Tahap Perencanaan Tahap Pelaksanaan Siklus I

siswa berdoa bersama, kemudian dilanjutkan mengabsen kehadiran siswa. Pada pertemuan kali ini, jumlah subyek yang hadir berjumlah 23 orang, 2 orang tidak hadir yaitu S5 tanpa keterangan. Peneliti mengondisikan kelas untuk mempersiapkan siswa agar siap menerima materi pelajaran. Setelah itu peneliti melakukan apersepsi dengan melakukan tanya jawab untuk menggali informasi dan mengetahui kemampuan siswa terkait materi pembelajaran hari ini. Seperti “sebutkan macam-macam kenampakan alam perairan yang telah kita bahas sedikit pada pembelajaran minggu lalu? ”. Beberapa siswa menjawab “pantai bu, sungai bu….”. Kemudian peneliti pun melanjutkan dengan menginformasikan secara garis besar kegiatan yang akan dilaksanakan, serta menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada pembelajaran hari ini. Selanjutnya kegiatan pembelajaran inti, peneliti menampilkan beberapa contoh gambar macam-macam kenampakan alam perairan di Indonesia dan meminta siswa untuk bersama-sama mendeskripsikan macam-macam kenampakan alam di Indoensia. Setelah itu, peneliti menjelaskan materi secara luas dan siswa menyimak penjelasan peneliti dengan seksama. Pada saat penjelasan materi, subyek mulai banyak yang memperhatikan penjelsan peneiti. Pada penjelasan awal subyek masih bersemangat untuk belajar terlihat dari respon siswa yang menjawab pertanyaan peneliti. Beberapa siswa S8, S7, S12 terlihat tidak semangat dan mengobrol pada saat proses pembelajaran. Hanya beberapa siswa yang terlihat menguasai materi yang diberikan. Kegiatan pembelajaran selanjutnya masuk ke dalam langkah- langkah pembuatan mind map. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok, tiap-tiap siswa diberikan lembar bacaan yang akan digunakan untuk pencarian informasi atau information search. Lembar informasi tersebut berisikan bacaan mengenai materi yang dipelajari pada hari ini. Setelah semua siswa mendapatkan lembar informasi tersebut, mereka diminta untuk berdiskusi dengan teman kelompoknya untuk menentukan topik bacaan, menemukan hal-hal penting, dan maksud dari bacaan tersebut. Setelah itu setiap siswa diberikan satu lembar kertas HVS dan beberapa macam spidol dan pensil warna yang akan digunakan untuk pembuatan mind map. Sebelum mereka membuat mind map, peneliti mencontohkan terlebih dahulu bagaimana cara membuat mind map yang baik dan menarik. Setelah itu, siswa memulai membuat mind map dengan bimbingan peneliti dan dengan waktu yang sudah ditentukan. Pembuatan mind map dilakukan oleh tiap siswa dengan materi pembelajaran hari ini, yaitu kenampakan alam daratan di Indonesia. Gambar 4.1 Siswa membuat mind map materi kenampakan alam perairan di Indonesia Setelah selesai membuat mind map, pada tahap elaborasi peneliti meminta perwakilan dari tiap kelompok maju ke depan kelas untuk mempresentasikan hasil mind map mereka. Kemudian setelah perwakilan dari semua kelompok selesai mempresentasikan hasil mind map mereka, siswa diminta untuk mengerjakan soal yang sudah disiapkan peneliti peneliti. Setelah selesai mengerjakan soal, pada tahapan konfirmasi, Peneliti mempersilakan siswa untuk bertanya dan melakukan tanya jawab mengenai hal-hal yang belum dipahami siswa. Peneliti mengevaluasi kegiatan diskusi siswa dan hasil latihan soal yang telah. Peneliti juga melakukan pelurusan mengenai kesalahan pemahaman siswa dengan cara memberikan penguatan dan penyimpulan konsep materi pada hari ini. Pada kegiatan akhir pembelajaran, peneliti mengajak siswa untuk memberikan kesimpulan dari materi yang telah dibahas hari ini. Setelah itu, peneliti memberikan tugas rumah kepada siswa untuk membaca materi yang akan dipelajari pada materi selanjutnya. Terakhir pada kegiatan penutup, peneliti memberikan penghargaan kepada siswa dengan pemberian applause untuk mengapresiasi kegiatan pembelajaran pada hari ini dan peneliti mengakhiri pembelajaran dengan mengucap salam. 