknawi, dengan derajat kemaknawian yang cukup tinggi. Penelitian lain dilakukan oleh Nurhayati 2009 dalam makalahnya yang
berjudul “Strategi Pengancaman Muka antara Pengadu dan Teradu dalam
R ubrik Redaksi YTH”. Penelitian tersebut mendeskripsikan analisis tindak
komunikasi yang dilakukan oleh pengadu dan teradu d alam rubrik „Redaksi
YTH‟. Hasil analisis data menunjukkan bahwa tindak pengaduan pada umumnya mengancam muka positif dan muka negatif teradu. Pengadu mengunakan strategi
bold on record dalam menuturkan hal yang diadukan. Cara tersebut menghasilkan interpretasi bahwa tujuan pengaduan lebih penting daripada mempertahankan
muka teradu. Namun, pengadu juga menggunakan strategi kesopanan positif dan
commit to user 12
negatif untuk melindungi muka pengadu. Strategi yang digunakan oleh teradu dalam menanggapi surat aduan terdiri atas enam cara, yaitu menindaklanjuti
aduan sesuai keingginan pengadu, menanggapi aduan dengan taksa tanpa terperinci, teradu menyelesaikan masalah terlebih dahulu sebelum mengirim surat
tanggapan, teradu mengirim surat tanggapan terlebih dahulu baru masalahnya diselesaikan, tanggapannya teradu melakukan pembelaan diri, dan melakukan
pengancaman muka secara langsung. Penelitian yang penulis lakukan kali ini berbeda dengan penelitian-
penelitian di atas. Perbedaan ini dengan penelitian sebelumnya terletak pada sumber data, wujud atau bentuk penelitian, dan kajiannya. Penelitian terdahulu
masih berupa makalah-makalah. Penelitian ini merupakan penelitian mengenai Tindakan Pengancaman Muka dan S
trategi Kesopanan dalam Rubrik “Pembaca Menulis” di Harian Jawa Pos yang berwujud dan berbentuk skripsi.
Dari beberapa tinjauan kajian di atas terdapat hal-hal yang perlu diperhatikan. Penelitian yang telah dilakukan oleh Nurhayati sebelumnya lebih
difokuskan pada strategi pengancaman muka secara umum, dan khususnya yang t
erdapat dalam rubrik „Redaksi YTH‟, dan tindak tutur melarang dua kelompok etnis Indonesia dengan kajian etnopragmatik yang dilakukan oleh Asim
Gunarwan yang lebih difokuskan pada kesopanan berbahasa, sedangkan dalam penelitian ini lebih mefokuskan pada pendeskripsian tindakan pengancaman muka
dan strategi kesopanan secara umum, dan khususnya yang terdapat dalam rubrik „Pembaca Menulis‟ di harian Jawa Pos dengan kajian pragmatik.
commit to user 13
B. Landasan Teori