Pengguna Teknik Pelaku Perdagangan Manusia Eksploitasi Perdagangan Manusia dan Tenaga Kerja

e. Calo pernikahan adalah trafficker manakala pernikahan yang diaturnya telah mengakibatkan pihak isteri terjerumus dalam kondisi serupa perbudakan dan eksploitatif walaupun mungkin calo yang bersangkutan tidak menyadari sifat eksploitatif pernikahan yang akan dilangsungkan. f. Orang tua dan sanak saudara adalah trafficker manakala mereka secara sadar menjual anak atau saudaranya baik langsung atau melalui calo kepada majikan di sektor industri seks atau lainnya atau jika mereka menerima pembayaran di muka untuk penghasilan yang akan diterima oleh anak mereka nantinya. g. Orang tua menawarkan layanan dari anak mereka guna melunasi utangnya dan menjerat anaknya dalam libatan utang. h. Suami adalah trafficker manakala ia menikahi perempuan tetapi kemudian mengirim isterinya ke tempat lain untuk mengeksploitirnya demi keuntungan ekonomi, menempatkannya dalam status budak, atau memaksanya melakukan prostitusi.

7. Pengguna

28 28 Ibid, h. 8. a. Germo dan pengelola rumah bordil yang membutuhkan perempuan dan anak-anak untuk dipekerjakan sebagai pelacur. b. Laki-laki hidung belang, pengidap pedofilia dan kelainan seks lainnya serta para pekerja asing ekspatriat dan pebisnis internasional yang tinggal sementara di suatu negara. c. Para pengusaha yang membutuhkan pekerja anak yang murah, penurut, mudah diatur dan mudah ditakut-takuti. d. Para pebisnis di bidang pariwisata yang juga menawarkan jasa layanan wisata seks. e. Agen penyalur tenaga kerja yang tidak bertanggung jawab. f. Sindikat narkoba yang memerlukan pengedar baru untuk memperluas jaringannya. g. Keluarga menengah dan atas yang membutuhkan perempuan dan anak untuk dipekerjakan sebagai pembantu rumah tangga. h. Keluarga yang ingin mengadopsi anak. i. Laki-laki China dari luar negeri yang menginginkan perempuan “tradisionil” sebagai pengantinnya.

8. Teknik Pelaku Perdagangan Manusia

29 29 Nelien Haspels dan Busakorn Suriyasarn. Meningkatkan Kesetaraan Gender dalam Aksi Penanggulangan Pekerja Anak serta Perdagangan Perempuan dan Anak Panduan Praktis bagi a. Berjanji memberikan pekerjaan yang baik b. Perkawinan semu c. Mengunjungi kerabat d. Menjanjikan pendidikan yang lebih baiktinggi e. Menjanjikan makanan enakperhiasan dll. f. ancaman g. penculikan h. pembiusan.