3 Pertemuan ketiga Kamis, 23 Oktober 2014 Pertemuan ini dilakukan selama 2 jam pelajaran, yakni dari pukul 07.15 sampai pukul 08.25. Sub pokok bahasannya a dalah: “Kenampakan Buatan Di Indonesia ”. Sebelum pembelajaran, peneliti mengajak siswa berdoa bersama, kemudian dilanjutkan mengabsen kehadiran siswa. Pada peretmuan ketiga, jumlah siswa yang hadir berjumlah 24 siswa, siswa yang tidak hadir berjumlah 1 siswa yaitu S3 sakit. Peneliti mengondisikan kelas untuk mempersiapkan siswa agar siap menerima materi pelajaran. Setelah itu peneliti melakukan apersepsi dengan melakukan tanya jawab untuk menggali informasi dan mengetahui kemampuan siswa terkait materi pembelajaran hari ini. Kemudian peneliti pun melanjutkan dengan menginformasikan secara garis besar kegiatan yang akan dilaksanakan, serta menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada pembelajaran hari ini. Selanjutnya kegiatan pembelajaran ini, peneliti menampilkan beberapa contoh gambar macam-macam kenampakan buatan di Indonesia dan meminta siswa untuk bersama-sama mendeskripsikan macam-macam kenampakan buatan di Indoensia. Setelah itu, peneliti menjelaskan materi secara luas dan siswa menyimak penjelasan peneliti dengan seksama. Kegiatan pembelajaran selanjutnya masuk ke dalam langkah- langkah pembuatan mind map. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok, tiap-tiap siswa diberikan lembar bacaan yang akan digunakan untuk pencarian informasi atau information search. Pada tiap pertemuan, mereka diminta untuk memilih teman kelompok yang berbeda, hal ini dilakukan agar mempererat hubungan pertemanan satu sama lain dan tidak memilih- milih teman. Lembar informasi tersebut berisikan bacaan mengenai materi yang dipelajari pada hari ini. Setelah semua siswa mendapatkan lembar informasi tersebut, mereka diminta untuk berdiskusi dengan teman kelompoknya untuk menentukan topik bacaan, menemukan hal-hal penting, dan maksud dari bacaan tersebut. Setelah itu setiap siswa diberikan satu lembar kertas HVS dan beberapa macam spidol dan pensil warna yang akan digunakan untuk pembuatan mind map. Setelah siswa mendapatkan HVS dan pensil warna sama rata, peneliti meminta siswa untuk segera melakukan pembuatan mind map. Pembuatan mind map yang berlangsung hari ini tanpa diberikan contoh terlebih dahulu oleh peneliti, akan tetapi semua itu tetap pada arahan dan bimbingan peneliti. Hal tersebut dilakukan agar siswa mandiri dan terbiasa tanpa contoh dari peneliti. Pembuatan mind map dilakukan oleh tiap siswa dengan materi pembelajaran hari ini, yait u: “Kenampakan Buatan Di Indonesia ”. Setelah selesai mengerjakan mind map, pada tahap elaborasi peneliti meminta perwakilan dari tiap kelompok maju ke depan kelas untuk mempresentasikan hasil mind map mereka. Kemudian setelah perwakilan dari semua kelompok selesai mempresentasikan hasil mind mapnya, siswa diminta untuk mengerjakan soal yang sudah disiapkan oleh peneliti. Setelah selesai mengerjakan soal, pada tahapan konfirmasi, Peneliti mempersilakan siswa untuk bertanya dan