Tindakan ’Mengeluh’ dan Strategi Kesopanan Positif dan On Record

commit to user 94 pengadu dalam mengungkapkan tuduhannya terhadap teradu. Hal ini dibuktikan pada ungkapan dari pengadu, yaitu pada kata “kesannya”. Tepatnya pada strategi 3, yaitu presuposisi. Tujuan dari tuturan-tuturan pengadu ini untuk menyamarkan tuduhannya atau untuk menyelamatkan muka teradu secara langsung akibat dari tuduhan itu.

2. Tindakan ’Mengeluh’ dan Strategi Kesopanan Positif dan On Record

Tindakan yang dapat mengancam muka positif teradu adalah tindak tutur mengeluh. Mengeluh adalah menyatakan susah karena penderitaan, kesakitan, kekecewaan KBBI, 2007:536. Jadi tindakan mengeluh dalam surat aduan rubrik ”Pembaca Menulis” ini adalah pengadu menyatakan kesusahannya karena penderitaannya, kesakitannya, dan kekecewaannya terhadap teradu. Tindakan mengeluh ini dapat mengancam muka positif teradu. Tindakan pengadu mengadukan masalahnya dalam bentuk surat terbuka secara dominan mengancam muka positif teradu. Maka dari itu tindakan pengadu tersebut menyebabkan keinginan teradu agar dihargai atau disenangi orang lain terganggu. Tindakan mengeluh tersebut dapat mengancam muka positif teradu, maka pengadu mengungkapakan tuturan-tuturannya mengenai tindakan mengeluh kepada teradu dengan menggunakan strategi-strategi tertentu untuk mengurangi ancaman muka positif teradu. Selain itu, pengadu juga menggunakan strategi on record yaitu melakukan tindakan secara lugas, tegas dan ringkas tanpa usaha menyelamatkan muka teradu. Mengeluh commit to user 95 dikategorikan ke dalam tindak tutur ekpresif. Untuk lebih jelasnya dapat diperhatikan pada contoh berikut. 32 Konteks Peristiwa : Bapak A. Rizal membeli tiket masuk wahana Indoor Jatim Park pada tanggal 25 Desember 2009 yang mahal tapi wahana tidak bisa digunakan. Bentuk Tuturan : Ternyata, tak satu pun wahana indoor bisa dinikmati, tidak ada pemberitahuan bahwa semua wahana ditutup, sehingga pengunjung di dalam dibiarkan begitu saja. Banyak pengunjung yang merasa kecewa saat itu atas pelayanan Jatim Park. Wajar karena kita telah membayar mahal, tapi tidak mendapat hiburan apa-apa RPMRabu06-01-201006 Tuturan-tuturan yang diungkapkan oleh Bapak A. Rizal adalah ‟keluhan‟. Beliau mengeluhkan bahwa wahana indoor tak satu pun bisa dinikmati, sehingga pengunjung kecewa dan dibiarkan begitu saja oleh pihak Jatim Park. Mengeluh di sini menyatakan suatu kesusahan dan kekecewaan terhadap teradu yaitu Jatim Park. Ungkapan mengeluh ini membuat teradu terancam muka positifnya. Karena tindakan pengadu tersebut menyebabkan keinginan teradu agar dihargai atau disenangi masyarakat luas terganggu. Tuturan mengeluh yang disampaikan oleh pengadu menggunakan strategi on record. Hal ini buktikan pada kalimat: “Ternyata, tak satu pun wahana indoor bisa dinikmati ….”. Tindakan tersebut mengakibatkan masyarakat mengetahui kondisi teradu yang dikeluhkan. Strategi on record ini dipilih karena dalam konteks tersebut kekuasaan pengadu selaku konsumen lebih tinggi daripada teradu. Hal ini dikarenakan pengadu commit to user 96 sebagai pengunjung memiliki kekuasaan atas hak sebagai konsumen yang harus dipenuhi oleh pihak teradu sehingga teradu harus memenuhi kewajibannya atas pelayanan yang baik dan memuaskan sehingga tidak terjadi lagi kekecewaan yang dialami pengunjung di Jatim Park. Disamping itu, penggunaan on record, tanpa upaya menyelamatkan muka teradu, dianggap lebih efisien untuk mengungkapkan bahwa pengadu merasa kesal. Pengadu beranggapan bahwa melalui cara tersebut teradu akan memenuhi keinginan pengadu. Sebab jika tidak kepercayaan konsumen terhadap teradu akan berkurang. 