C. Teknik Pencatatan Data
Ada tiga jenis hasil data dari penelitian kualitatif yaitu wawancara, observasi dan dokumen. Sumber data dalam penelitian ini meliputi sumber data
primer berupa data wawancara dengan subyek penelitian klien juga informan psikolog, pekerja sosial, dll. Data ini mencakup kutipan wawancara dengan
konteks yang memungkinkan untuk diinterpretasi. Observasi mencakup deskripsi kerja lapangan mengenai aktivitas, perilaku, percakapan, interaksi interpersonal,
proses komunitas atau organisasi serta berbagai aspek lain dari pengalaman manusia yang dapat diobservasi.
Sedangkan sumber data sekunder berupa dokumen yang mencakup material tertulis dan dokumen lain dari organisasi atau data klinis; laporan dan
publikasi resmi; catatan pribadi, surat, pekerjaan artistik, fotografi dan memorabilia; serta respon tertulis terhadap survey terbuka open-ended.
30
Pencatatan data dalam penelitian ini menggunakan: 1.
Teknik Wawancara Wawancara merupakan salah satu metode yang sangat penting dalam studi
kasus. Menurut Burhan Bungin, wawancara adalah proses percakapan dengan maksud untuk mengkonstruksi mengenai orang, kejadian, kegiatan, organisasi,
motivasi, perasaan dan lain sebagainya yang dilakukan oleh dua belah pihak yaitu pewawancara dengan yang diwawancara.
31
30
Ibid , h. 61-62
.
31
Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kualitatif, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2001, h.108.
Sedangkan menurut E. Kristi Poerwandari, wawancara adalah percakapan dan tanya jawab yang diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu.
32
Dilihat dari sasaran respondennya, jenis wawancara dibagi dua macam, yaitu wawancara
perorangan dan wawancara kelompok. Peneliti menggunakan jenis wawancara perorangan, yakni tanya jawab tatap muka langsung antara pewawancara dengan
subyek.
33
Wawancara dilakukan dengan menggunakan pertanyaan terbuka open ended
dan juga probing terhadap respon secara mendalam mengenai pengalaman seseorang, persepsi, opini, perasaan dan pengetahuan. Wawancara dalam
penelitian kualitatif bersifat fleksibel, dinamis dan tidak terlalu terstruktur.
34
Peneliti membatasi waktu yang akan digunakan agar wawancara berjalan efektif dan efisien. Peneliti mengalokasikan waktu wawancara untuk setiap subjek antara
60 sampai 90 menit. Dalam wawancara mendalam In-Depth Interview guna mendapatkan
informasi membutuhkan antara lain
10
pedoman wawancara yang fleksibel, membangun raport hubungan baik dengan orang- yang diwawancarai dengan
menjalin empati, sehingga memperoleh pemahaman-pemahaman tanpa prasangka penilaian obyektif sekaligus menjaga netralitas data.
32
E. Kristi Poerwandari , Pendekatan Kualitatif Dalam Penelitian Psikologi, Lembaga Pengembangan Sarana Pengukuran dan Pendidikan Psikologi LPSP3: 1998, h. 72.
8
Cholid Narbuko dan Drs. H. Abu Achmadi, Metodologi Penelitian, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2001, h. 85.
34
Taylor, S.J., Bogdan. R. Introduction Qualitative Research Methods 3
rd
ed: A Guidebook and Resource
. New York : John Wiley Sons. 1998, h. 113.
10
Marshall Rossman, Designing Qualitative Research, dalam Nani Grace, Penelitian Kuantitatif dan Penelitian Kualitatif ; Perbedaan serta Perpaduannya
London: Sage Publication, 1995, h. 4-5
2. Teknik Observasi dan Pembuatan Catatan Lapangan
Dalam penelitian ini, observasi dilakukan sebagai metode pelengkap dari metode wawancara. Observasi adalah alat pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara mengamati dan mencatat secara sistematik gejala-gejala yang diselidiki.
11
Tujuan dari observasi adalah mendeskripsikan setting yang dipelajari, aktivitas yang berlangsung, orang-orang yang terlibat dalam aktivitas dan makna
kejadian dilihat dari mereka yang terlibat dalam kejadian yang diamati tersebut. Jenis observasi yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah observasi
partisipan, dimana peneliti turut ambil bagian atau berada dalam kondisi objek yang diobservasi.
12
Meskipun wawancara hanya dilakukan selama satu sampai tiga kali saja terhadap subyek penelitian, namun peneliti melakukan beberapa kali datang untuk
menemui subyek. Pertemuan ini dilakukan guna mencatat hal-hal lain yang diamati dari diri subyek, interaksinya dengan lingkungan sekitar dan mengamati
situasi tempat pengamatan. Peneliti mengamati klien sejak klien datang ke Counter Trafficking Unit International Organization for Migration CTU IOM
RS. POLRI Sukanto hingga ditentukannya waktu pemulangan klien ke kampung halamannya. Selain menggunakan mata dan juga telinga dalam mencatat temuan
dari lapangan, penulis pun membuat lembar observasi pengamatan sederhana. Sedangkan mengenai perilaku-perilaku khusus yang dicatat, peneliti akan
mencatat hal-hal khusus yang berkaitan dengan gejala depresi symptom depression,
dan sesuatu yang tampak sebagai ciri dari seorang yang mengalami gangguan kesehatan mental khususnya depresi.
11
Drs. Cholid Narbuko dan Drs. Abu Achmadi, Metodologi Penelitian, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2001, h. 70.
12
Ibid, h. 72.
D. Subyek Penelitian 1. Teknik Pemilihan Subyek