melakukan tanya jawab mengenai hal-hal yang belum dipahami siswa. Salah satu siswa S14 bertanya “bu, apa perbedaan antara danau alam dengan danau buatan?, kemudian S10 juga bertanya “bu, danau itu berarti masuk ke dalam kenampakan alam buatan atau kenampakan alam?” Peneliti mengevaluasi kegiatan diskusi siswa dan hasil latihan soal yang telah. Peneliti juga melakukan pelurusan mengenai kesalahan pemahaman siswa dengan cara memberikan penguatan dan penyimpulan konsep materi pada hari ini. Pada kegiatan akhir pembelajaran, peneliti mengajak siswa untuk memberikan kesimpulan dari materi yang telah dibahas hari ini. Setelah itu, peneliti memberikan tugas rumah kepada siswa untuk membaca materi yang akan dipelajari pada materi selanjutnya. Terakhir pada kegiatan penutup, peneliti memberikan penghargaan kepada siswa dengan pemberian applause untuk mengapresiasi kegiatan pembelajaran pada hari ini dan peneliti mengakhiri pembelajaran dengan mengucap salam. 4 Pertemuan keempat Jumat. 24 Oktober 2014 Pertemuan ini dilakukan selama 2 jam pelajaran, yakni dari pukul 07.15 sampai pukul 08.25. Sub pokok bah asannya adalah: “Kerugian Dan Keuntungan Pembuatan Kenampakan Buatan Di Indonesia ”. Sebelum pembelajaran, peneliti mengajak siswa berdoa bersama yang dipimpin oleh ketua kelas, kemudian dilanjutkan mengabsen kehadiran siswa. Peneliti mengondisikan kelas untuk mempersiapkan siswa agar siap menerima materi pelajaran. Setelah itu peneliti melakukan apersepsi dengan melakukan tanya jawab dengan mengulas sedikit pembelajaran sebelumnya untuk membantu daya ingat siswa. Kemudian peneliti pun melanjutkan dengan menginformasikan secara garis besar kegiatan yang akan dilaksanakan, serta menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada pembelajaran hari ini. Selanjutnya kegiatan inti pembelajaran, peneliti meminta siswa untuk menyebutkan keuntungan dan kerugian adanya pembangunan kenampakan alam dan buatan di Indonesia. Beberapa siswa diminta untuk menuliskan jawabannya di papan tulis dan kegiatan tersebut dilanjutkan dengan peneliti menjelaskan materi secara luas kepada siswa dan siswa menyimak penjelasan peneliti dengan seksama. Kegiatan pembelajaran selanjutnya masuk ke dalam langkah- langkah pembuatan mind map. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok, tiap-tiap siswa diberikan lembar bacaan yang akan digunakan untuk pencarian informasi atau information search. Lembar informasi tersebut berisikan bacaan mengenai materi yang dipelajari pada hari ini. Setelah semua siswa mendapatkan lembar informasi tersebut, mereka diminta untuk berdiskusi dengan teman kelompoknya untuk menentukan topik bacaan, menemukan hal-hal penting, dan maksud dari bacaan tersebut. Setelah itu setiap siswa diberikan satu lembar kertas HVS dan beberapa macam spidol dan pensil warna yang akan digunakan untuk pembuatan mind map. Setelah pembagian kertas HVS dan pensil warna selesai, peneliti memeinta tiap siswa untuk membuat mind map dengan baik dan semenarik mungkin. Setelah itu, siswa memulai membuat mind map dengan arahan danbimbingan peneliti serta dengan waktu yang peneliti berikan. Pembuatan mind map yang dilakukan siswa yaitu dengan indikator pembelajaran keuntungan dan kerugian adanya pembuatan kenampakan buatan di Indonesia. Setelah selesai membuat mind map, pada tahap elaborasi peneliti meminta perwakilan dari tiap kelompok maju ke depan kelas untuk mempresentasikan hasil mind map mereka. Kemudian setelah perwakilan dari semua