33 Konteks Peristiwa : Bapak Rachmat Agustono dari Bentul Merisi Selatan, Surabaya meminta penjelasan BAF dan ACA atas nasib kendaraan yang hilang pada 4 Desember 2009. Bentuk Tuturan : Selama proses tersebut, saya masih diwajibkan membayar cicilan untuk Januari dan Februari. Secara logika, konsumen kok masih diwajibkan membayar motor yang jelas sudah hilang karena masih menunggu proses. RPMJumat08-01-201012a Pada tuturan yang disampaikan oleh Bapak Rachmat Agustono adalah termasuk tindakan ‟mengeluh‟, hal ini dapat dibuktikan pada tuturan Bapak Rachmat Agustono yang mengeluhkan, “……. konsumen kok masih diwajibkan membayar motor yang jelas sudah hil ang ….”. Tindakan mengeluh ini termasuk tindakan yang dapat mengancam muka positif teradu. Karena tindakan pengadu tersebut menyebabkan keinginan teradu agar dihargai atau disenangi oleh masyarakat luas terganggu. Maksudnya adalah tindakan mengeluh mengenai konsumen yang commit to user 97 motornya hilang masih diwajibkan untuk membayar, sehingga tindakan ini memperlihatkan bahwa pengadu memberi penilaian negatif terhadap teradu. Guna menyelamatkan muka teradu, pengadu menggunakan strategi kesopanan positif, khususnya pada strategi 13, yaitu memberikan atau meminta alasan. Ini dibuktikan pada tuturan pengadu yang meminta alasan konsumen kok masih diwajibkan membayar jelas kendaraan hilang. Tujuan pengadu mengungkapkan tindakan penyelamatan muka adalah untuk mengurangi perasaan kurang senang terhadap teradu. Tindakan penyelamatan muka teradu ini diperlukan karena pengadu biasanya berkeinginan untuk menjaga kelangsungan hubungan yang harmonis dengan teradu. 34 Konteks Peristiwa : Hermin merasakan ketidaknyamanan saat melewati Jl. Panglima Sudirman tepatnya trotoar sepanjang arah Jl. Sonokembang sampai depan gedung Intilan Tower Surabaya. Bentuk Tuturan : Alangkah tidaknyamannya pejalan kaki di jalan tersebut. Sebab, masih banyak selokan yang menganga, paving yang hilang, serta jalan yang tidak merata. Kondisi itu sangat berbeda dengan sisi jalan di seberangnya. RPMSenin11-01-201015a Pada tuturan 34 merupakan tindakan yang dapat mengancam muka positif teradu, karena tindakan tersebut merupakan tindakan „mengeluh‟. Tindakan mengeluh ini dapat dibuktikan pada tuturan yang berbunyi “Alangkah tidaknyamannya pejalan kaki di jalan tersebut. Sebab, masih banyak selokan yang menganga, paving yang hilang, serta commit to user 98 jalan yang tidak merata …..”. Pengadu mengeluhkan kondisi jalan yang tidak nyaman dilewati pengguna jalan, hal ini dikarenakan banyak selokan yang menganga, paving yang hilang, serta jalan yang tidak rata. Tindakan mengeluh ini dapat mengancam muka positif teradu. Karena tindakan pengadu tersebut menyebabkan keinginan teradu agar dihargai atau disenangi orang lain terganggu. Maksudnya adalah tindakan Bapak Hermin ini mengeluhkan Jl. Sonokembang rusak parah akibat selokan yang mengangga, paving yang hilang, serta jalan yang tidak merata sehingga tindakan ini memperlihatkan bahwa pengadu memberi penilaian negatif terhadap teradu, yaitu pemerintah yang terkait dengan pembangunan jalan kurang perhatian. Pengadu menggunakan strategi on record dalam mengungkapkan keluhannya. Tindakan tersebut mengakibatkan masyarakat luas mengetahui secara langsung kondisi teradu yang dikeluhkan oleh pengadu. Keluhan itu diungkapkan secara tegas, lugas, terus terang tanpa berupaya menyelamatkan muka teradu. Strategi on record ini dipilih oleh pengadu karena dalam konteks tersebut kekuasaan pengadu selaku masyarakat lebih tinggi daripada teradu yang menjadi pengayom masyarakat. Penggunaan strategi on record ini, pengadu tanpa berupaya menyelamatkan muka teradu, karena dianggap lebih efisien untuk mengungkapkan bahwa keluhannya tersebut memberi penilaian negatif terhadap teradu, akibat dari kurang perhatiannya pemerintah terhadap masyarakat. commit to user 99 Pengadu beranggapan bahwa melalui cara tersebut pemerintah akan berupaya memenuhi keinginan pengadu sebab, jika tidak, kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah akan berkurang. Pengadu menggunakan strategi on record ini bertujuan untuk mengungkapkan penilaian negatifnya terhadap pemerintah sehingga masyarakat luas mengetahui hal tersebut secara terang-terangan. Dari tuturan diharapkan pemerintah segera merespon dan menanggapi keluhan masyarakat. 