2. Falsafah Lembaga
IOM berkomitmen terhadap prinsip bahwa perpindahan penduduk secara manusiawi dan tertib membawa keuntungan bagi para migran dan masyarakat.
3. Wilayah Letak Geografis
Kantor Pusat IOM di 17 Route des Marillon C.P 71, CH-1221, Genewa 19 Switzerland. Hingga tahun 2002, IOM telah memberikan bantuan dan beraktivitas
di 117 negara, yang terdiri dari 175 kota di seluruh dunia. Di Indonesia sendiri, IOM hadir di Banda Aceh, Bogor, Jakarta, Kupang, Mataram, Medan, Meulaboh,
Nias, Pontianak, Sibolga, Sigli, Simeulue, Sitobondo dan Surabaya. Di Jakarta, kantor pusat IOM Indonesia berlokasi di Gedung Surya Lt. 12
A. Jl. MH. Thamrin Kav. 9 Jakarta 10350. Kantor pusat ini berfungsi untuk menangani administrasi lembaga. Sedangkan CTU Counter Trafficking Unit
IOM yang berfungsi sebagai shelter beralamat di PPM dan PPT RS. POLRI Sukanto, Jl. RS. POLRI No. 11 Kramat Jati, Jakarta Timur.
4. Sponsor Funding Donor
IOM adalah lembaga antar negara, intergovernmental. Posisi IOM tidak berada di bawah PBB, namun, manajemennya hampir sama dengan PBB. IOM
adalah lembaga yang kedudukannya hampir sama dengan kedutaan negara lain di Indonesia. Sumber dana IOM berasal dari hibah sebesar 1.200.000 dari Biro
Kependudukan, pengungsi dan migrasi, Departement of State, Bureu of Population, Refugees and Migration untuk program perintis bantuan pemulangan
dan reintegrasi bagi korban trafficking di Indonesia.
Selain itu sumber dana juga berasal dari RPM Population, Refugees and Migration, New Zealand Aid, IOM Jepang dan USA untuk korban perdagangan
manusia trafficking dewasa, untuk anak-anak dari Enable, Save The Children dan DIMA Departemen Imigrasi and Multikultural Migrant.
5. Struktur dan Pembagian Tugas
Pembagian tugas di Pusat Krisis Terpadu One Stop Crisis Centre pada shelter CTU IOM Jakarta untuk pengobatan darurat dan pemulihan korban
trafiking. Adapun terdapat kolaborasi kerja tim multidisiplin untuk seoptimal mungkin membantu pemulihan dan reintegrasi korban trafiking. Adapun struktur
organisasi terlampir berikut dengan pola penanganan dari kerja tim. Masing- masing profesi memiliki peran signifikan yaitu:
a. Case Manager Social Worker Manajer Kasus Pekerja Sosial Adapun tugas dari social worker adalah mengadakan interview untuk
konseling pekerja sosial, dimana hasil interview ini kemudian dibuatkan laporan case record
nya yang mencakup identitas korban, kronologis kasusnya, kondisi sosial ekonomi, keinginan klien saat terakhir konseling dan intervensi yang
diberikan. Konseling pekerja sosial ini bermanfaat bagi pekerja sosial dalam
membantu klien melalui tahapan strategi CTU selanjutnya yaitu pemulangan dan bantuan reintegrasi. Apakah klien akan dipulangkan dan di tempatkan di tempat
tinggal yang tepat dan kegiatan rujukan yang tepat setelah klien kembali ke kampung halamannya.
b. Dokter Tugas dokter adalah melakukan pemeriksaan kesehatan sesuai dengan
form medical rehabilitation centre for Victims of Trafficking VoT CTU IOM
Indonesia. c. Psikolog
Psikolog bertugas melakukan konseling psikologi. Dalam melakukan konseling psikolgi. IOM menggunakan Hamilton Rating Scale for Depresion dan
Hamilton Rating Scale for Anxiety . Adapun skala Hamilton ini digunakan oleh
IOM sebagai standarisasi screening terhadap VoT. Skala Hamilton ini dianggap cukup valid untuk mengukur depresi dan kecemasan seseorang. Dimana depresi
dan cemas adalah gejala yang umum dialami bagi korban yang teridentifikasi mengalami trafiking. Selain itu IOM juga menggunakan Mini Mental State
Examination sebagai tes mini mental yang tujuannya dalah untuk mengetahui
tingkat kemampuan mental seseorang. d. Perawat
Tugas dari perawat adalah selain bertugas membantu dokter adalah untuk memeriksa keadaan pasien setiap harinya. Termasuk menyediakan kebutuhan
makan para pasien dan juga memberikan obat-obatan pada pasien sesuai dengan resep yang dikeluarkan oleh dokter.
e. Petugas Security Terdapat 3 orang security yang memiliki tugas menjaga shelter.
Khususnya mengawasi pasien untuk tidak keluar masuk shelter. Mengawasi keadaan shelter supaya terhindar dari keributan guna keamanan bagi pasien itu
sendiri. Adapun security juga mengawasi keluar masuknya barang-barang
keperluan pasien seperti peralatan mandi, pakaian dalam, sabun cuci termasuk sandal jepit. Sebagai informasi tambahan seluruh petugas keamanan di CTU IOM
ini adalah perempuan sesuai dengan klien yang ditangani lembaga ini. Selain tim inti di atas CTU IOM pun memiliki tim ahli dari beberapa
profesi pendukung lain sesuai dengan kebutuhan klien yang ditangani yaitu psikiater, psikologi klinis, penasehat hukum, konsultan epidemologis penyakit
menular, dokter kebidanan, dokter anak, interpreter translator penerjemah, manager fasilitas dan staf pendukung teknis lainnya.
6. Pola Pendanaan