kelompok selesai mempresntasikan mind mapnya, siswa diminta untuk mengerjakan soal yang telah disiapkan peneliti. Setelah selesai mengerjakan soal, pada tahapan konfirmasi, Peneliti mempersilakan siswa untuk bertanya dan melakukan tanya jawab mengenai hal-hal yang belum dipahami siswa. Peneliti mengevaluasi kegiatan diskusi siswa dan hasil latihan soal yang telah. Peneliti juga melakukan pelurusan mengenai kesalahan pemahaman siswa dengan cara memberikan penguatan dan penyimpulan konsep materi pada hari ini. Pada kegiatan akhir pembelajaran, peneliti mengajak siswa untuk memberikan kesimpulan dari materi yang telah dibahas hari ini. Setelah itu, peneliti memberikan tugas rumah kepada siswa untuk membaca materi yang akan dipelajari pada materi selanjutnya. Terakhir pada kegiatan penutup, peneliti memberikan penghargaan kepada siswa dengan pemberian applause untuk mengapresiasi kegiatan pembelajaran pada hari ini dan peneliti mengakhiri pembelajaran dengan mengucap salam. 5 Pertemuan kelima Kamis, 30 Oktober 2014 Pertemuan ini dilakukan selama 2 jam pelajaran, yakni dari pukul 07.15 sampai pukul 08.25. Sub pokok ba hasannya adalah: “Pembagian Daerah Waktu Di Indonesia Dan Menyebutkan Wilayah-Wilayah Yang Termasuk Dalam WIB, WITA, Dan WIT ”. Pembelajaran kali ini menggunakan media peta, agar siswa lebih mudah memahami materi. Sebelum pembelajaran, peneliti mengajak siswa berdoa bersama, kemudian dilanjutkan mengabsen kehadiran siswa. Peneliti mengondisikan kelas untuk mempersiapkan siswa agar siap menerima materi pelajaran. Setelah itu peneliti melakukan apersepsi dengan melakukan tanya jawab untuk menggali informasi dan mengetahui kemampuan siswa terkait materi pembelajaran hari ini. Kemudian peneliti pun melanjutkan dengan menginformasikan secara garis besar kegiatan yang akan dilaksanakan, serta menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada pembelajaran hari ini. Selanjutnya kegiatan inti pembelajaran, peneliti menampilkan sebuah peta di depan kelas dan kemudian peneliti menjelaskan secara keseluruhan materi pembelajaran hari ini. Peneliti pun sesekali melontarkan beberapa pertanyaan kepada beberapa siswa, agar proses pembelajaran berjalan dengan aktif. Pertanyaan tersebut di lontarkan peneliti dengan menggunakan metode snowball. Siswa terlihat sangat senang dan gembira. Kegiatan pembelajaran selanjutnya masuk ke dalam langkah- langkah pembuatan mind map. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok, tiap-tiap siswa diberikan lembar bacaan yang akan digunakan untuk pencarian informasi atau information search. Lembar informasi tersebut berisikan bacaan mengenai materi yang dipelajari pada hari ini. Setelah semua siswa mendapatkan lembar informasi tersebut, mereka diminta untuk berdiskusi dengan teman kelompoknya untuk menentukan topik bacaan, menemukan hal-hal penting, dan maksud dari bacaan tersebut. Setelah itu setiap siswa diberikan satu lembar kertas HVS dan beberapa macam spidol dan pensil warna yang akan digunakan untuk pembuatan mind map. Setelah semua mendapatkan kertas HVS dan spidol sama rata, siswa memulai membuat mind map dengan bimbingan dan arahan peneliti agar mind map yang dibuat oleh siswa mind map yang baik dan menarik. Pembuatan mind map dilakukan oleh tiap siswa dengan materi pembelajaran hari ini, yait u: “Pembagian Waktu Di Indonesia Serta Wilayah-Wilayah Yang Termasuk Ke Dalam WIB, WITA, Dan WIT ”. Setelah selesai membuat mind map, pada tahap elaborasi peneliti meminta