35 Konteks Tuturan : Bapak Djadi Pranoto mengkomplain Puri Surya Jaya yang tidak memenuhi janji kontrak yang sudah ditandatangani. Bentuk Tuturan : Kami sangat kecewa terhadap kualitas bangunan dan pelayanan purnajual yang diberikan oleh Puri Surya Jaya. Pelayanan seperti itu kepada customer sangat kami sayangkan, seakan apa yang kami alami tidak berarti apa-apa, bahkan mungkin tidak pernah tersampaikan kepada pimpinan sehingga kami diabaikan begitu saja. RPMKamis14-01-201020a Pada tuturan yang disampaikan oleh Bapak Djadi Pranoto merupakan ungkapan ‟keluhan‟. Hal ini dibuktikan pada tuturannya Bapak Djadi Pranoto yang berbunyi ”Kami sangat kecewa terhadap kualitas bangunan dan pelayanan purnajual yang diberikan oleh Puri Surya Jaya .” Dari tuturan itu diketahui bahwa pengadu merasa kecewa atas kualitas bangunan rumah di Puri Surya Jaya serta pelayanannya yang kurang. Tindakan mengeluh ini dapat mengancam muka positif teradu. Karena tindakan pengadu tersebut menyebabkan keinginan teradu agar commit to user 100 dihargai atau disenangi orang lain terganggu. Maksudnya adalah tindakan Bapak Djadi Pranoto ini mengeluhkan pihak Puri Surya Jaya atas kualitas bangunan dan pelayanannya yang tidak penuhi janji sehingga membuat pihak Puri Surya Jaya ini terganggu untuk disenangi dan dihargai oleh pengadu akibat dari tindakan mengeluh ini. Pengadu menggunakan strategi on record dalam mengungkapkan keluhannya. Tindakan tersebut mengakibatkan masyarakat luas mengetahui kondisi pengadu yang mengeluhkan pihak Puri Surya Jaya yang tidak penuhi janji kontrak yang sudah ditandatangani keduabelah pihak. Keluhan itu diungkapkan secara tegas, lugas, terus terang tanpa berupaya menyelamatkan muka teradu. Strategi on record ini dipilih oleh pengadu karena dalam konteks tersebut kekuasaan pengadu selaku konsumen lebih tinggi daripada teradu. Penggunaan strategi on record ini, pengadu tanpa berupaya menyelamatkan muka teradu, karena dianggap lebih efisien untuk mengungkapkan bahwa keluhannya tersebut memberi penilaian negatif terhadap teradu, akibat tidak penuhi janji kontrak yang sudah ditandatangani dan kecewa terhadap kualitas bangunan. Pengadu beranggapan bahwa melalui cara tersebut pihak Puri Surya Jaya akan berupaya memenuhi keinginan pengadu sebab, jika tidak, kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan Puri Surya Jaya akan berkurang. 36 Konteks Peristiwa : James Lim sebagai penumpang Sriwijaya Air merasa dirugikan karena jadwal untuk Surabaya-Semarang PP berkali-kali ditunda. commit to user 101 Bentuk Tuturan : Saya mengalami hal tidak menyenangkan dengan Sriwijaya Air. Saya pesan tiket dengan kode booking HXBNV untuk Sby-Smrg PP. Semula, saya pesan untuk Rabu-Kamis PP 13-14 Januari 2010. Tetapi, sebelum pergi, Selasa 121 saya di-SMS Sriwijaya bahwa ada reschedule untuk Kamis dimajukan. Saya lantas mengatur jadwal agar bisa pulang Jumat. Kemudian, pada Rabu pagi saya ke Bandara Juanda. Tetapi, lagi-lagi Sriwijaya menunda penerbangannya. Semula dijadwal berangkat pukul 09.40, tapi ditunda menjadi pukul 12.00. Oke, saya sabar menunggu. Namun, beberapa jam kemudian, penerbangan ditunda lagi menjadi pukul 14.00. Padahal, saya memiliki janji berobat dengan dokter di Semarang pukul 15.00. Saya merasa dirugikan waktu dan materi mengingat saya juga sudah booking hotel di sana. RPMJumat15-01-201022a Pada tuturan yang disampaikan oleh Bapak James Lim merupakan ungkapan „keluhan‟. Hal ini dibuktikan pada tuturannya yang berbunyi “Saya mengalami hal tidak menyenangkan dengan Sriwijaya Air.” ………” Saya merasa dirugikan waktu dan materi mengingat saya juga sudah booking hotel di sana. ” Tindakan mengeluh ini dapat mengancam muka positif teradu. Karena tindakan