9. Eksploitasi Perdagangan Manusia dan Tenaga Kerja

Perempuan dan anak-anak diperdagangkan bukan hanya untuk pelacuran, tetapi juga untuk tujuan eksploitasi lainnya seperti : a. Kerja pabrikan b. Kerja domestik c. Kerja pertanian d. Kerja di industri hiburan, termasuk pornografi e. Pekerja hotel klub malam. f. Kerja di panti pijat dan bar-bar karaoke g. Kawin paksa Tabel 1: Lokasi Kerawanan Pekerja Migran Lokasi Bentuk kerawanan Organisasi. Organisasi Perburuhan Internasional ILO Program Internasional Penghapusan Pekerja Anak IPEC Kantor Subregional untuk Asia Timur, h. 175. Desa Tidak adanya kejelasan informasi mengenai standar perekrutan Para pekerja domestik buruh migran biasanya mudah ditipu. Pelecahan seksual PJTKI Terisolasi: dan mengalami pemaksaan Lamanya waktu menunggu tanpa adanya informasi yang jelas tentang pemberangkatan. Makan tidak bergizi, dan kurangnya air bersih untuk minum. Minimnya fasilitas sanitasi MCK. Pelecahan seksual. Bekerja tanpa bayaran. Sakit Meninggal dunia Dalam Bekerja Pemaksaan kontrak kerja, bekerja kepada lebih dari satu majikan Gaji ditahan Gaji tidak dibayarkan Membayar makan sendiri gaji yang dipotong untuk biaya makan. Pelecehan seksual Tidak mendapatkan layanan kesehatan Meninggal dunia Tempat bekerja tidak jelas, diculik, dipaksa kembali oleh majikan, deportasi Dituduh mencuri Tidak adanya akses komunikasi keluar, dikurung, dipenjara Kontrak kerjanya tidak manusiawi Hak milik tidak dikembalikan barang-barang pribadi Saat kembali Pulang dengan ongkos sendiri Diperas pada saat di bandara Dipaksa untuk menukarkan mata uang asing dengan kurs rendah Gaji tidak ditransfer Meninggal dunia karena kecelakaan di jalan raya Menanggung aib atas anak hasil perkosaan Tabel 2: Kerawanan Saat Proses Bekerja Waktu Kemungkinan Kerawanan Pagi hari Kecelakaan kerja Banyaknya perintah dengan waktu singkat Tidak diperkenankan untuk menjalankan ibadah Siang hari Kecelakaan kerja Dirampok ketika majikan tidak di rumah Pelecehan seksual dengan kekerasan Tidak diperkenankan untuk menjalankan ibadah Malam hari Eksploitasi kerja Tidak dibayar atas jam kerja yang berlebihan Tidak adanya waktu untuk beristirahat Hari Libur Ekploitasi dalam bekerja. 30

C. Penelitian Sebelumnya

Berikut ini adalah beberapa penelitian mengenai depresi dan juga trafficking yang pernah dilakukan: 1. Maryanti 1992 dari Jurusan Ilmu Kesejahteraan Sosial, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia mengenai Penerapan Relasi Pekerjaan Sosial Dalam Intervensi Terhadap Penderita Depresi Studi kasus: pasien unit psikiatri RSCM. Penelitian ini membahas tentang penerapan bentuk intervensi pekerjaan sosial yang berkaitan langsung dengan metode-metode pekerjaan sosial seperti casework, group work, dll. 2. Gusnita Syarah 2007 dari Konsentrasi Kesejahteraan Sosial, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta mengenai 30 Publikasi Komnas Perempuan and Solidaritas Perempuan CARAM Indonesia, Indonesian Migrant Domestic Workers: Their Vulnerabilities And New Initiatives For The Protection Of Their Rights Indonesian Country Report to the UN Special Rapporteur on the Human Rights of Migrants , Support of Ford Foundation dan DGIS, 2003, h. 21-22.

Dokumen yang terkait

Analisis faktor – faktor yang mempengaruhi perilaku wholesaler bahan bangunan dalam membeli dan strategi pemasaran atap metal ( studi kasus PT. “X” di Sumatera Utara )

1 75 119

KEKERASAN DALAM PACARAN(Studi tentang faktor penyebab, dinamika antar faktor dan faktor palingdominan pada pelaku sekaligus korban

2 13 2

Analisis perkembangan jumlah tabungan deposito berjangka dan faktor faktor yang mempengaruhi di BRI unit Sempusari, Jember tahun 1995-1999

0 5 61

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi perpindahan merk (brand switching )pada konsumen biore facial foam facial fit-expert : studi kasus pada perempuan di daerah ciputat

2 22 310

Pengaruh dukungan sosial, loneliness, dan trait kepribadian terhadap gejala depresi narapidana remaja di lembaga pemasyarakatan

1 43 135

Mekanisme dan tata cara pembelian, penjualan kembali dan pengalihan unit penyertaan perusahaan reksadana syariah : studi kasus pt.bni sekurities investment management

0 6 86

Analisis faktor eksternal dan faktor internal yang mempengaruhi margin pembiayaan Murabahah : studi kasus pada PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk

3 17 136

Tinjauan hukum islam mengenai perlindungan hukum terhadap perempuan korban perdagangan menurut undang-undang No.21 tahun 2007

0 9 113

Trafficking dan prostitusi : studi kasus Gang Dolly Surabaya

2 17 61

Pengaruh good corporate governance : GCG terhadap kinerja keuangan perbankan syariah : studi kasus pada BANK umum syariah dan unit usaha syariah di Indonesia periode 2010-2013

0 24 0