perwakilan dari tiap kelompok maju ke depan kelas untuk mempresentasikan hasil mind map mereka. Kemudian setelah perwakilan dari semua kelompok selesai mempresntasikan mind mapnya, siswa diminta untuk mengerjakan soal yang telah disiapkan peneliti. Setelah selesai mengerjakan soal, pada tahapan konfirmasi, Peneliti mempersilakan siswa untuk bertanya dan melakukan tanya jawab mengenai hal-hal yang belum dipahami siswa. Peneliti mengevaluasi kegiatan diskusi siswa dan hasil latihan soal yang telah. Peneliti juga melakukan pelurusan mengenai kesalahan pemahaman siswa dengan cara memberikan penguatan dan penyimpulan konsep materi pada hari ini. Pada kegiatan akhir pembelajaran, peneliti mengajak siswa untuk memberikan kesimpulan dari materi yang telah dibahas hari ini. Setelah itu, peneliti memberikan tugas rumah kepada siswa untuk membaca materi yang akan dipelajari pada materi selanjutnya. Terakhir pada kegiatan penutup, peneliti memberikan penghargaan kepada siswa dengan pemberian applause untuk mengapresiasi kegiatan pembelajaran pada hari ini dan peneliti mengakhiri pembelajaran dengan mengucap salam. 6 Pertemuan keenam Jumat, 31 Oktober 2014 Pertemuan ini dilakukan selama 2 jam pelajaran, yakni dari pukul 07.15 sampai pukul 08.25. Sub pokok bahasannya adalah: “Perbedaan Waktu Indonesia Dengan Greenwich Dan Penetapan Waktu WIB, WITA, Dan WIT ”. Sebelum pembelajaran, peneliti mengajak siswa berdoa bersama yang dipimpin oleh ketua kelas, kemudian dilanjutkan mengabsen kehadiran siswa. peneliti mengondisikan kelas untuk mempersiapkan siswa agar siap menerima materi pelajaran. Setelah itu peneliti melakukan apersepsi dengan mengajak siswa untuk mengulas sedikit pembelajaran sebelumnya. Hal ini dilakukan karena pembelajaran sebelumnya dengan pembelajaran hari ini ada kaitannya. Dengan itu, siswa lebih mudah memahami pembelajaran hari ini. Kemudian siswa pun melanjutkan dengan menginformasikan secara garis besar kegiatan yang akan dilaksanakan, serta menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada pembelajaran hari ini. Selanjutnya kegiatan inti pembelajaran, pada tahap eksplorasi peneliti memberikan beberapa nama kota dan beberapa siswa diminta untuk mengkelompokkan, mana yang termasuk ke dalam WIB, WITA, dan WIT. Setelah itu peneliti menjelaskan secara luas dan jelas perbedaan waktu antara WIB, WITA, dan WIT dengan contoh nama-nama kota yang telah dikelompokkan oleh siswa dan perbedaan waktu Indonesia dengan Greenwich. Kegiatan pembelajaran selanjutnya masuk ke dalam langkah- langkah pembuatan mind map. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok, tiap-tiap siswa diberikan lembar bacaan yang akan digunakan untuk pencarian informasi atau information search. Lembar informasi tersebut berisikan bacaan mengenai materi yang dipelajari pada hari ini. Setelah semua siswa mendapatkan lembar informasi tersebut, mereka diminta untuk berdiskusi dengan teman kelompoknya untuk menentukan topik bacaan, menemukan hal-hal penting, dan maksud dari bacaan tersebut. Setelah itu setiap siswa diberikan satu lembar kertas HVS dan beberapa macam spidol dan pensil warna yang akan digunakan untuk pembuatan mind map. Setelah semua mendapatkan kertas HVS dan spidol sama rata, siswa memulai membuat mind map dengan bimbingan dan arahan peneliti agar mind map yang dibuat oleh siswa mind map yang baik dan menarik. Pembuatan mind map dilakukan oleh tiap siswa dengan materi pembelajaran hari ini, yaitu: “Pembagian Waktu Di