Jadi dari definisi terkait belajar aktif yang telah dipaparkan di atas, maka dalam pembelajaran aktif, proses pembelajaran haruslah menumbuhkan suasana
sedemikian rupa sehingga peserta didik aktif bertanya, mempertanyakan, dan mengemukakan gagasan. Belajar memang proses aktif bagi siswa untuk
membangun proses pengetahuannya, bukan proses pasif yang hanya menerima ceramah guru dari materi yang diajarkan. Seperti yang diungkapkan oleh Dimyati,
bahwa: Sekolah yang melakukan pembelajaran aktif dengan baik harus mempunyai
karakteristik, yaitu pembelajaran berpusat pada siswa, guru membimbing dalam terjadinya pengalaman pembelajaran, tujuan kegiatan tidak hanya
sekedar mengejar standar akademis, pengelolaan kegiatan pembelajaran, dan penilaian.
4
Siswa berperan aktif dalam mengembangkan cara-cara belajar mandiri dan guru bukan satu-satunya sumber informasi dalam proses pembelajaran, guru
hanya membimbing siswa, memotivasi siswa untuk memperoleh pengetahuan keterampilannya melalui usaha mereka sendiri sehingga proses belajar lebih
bermakna untuk siswa. Pembelajaran aktif mengacu kepada bagaimana menciptakan proses
pembelajaran yang memperbanyak aktivitas siswa dalam mengakses berbagai informasi dari berbagai sumber, untuk dibahas dalam proses pembelajaran dalam
kelas, sehingga memperoleh berbagai pengalaman yang tidak saja menambah pengetahuan, tapi juga kemampuan analisis dan sintesis.
Secara umum pembelajaran aktif memungkinkan diperolehnya beberapa hal. Pertama, penekanan proses pembelajaran bukan pada penyampaian informasi
oleh pengajar melainkan pada pengembangan ketrampilan pemikiran analitis dan kritis terhadap topik atau permasalahan yang dibahas. Kedua, peserta didik tidak
hanya mendengarkan materi secara pasif tetapi mengerjakan sesuatu yang berkaitan dengan materi pembelajaran. Ketiga, penekanan pada eksplorasi nilai-
4
Dimyati, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta, 2009, h. 120-121.
nilai dan sikap-sikap berkenaan dengan materi pembelajaran, selain itu peserta didik lebih banyak dituntut untuk berpikir kritis, menganalisa, dan melakukan
evaluasi, sehingga umpan-balik yang lebih cepat akan terjadi pada proses pembelajaran.
2. Pengertian Mind Map
Mind Map secara harfiah adalah memetakan pikiran. Sutanto Windura mendefiniskan Mind Map sebagai berikut:
5
a. Sistem belajar dan berpikir yang menggunakan kedua belah otak
b. Sistem belajar dan berpikir yang menggunakan otak sesuai dengan cara kerja
alaminya c.
Sistem belajar dan berpikir yang mengeluarkan seluruh potensi dan kapasitas otak penggunanya yang masih tersembunyi
d. Sistem belajar dan berpikir yang mencerminkan apa yang terjadi secara
internal di dalam otak kita saat belajar dan berpikir e.
Sistem belajar dan berpikir yang mencerminkan secara visual apa yang terjadi pada otak Anda saat belajar dan berpikir
Menurut Michael Michalko “mind map adalah alternatif pemikiran keseluruhan otak terhadap pemikiran linier. Mind map menggapai ke segala arah
dan menangkap pikiran dari segala sudut”.
6
Sedangkan menurut Tony Buzan “mind map adalah cara termudah untuk menempatkan informasi ke dalam otak
dan mengambil informasi ke luar dari otak, yang merupakan cara mencatat yang kreatif dan efektif”.
7
Mind Map yang baik adalah mind map yang berwarna-warni, menggunakan banyak gambar dan simbol, yang biasanya nampak seperti karya
5
Sutanto Widura, 1
st
Mind Map untuk Siswa, Guru, dan Orang Tua, Jakarta : PT Elex Media Komputindo, 2013, h. 12
6
Tony Buzan, Buku Pintar Mind Map, Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, 2011, cet ke-9, h. 3
7
Tony Buzan, Ibid., h. 4
seni. Dalam mind map, kita dapat melihat hubungan antara satu ide dengan ide lainnya dengan tetap memahami konteksnya. Ini sangat memudahkan otak untuk
memahami dan menyerap suatu informasi. Karena cara kerjanya mirip dengan cara kerja koneksi di dalam otak.
Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa mind map didefinisikan sebagai kegiatan merepresentasikan ide yang
diungkapkan suatu wacana dengan menggunakan seluruh simbol grafis dalam satu gambar peta. Simbol grafis tersebut adalah kata, citra, angka, jarak, warna,
simbol, dan lain-lain. Gambar peta yang dimaksud adalah hasil suatu rekonstruksi gagasan dalam sebuah pola yang saling berkaitan, dengan topik utama ditengah,
subtopik dan perincian menjadi cabang-cabang dan rantingnya.
3. Langkah-Langkah Pembuatan Mind Map
Dalam membuat mind map, diperlukan beberapa hal yaitu kertas kosong tak bergaris, pena atau spidol berwarna, otak dan imajinasi. Pembuatan mind map
sangat mudah dan menyenangkan. Menurut Tony Buzan terdapat tujuh langkah cara membuat mind map, yaitu:
8
a. Mulailah dari bagian tengah kertas kosong yang sisi panjangnya diletakkan
mendatar. b.
Gunakan gambar atau foto untuk ide sentral. c.
Gunakan warna. d.
Hubungkan cabang-cabang utama ke gambar pusat dan hubungkan cabang- cabang tingkat kedua dan tiga ke tingkat satu dan dua, dan seterusnya.
e. Buatlah garis hubung yang melengkung, bukan garis lurus.
f. Gunakan satu kata kunci untuk setiap garis.
g. Gunakan gambar.
8
Tony Buzan, Ibid.,, h. 15