pengadu tersebut menyebabkan keinginan teradu agar dihargai atau disenangi orang lain terganggu. Maksudnya adalah tindakan Bapak James Lim ini mengeluhkan bahwa pihak Sriwijaya Air berkali-kali menunda penerbangan sehingga merugikan pengadu karena merasa dirugikan waktu dan materi yang sudah booking hotel sehingga tindakan ini memperlihatkan bahwa pengadu memberi penilaian negatif terhadap teradu, yaitu pihak Sriwijaya Air dianggap merugikan konsumen akibat dari jadwal penerbangan berkali- kali ditunda. commit to user 102 Pengadu menggunakan strategi on record dalam mengungkapkan keluhannya. Tindakan tersebut mengakibatkan masyarakat luas mengetahui kondisi pengadu yang dirugikan oleh pihak teradu. Keluhan itu diungkapkan secara tegas, lugas, terus terang tanpa berupaya menyelamatkan muka teradu. Strategi on record ini dipilih oleh pengadu karena dalam konteks tersebut kekuasaan pengadu selaku konsumen lebih tinggi daripada teradu. Kekuasaan ini dapat diukur dari hak yang dimiliki oleh pengadu sebagai konsumen harus dipenuhi oleh teradu sebagai produsen yang menyediakan jasa penerbangan seperti Sriwijaya Air. Penggunaan strategi on record ini, pengadu tanpa berupaya menyelamatkan muka teradu, karena dianggap lebih efisien untuk mengungkapkan bahwa keluhannya tersebut memberi penilaian negatif terhadap teradu, akibat dari penundaan penerbangan sehingga merugikan waktu dan materi pengadu. Pengadu beranggapan bahwa melalui cara tersebut Sriwijaya Air akan berupaya memenuhi keinginan pengadu sebab, jika tidak, kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan penerbangan khususnya Sriwijaya Air akan berkurang. 37 Konteks Peristiwa : Bapak Hedi Pramuktiono mengalami hal-hal yang yang tidak menyenangkan karena tagihan dibebani biaya overlimit. Bentuk Tuturan : Saya mengalami hal-hal sangat tidak menyenangkan karena tagihan dibebani biaya overlimit. Namun, alangkah terkejut saya, pada billing Januari 2010 saya dikenai overlimit fee Rp 50.000 atas tagihan bulan lalu sejumlah Rp 2.971.000, padahal tertulis pemakaian masih di bawah limit. Saya telepon call Mandiri, dijawab overlimit dikenakan karena kami bertransaksi di hari yang sama. commit to user 103 Oke, saya bayar billing pada tanggal jatuh tempo, yaitu 11 Januari, plus overlimit fee dengan hati gondok. RPMKamis04-02-201033 Pada tuturan yang sampaikan oleh Bapak Hedi Pramuktiono adalah ungkapan ‟mengeluh‟, yaitu mengeluhkan tagihannya telah dibebani biaya overlimit. Tindakan mengeluh ini termasuk tindakan yang dapat mengancam muka positif teradu. Karena tindakan pengadu tersebut menyebabkan keinginan teradu agar dihargai atau disenangi orang lain terganggu. Maksud dari tindakan mengeluh ini memperlihatkan bahwa pengadu memberi penilaian negatif terhadap teradu. Guna menyelamatkan muka teradu, pengadu menggunakan strategi kesopanan positif, khususnya pada strategi 5, yaitu mencari kesepakatan. Ini dibuktikan pada tuturan pengadu yang mencari kesepakatan yaitu dapat dibuktikan pada tuturannya yang berbunyi “Oke, saya bayar billing pada tanggal jatuh tempo, yaitu 11 Januari, plus overlimit fee dengan hati gondok. Tujuan pengadu mengungkapkan tindakan penyelamatan muka adalah untuk mengurangi perasaan kurang senang terhadap teradu. Tindakan penyelamatan muka teradu ini diperlukan karena pengadu biasanya berkeinginan untuk menjaga kelangsungan hubungan yang harmonis dengan teradu. Data lain yang menunjukkan tindakan „mengeluh‟ dapat dilihat pada nomor kode sebagai berikut. RPMSenin04-01-20103a, RPMKamis28-01-201029a, RPMSelasa2-02-201030, RPMJumat19-02-201047a, commit to user 104 RPMSelasa23-02-201053a, RPMSelasa02-03-201056a, RPMRabu03-03-201058a, RPMSabtu06-03-201059, RPMSabtu20-02-201061a, RPMSabtu13-03-201066a, RPMSenin15-03-201067b, RPMRabu17-03-201068b, RPMKamis18-03-201069. RPMSenin22-02-201052a, RPMRabu31-03-201079a.

3. Tindakan ’Mengkritik’ dan Strategi On Record