Indonesia Serta Wilayah- Wilayah Yang Termasuk Ke Dalam WIB, WITA, Dan WIT”. Setelah selesai membuat mind map, pada tahap elaborasi peneliti meminta perwakilan dari tiap kelompok maju ke depan kelas untuk mempresentasikan hasil mind map mereka. Kemudian setelah perwakilan dari semua kelompok selesai mempresntasikan mind mapnya, siswa diminta untuk mengerjakan soal yang telah disiapkan peneliti. Setelah selesai mengerjakan soal, pada tahapan konfirmasi, Peneliti mempersilakan siswa untuk bertanya dan melakukan tanya jawab mengenai hal-hal yang belum dipahami siswa. Peneliti mengevaluasi kegiatan diskusi siswa dan hasil latihan soal yang telah. Peneliti juga melakukan pelurusan mengenai kesalahan pemahaman siswa dengan cara memberikan penguatan dan penyimpulan konsep materi pada hari ini. Pada kegiatan akhir pembelajaran, peneliti mengajak siswa untuk memberikan kesimpulan dari materi yang telah dibahas hari ini. Setelah itu, peneliti memberikan tugas rumah kepada siswa untuk membaca materi yang akan dipelajari pada materi selanjutnya. Terakhir pada kegiatan penutup, peneliti memberikan penghargaan kepada siswa dengan pemberian applause untuk mengapresiasi kegiatan pembelajaran pada hari ini dan peneliti mengakhiri pembelajaran dengan mengucap salam. Gambar 4.2 Siswa sedang menyelesaikan soal mengenai WIB, WITA, dan WIT yang diberikan oleh peneliti 7 Pertemuan ketujuh Pengisisan Skala Aktvitas Belajar Pada pertemuan ketujuh hari Kamis tanggal 6 November 2014 dilaksanakan kegiatan pengisisan skala aktivtas belajar siswa dan tes akhir siklus I. Setelah pengisian skala aktivitas belajar siswa, siswa melakukan tes akhir siklus I dengan materi kenampakan alam, kenampakan buatan, pembagian daerah waktu, dan perbedaan waktu Indonesia dengan Greenwich. Soal berbentuk pilihan ganda berjumlah 15 butir soal dan uraian berjumlah 5 butir soal. Gambar 4.3 Kegiatan siswa pada saat tes akhir siklus I

c. Analisis Data Skala Aktivitas Belajar dan Observasi Aktivitas Belajar

Siswa Siklus I Sebagaimana telah dijelaskan pada bab III sebelumnya, bahwa pengisian skala aktivitas belajar bertujuan untuk mengetahui perkembangan aktivitas belajar siswa setelah diterapkan metode pembelajaran mind map pada siklus I. Hasil skala aktivitas belajar siswa pada siklus I dapat di lihat pada tabel berikut: Tabel 4.1 Skor Subyek Dalam Skala Aktivitas Belajar Siswa Siklus I No Siklus I Nama Kategori Skor 1 S1 Tinggi 99 2 S2 Sedang 70 3 S3 Sedang 69 4 S4 Tinggi 110 5 S5 Rendah 54 6 S6 Sedang 75 7 S7 Rendah 50 8 S8 Rendah 52 9 S9 Sedang 67 10 S10 Sedang 71 11 S11 Rendah 59 12 S12 Rendah 48 13 S13 Sedang 80 14 S14 Tinggi 102 15 S15 Sedang 72 16 S16 Sedang 65 17 S17 Sedang 67 18 S18 Rendah 53 19 S19 Tinggi 105 20 S20 Tinggi 107 21 S21 Sedang 66 22 S22 Sedang 69 23 S23 Tinggi 103 24 S24 Rendah 58 25 2S5 Sedang 84 Tabel 4.2 Kategorisasi Skala Aktivitas Belajar Siswa Siklus I Kategori Aktivitas Interval Skor Frekuensi Persentase Tinggi x 99 6 24 Sedang 61 ≤ x ≤ 99 12 48 Rendah x 61 7 28 Jumlah 25 100 Dari hasil skala di atas bahwa tingkat aktivitas belajar siswa dalam belajar IPS menjadi tiga kategori, yaitu tinggi, sedang, dan rendah. Berdasarkan tabel di atas, masih terdapat 7 siswa yang menempati kategori rendah yaitu S5, S7, S8, S11, S12, S18, S24. Kondisi ini didukung oleh hasil observasi dari ketujuh siswa tersebut dalam proses belajar dan pembelajaran IPS selama tindakan. Ketujuh siswa tersebut dalam proses pembelajaran IPS menunjukkan perilaku sebagai