Tindakan ’Menagih Janji’ dan Strategi Kesopanan Negatif

commit to user 80 berharap”. Pengadu mengharapkan pihak PCP untuk meningkatkan layanannya karena akhir-akhir ini terjadi penurunan layanan bahkan membuat Ibu Elisa gregetan karena pengiriman paket selalu terlambat bahkan sampai hilang. Oleh karena itu Ibu Elisa sebagai pengadu menuntut agar kepala cabang PCP Surabaya mengetahui kinerja pegawainya. Tindakan menuntut tersebut mengakibatkan orang lain mengetahui kondisi teradu seperti yang dituntutkan oleh pengadu. Strategi on record dipilih karena kekuasaan Ibu Elisa selaku konsumen lebih tinggi daripada pihak PCP yang memberikan pelayanan jasa pengiriman. Di samping itu, penggunaan on record, tanpa upaya menyelamatkan muka teradu, dianggap lebih efisien untuk mengungkapkan bahwa Ibu Elisa ini merasa kecewa terhadap layanan PCP. Pengadu beranggapan bahwa melalui cara tersebut pihak PCP akan berupaya memenuhi keinginan Ibu Elisa sebab, jika tidak, kepercayaan konsumen terhadap teradu akan berkurang. Data lain yang menunjukkan tindakan „menuntut‟ adalah data dengan nomor kode RPMJumat19-02-201049b, RPMKamis18-03- 201069c.

7. Tindakan ’Menagih Janji’ dan Strategi Kesopanan Negatif

Surat aduan rubrik ”Pembaca Menulis” ini terdapat tuturan-tuturan pengadu yang berisi menagih janji kepada teradu. Tindakan menagih janji ini dapat mengancam muka negatif teradu. Menagih janji adalah menagih atau mendesak ucapan yang menyatakan kesediaan dan kesanggupan commit to user 81 untuk berbuat atau membuat sesuatu KBBI, 2007:458. Jadi maksud dari tindakan menagih janji adalah pengadu menagih atau mendesak ucapan yang menyatakan kesediaan dan kesanggupan teradu untuk berbuat atau membuat sesuatu kepada pengadu. Ungkapan menagih janji ini dapat mengganggu kebebasan teradu untuk melakukan sesuatu. Oleh karena itu tindakan menagih janji ini dapat mengancam muka negatif teradu, maka pengadu mengungkapkan tuturan- tuturannya mengenai menagih janji kepada teradu dengan menggunakan strategi-strategi tertentu untuk mengurangi ancaman muka negatif teradu. Pemberian saran dikategorikan ke dalam tindak tutur direktif. Untuk lebih jelasnya dapat diperhatikan pada contoh berikut. 23 Konteks Peristiwa : Menagih janji kampanye pilkada Pakde Karwo yang dilakukan oleh seorang warganya yang ada di Kediri yaitu Bapak Sunarto. Bentuk Tuturan : Pakde Karwo sudah setahun memimpin Jawa Timur .......... Sayang, masih ada yang terlewatkan. Yakni, jalan provinsi mulai Kecamatan Papar,............. Karena itu, saya mohon jalan dari Papar hingga Kertosono segera diperbaiki sesuai dengan janji Pakde Karwo waktu kampanye pilkada tahun lalu. RPMSelasa05-01-201005 Tuturan 23 mengandung tindakan yang mengancam muka negatif teradu yaitu tindakan „menagih janji‟. Hal ini terbukti pada kalimat “….. sesuai dengan janji Pakde Karwo waktu kampanye pilkada tahun lalu. Tindakan menagih janji ini yang dilakukan oleh pegadu yaitu Bapak Sunarto yang menginginkan perbaikan jalan dari Papar hingga Kertosono commit to user 82 sesuai dengan janji kampanye pilkada Bapak Karwo selaku gubernur Jawa Timur. Tindakan menagih janji ini membuat teradu terancam muka negatifnya. Karena pengadu menagih atau mendesak ucapan yang menyatakan kesediaan dan kesanggupan teradu untuk memperbaiki jalan Papar hingga Kertosono waktu pilkada tahun lalu, sehingga membuat terganggu kebebasannya untuk melakukan sesuatu. Oleh sebab itu pengadu mengunakan strategi kesopanan negatif untuk mengurangi ancaman muka negatif teradu khususnya pada strategi 3, yaitu: bersikap pesimistik. Strategi tersebut dipilih karena dalam konteks sehari-hari teradu yaitu Bapak Karwo sebagai Gubernur Jawa Timur lebih berkuasa dari pengadu yaitu Bapak Sunarto hanya warga masyarakat biasa. Tujuan Bapak Sunarto dalam mengadukan aduan ini untuk menagih janji apa yang sudah dijanjikan waktu berkampanye.

8. Tindakan ’Marah’ dan Strategi Kesopanan Negatif dan On Record