Mengingat Jenis-Jenis Aktivitas Belajar

pengertiannya dengan kata aptitude yang berarti kecakapan, yaitu mengenai kesanggupan- kesanggupan tertentu”. Bakat dapat mempengaruhi aktivitas belajar. Jika bahan pelajaran yang dipelajari siswa sesuai dengan bakatnya, maka hasil belajarnya lebih baik dan apabila hasil belajarnya baik, itu berarti aktivitas belajar yang siswa lakukan juga baik. Penting untuk seorang pendidik atau orang tua mengetahui bakat siswa dan menempatkan siswa belajar di sekolah yang sesuai dengan bakatnya. e Motivasi Motivasi berpangkal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Menurut Mc. Donald, motivasi adalah “perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya feeling dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan”. 22 Motivasi merupakan salah satu aspek psikis yng berpengaruh dalam tingkah laku individu. Pendidik perlu menyadari bahwa tingkah laku belajar timbul akibat adanya motivasi yang mendorong atau menggerakkan anak untuk belajar. Dengan demikian, dalam proses belajar haruslah diperhatikan apa yang dapat mendorong siswa agar dapat belajar dengan baik atau padanya mendorong mempunyai motivasi untuk berpikir, memusatkan perhatian, merencanakan dan melaksanakan kegiatan yang berhubungan dengan melaksanakan aktivitas belajar. Dari uraian di atas jelaslah bahwa motivasi yang kuat sangatlah perlu di dalam belajar, di dalam motivasi yang kuat itu dapat dilaksanakan dengan adanya latihan-latihan dan pengaruh lingkungan yang memperkuat. Motivasi siswa yang kuat untuk belajar, dapat membawa siswa kepada aktivitas belajar siswa yang tinggi. 22 Sardiman, A.M., Op.cit., h. 73 3 Faktor Kematangan Kematangan adalah suatu tingkat atau fase dalam pertumbuhan seseorang, di mana organ tubuhnya sudah siap untuk melaksanakan kecakapan baru. 23 Misalkan anak dengan kakinya sudah siap untuk berjalan, tangan dengan jari- jarinya sudah siap untuk menulis, dengan otaknya sudah siap untuk berpikir abstrak, dan lain-lain. Kematangan belum berarti anak dapat melaksanakan kegiatan secara terus-menerus, untuk itu diperlukan latihan-latihan dan pelajaran. Dengan kata lain anak yang sudah siap matang belum dapat melaksanakan kecakapannya sebelum belajar. Aktivitas belajarnya akan lebih baik, jika anak sudah siap matang. Jadi, kemajuan baru untuk memiliki kecakapan itu tergantung dari kematangan dan belajar. 4 Faktor Kesiapan Kesiapan adalah tingkat perkembangan di mana individu atau organ-organ sudah berfungsi sebagaimana mestinya. 24 Menurut Jamies Drever dalam buku Slameto, “kesiapan atau readiness adalah kesediaan untuk memberi respon atau bereaksi”. 25 Kesediaan itu timbul dari dalam diri seseorang dan juga berhubungan dengan kematangan. Karena kematangan berarti kesiapan untuk melaksanakan kecakapan. Dalam proses belajar, kesiapan dan kematangan ini sangat menentukan keberhasilan dalam belajar tersebut. Apabila siswa belajar dan padanya sudah ada kesiapan, maka aktivitas belajarnya dan hasil belajarnya akan lebih baik. 5 Faktor Kelelahan Kelelahan pada seseorang dapat dibedakan menjadi dua, yaitu kelelahan jasmani dan kelelahan rohahi. Kelelahan jasmani terlihat dengan lemah lunglainya tubuh dan timbul kecenderungan untuk membaringkan tubuh. 23 Slameto, op.cit., h. 58 24 Ahmad Susanto, op.cit., h. 15 25 Slameto, op.cit., h.59