berikut: kurang memperhatikan dan mendengarkan penjelasan peneliti, sering mengobrol ketika proses pembelajaran berlangsung, dan malas mengerjakan tugas yang diberikan guru. Siswa yang berada pada kategori sedang sebanyak 12 siswa yaitu S2, S3, S6, S9, S10, S13, S15, S16, S17, S21, S22, S25. Berdasarkan observasi siswa selama pelaksanaan tindakan pada kategori ini masih belum memiliki aktivitas belajar yang positif dalam belajar IPS, sehingga perlu pengembangan aktivitas belajar yang lebih baik. Dari jumlah keseluruhan siswa, siswa yang memiliki aktivitas belajar tinggi masih berada di bawah 50 yaitu sebanyak 6 siswa yaitu S1, S4, S14, S19, S20, S23. Dengan demikian, pembelajaran yang dilakukan masih harus terus diperbaiki sehingga siswa lebih mengembangkan aktivitas belajar yang positif dan lebih tertarik dengan pembelajaran IPS selama tindakan. Dari ketertarikan tersebut diharapkan aktivitas belajar siswa lebih dari 50 siswa memiliki aktivitas belajar yang tinggi dalam belajar IPS. Selain skala aktivitas belajar siswa, peneliti juga menggunakan lembar observasi aktivitas belajar siswa. Observasi dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan kelas. Pengamatan dilakukan oleh peneliti dan kolaborator. Untuk mengetahui aktivitas belajar siswa, peneliti mengamati keaktifan siswa selama proses pembelajaran berlangsung yang terkait dengan aktivitas visual, aktivitas lisanoral, aktivitas mendengar, aktivitas menulis, aktivitas menggambar, aktivitas motor, aktivitas mental, dan aktivitas emosional. Hasil pengamatan aktivitas belajar siswa melalui lembar observasi dapat di lihat pada tabel berikut: Tabel 4.3 Hasil Observasi Aktvitas Belajar Siswa Pada Siklus I NO Aspek Aktivitas Pertemuan Ke Rata - Rata 1 2 3 4 5 6 1 Aktivitas Visual Memperhatikan penjelasan peneliti 28 47,8 54,2 58,3 60,9 68,2 52,9 Membaca bacaan dengan seksama 8 21,7 25 29,2 34,8 41 26,6 2 Aktivitas Lisan Oral Mengajukan pertanyaan 12 17,4 20,8 25 26,1 36,4 22,9 Mengeluarkan pendapat - 13 16,7 25 30,4 31,8 19,5 3 Aktivitas Mendengar Mendengarkan penjelasan peneliti 28 47,8 54,2 58,3 60,9 68,2 52,9 Mendengarkan teman berdiskusi 20 30,4 37,5 41,7 52,2 54,5 39,4 4 Aktivitas Menulis Mencatat materi yang diberikan 44 56,5 58,3 62,5 69,6 72,7 61 Menuliskan informasi di atas - - - - - - - cabang 5 Aktivitas Menggambar Membuat pusat mind map 72 74 75 79,2 82,6 86,4 78,2 Menambahkan gambar pada mind map - - 12,5 16,7 21,7 27,3 13 Membuat cabang utama 44 47,8 50 54,2 56,5 59,1 51,9 6 Aktivitas Motor Meletakkan dan memposisikan kertas secara mendatar 100 100 100 100 100 100 100 7 Aktivitas Mental Menentukan topik mind map 12 26,1 33,3 37,5 43,5 50 33,7 Mengembangkan cabang mind map - 8,7 12,5 29,2 34,8 41 21 8 Aktivitas Emosional Senang mengerjakan tugas yang diberikan peneliti 16 30,4 37,5 41,7 47,8 54,5 38 Berani bertanya kepada peneliti 16 26,1 33,3 37,5 43,5 50 34,4 Jumlah siswa yang hadir 25 23 24 24 23 22 Persentase rata-rata total 40,3 Dari hasil lembar observasi aktivitas belajar siswa, tidak ada nilai pada aktivitas menulis yaitu pada indikator menuliskan informasi di atas cabang karena siswa masih belum terbiasa dan lebih terfokus pada penulisan cabang dari pusat mind map. Jumlah subyek yang dapat mengembangkan aspek aktivitas belajar siswa pada siklus I masih rendah. Rata-rata persentase subyek pada masing-masing aspek aktivitas belajar siswa pada siklus I masih rendah yaitu 37,1. Pembelajaran yang dilaksanakan masih harus terus diperbaiki