BAB III METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Waktu Penelitian
Kantor Pusat IOM di 17 Route des Marillon C.P 71, CH-1221, Jenewa 19 Switzerland. Hingga tahun 2002, IOM telah memberikan bantuan dan beraktivitas
di 117 negara 175 kota. Di Indonesia, IOM ada di Banda Aceh, Bogor, Jakarta, Kupang, Mataram, Medan, Meulaboh, Nias, Pontianak, Sibolga, Sigli, Simeulue,
Sitobondo dan Surabaya. Kantor pusat IOM Indonesia berada di Gedung Surya Lt. 12 A. Jl. MH. Thamrin Kav. 9 Jakarta 10350. Kantor menangani administrasi
lembaga. Penulis melakukan penelitian di Counter Trafficking Unit CTU milik IOM yang berfungsi sebagai shelter yang berlokasi di Pusat Pelayanan Medis
PPM dan Pusat Pelayanan Terpadu PPT RS POLRI Raden Said Sukanto di Jl. RS. POLRI No. 11 Kramat Jati, Jakarta Timur. Penelitian ini dilakukan sejak
bulan Agustus 2006 sampai Oktober 2007.
B. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang didukung dengan data kuantitatif deskriptif dalam memperoleh informasi tentang hal yang akan
diteliti.
26
Dalam metode kualitatif, biasanya dilakukan pengolahan data yang sifatnya deskriptif yang telah diperoleh melalui transkripsi wawancara, catatan
lapangan, gambar, foto, rekaman video dan lain sebagainya.
26
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2003, h.12.
Penelitian kualitatif memiliki desain yang bersifat alamiah. Peneliti tidak berusaha untuk memanipulasi setting bentuk penelitian; melainkan melakukan
studi terhadap suatu fenomena dalam situasi di mana fenomena tersebut ada. Penelitian kualitatif memberi penekanan pada dinamika dan proses. Selain itu,
penelitian pada konteks alamiah ini lebih fokus pada pengalaman individu maupun kelompok yang berbeda.
27
Untuk lebih memahami tentang lingkup pekerjaan sosial yang berkaitan dengan kesehatan jiwa, khususnya mengenai pemicu depresi pada korban
perdagangan perempuan woman trafficking. Untuk kegiatan lapangan dilakukan Studi kasus. Metode ini sangat bermanfaat ketika peneliti merasa perlu memahami
suatu kasus khusus, orang-orang tertentu, kelompok dengan karakteristik tertentu ataupun situasi unik secara mendalam. Hal ini menjadikan studi kasus merupakan
suatu pendekatan yang bertujuan untuk mempertahankan keutuhan wholeness dari objek. Data yang dikumpulkan dalam rangka studi kasus dipelajari sebagai
suatu keseluruhan yang terintegrasi.
28
Studi kasus digunakan karena pendekatannya yang efektif untuk mengumpulkan data observasi yang luas dan
terinci, yang didasarkan atas satu atau beberapa subyek saja. Penelitian dengan studi kasus dapat menyoroti kejadian-kejadian dan gejala-gejala sosial dalam
kehidupan seorang responden atau dalam suatu kelompok untuk memahami dinamika sosial dari kelompoknya, serta kemungkinan untuk membuka aspek-
aspek dari kehidupan seseorang yang biasanya lebih banyak tersembunyi.
29
27
Patton, M.Q. Qualitative Evaluation and Research Methods, 1990. dalam E. Kristi Poerwandari, Pendekatan Kualitatif Dalam Penelitian Psikologi, Lembaga Pengembangan Sarana
Pengukuran dan Pendidikan Psikologi LPSP3: 1998, h. 31.
28
J. Vredenbergt, Metode dan Teknik Penelitian Masyarakat, Jakarta, PT Gramedia, 1978, h. 34.
29
Ibid, h. 42-43.
C. Teknik Pencatatan Data