H. Tinjauan Pustaka
Pada penelitian ini, penulis lebih menekankan pada faktor pemicu depresi dan juga gejala yang ditemukan pada korban perdagangan perempuan woman
trafficking di Counter Trafficking Unit International Organization for Migration
CTU IOM RS. POLRI Sukanto. Studi pustaka dalam penelitian ini diantaranya adalah The IOM Handbook On Direct Assistance for Victims of Trafficking,
Jakarta: IOM, 2007 serta buku-buku lain yang relevan dengan tema skripsi ini seperti Introduction to Social welfare, Fifth Edition, New Jersey: Prentice Hall
Inc, 1980. The Social Services An Introduction, Fourth Edition, Illinois: Peacock Publishers Inc, 1995, dll.
BAB IV PROFIL LEMBAGA
A. Profil IOM, CTU IOM RS. POLRI Sukanto
1. Latar Belakang
Secara global, IOM adalah organisasi internasional yang memimpin dalam bekerjasama dengan pemerintahan untuk melawan trafiking terhadap manusia.
Berdiri pada tahun 1951, IOM adalah organisasi antar pemerintah yang mewakili 109 negara anggota dan 29 negara peninjau dengan markas pusat di Genewa,
Swiss. IOM memiliki kantor di lebih dari 200 negara, termasuk kantor cabang, di sekeliling dunia. IOM merupakan lembaga internasional di bawah PBB UN
yang menangani permasalahan trafficking perdagangan manusia. IOM berdiri di Indonesia sejak tahun 1998, namun saat itu cakupan kliennya belum terlalu luas,
baru berfokus pada illegal migran saja. Tahun 2004, IOM kemudian meluaskan cakupan kliennya, yaitu mulai menangani korban trafficking.
Di Indonesia, IOM memiliki kantor cabang di Jakarta, Pontianak, Situbondo, Mataram, Kupang, Banda Aceh, Medan, dan Meulaboh. IOM
beranggotakan 129 negara dan mempunyai 25 negara donor, namun untuk bidang penanganan trafiking, Negara donor IOM adalah Amerika, Jepang dan New
Zealand. Sampai saat ini IOM memiliki mitra sebanyak 52 NGO local. Di Indonesia IOM memiliki kantor cabang di Jakarta, Pontianak, Sitobundo,
Mataram, Kupang, Banda Aceh, Medan dan Meulaboh.