Pengertian Pembelajaran IPS Pembelajaran IPS

bidang studi tersebut secara keseluruhan. Tujuan ini disebut tujuan kurikuler yang merupakan penjabaran lebih lanjut dari tujuan instutusional dan tujuan pendidikan nasional. Tujuan dari pendidian IPS menurut Etin Solihatin dan Raharjo adalah “untuk mendidik dan memberi bekal kemampuan dasar kepada siswa untuk mengembangkan diri sesuai dengan bakat, minat, kemampuan dan lingkungan serta berbagai bekal bagi siswa untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi”. 41 Selanjutnya tujuan pendidikan IPS menurut Nursid Sumaatmaja adalah “membina anak didik menjadi warga negara yang baik, yang memiliki pengetahuan, dan kepedulian sosial yang berguna bagi dirinya serta bagi masyarakat dan negara.” 42 Menurut Sapriya tujuan pelajaran IPS yaitu “ untuk mempersiapkan para peserta didik sebagai warga Negara yang menguasai pengetahuan knowledge, keterampilan skills, sikap dan nilai attitudes and values yang dapat digunakan sebagai kemampuan untuk memecahkan masalah pribadi atau masalah sosial serta kemampuan mengambil keputusan dalam berbagai kegiatan kemasyarakatan agar menjadi warga negara yang baik. 43 Dari beberapa uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa tujuan pembelajaran di IPS SD MI adalah untuk membentuk anak didik agar mampu mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya. Dengan mengenal konsep-konsep tersebut, diharapkan peserta didik menjadi warga Negara yang berkemampuan sosial tinggi dan menjadi warga Negara yang baik serta bertanggung jawab. 41 Etin Solihatin dan Raharjo, Cooperative Learning Analisis Model Pembelajaran IPS, Jakarta: Bumi Aksara, 2008, h. 15 42 Rudy Gunawan, Pendiidkan IPS filosofi, konsep, dan aplikasi, Bandung: ALFABETA, 2013, h. 18 43 Sapriya, Pendidikan IPS, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009, h. 12

D. Hasil Penelitian yang Relevan

Untuk mendukung penelitian ini, berikut disajikan beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian yang akan dilakukan. Penelitian tersebut akan dipaparkan sebagai berikut: 1. Penelitian yang dilakukan oleh Samsurizal, Program S1 Jurusan Pendidikan IPS, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Penelitian berjudul “Penerapan Metode Pembelajaran Mind Map Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPS ”. Penelitian dilaksanakan di SMPN 249 Jakarta Barat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam penerapan metode mind map siswa sangat senang mengikuti pembelajaran dan membuat mereka aktif dan kreatif yang dinyatakan dari hasil penghitungan angket sebesar 52,5. Sedangkan dari segi hasil pembelajaran dengan metode mind map mengalami peningkatan dari siklus 1 dengan N-Gain 0,6 dan N-Gain siklus II 0,7. Dari data tersebut maka pembelajaran dapat dikatakan cukup efektif dan telah memenuhi kriteria ketuntasan minimum KKM belajar karena sudah tidak ada siswa yang mendapatkan nilai 60. 2. Penelitian yang dilakukan oleh Evie Widya Surya Putri, Program S1 Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan di Universitas Negeri Surabaya. Penelitian berjudul “Penerapan Metode Mind Map untuk Meningkatkan Kemampuan Mengingat di Sekolah Dasar ”. Penelitian dilaksanakan di SDN Kendal Sewu Tarik Sidoarjo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan penerapan metode mind map dapat meningkatkan keterlaksanaan dan skor ketercapaian aktivitas guru pada siklus I sebesar 91,66 dan 79,86, siklus II sebesar 100 dan 87,15, siklus III sebesar 100 dan 94,44. Ketercapaian siswa pada siklus I yaitu 66,75, siklus II sebesar 78,5, dan siklus III sebesar 88,63. Selain itu, dari hasil penelitian juga menunjukkan adanya peningkatan kemampuan mengingat siswa yang terlihat dari hasil belajar siswa dengan rata-rata nilai dan presentase ketuntasan klasikal yang diperoleh pada siklus I sebesar 74,93 dan 78,38, siklus II sebesar 84,55 dan 94,6 kemudian untuk siklus III sebesar 89,35 dan 100. Respon siswa juga meningkat dari siklus I 78, siklus II 96,3 dan siklus III 100. Dapat disimpulkan bahwa kemampuan mengingat dengan metode mind map dapat mendapatkan hasil yang lebih baik.

E. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kajian teori yang telah diuraikan di atas, maka dirumuskan hipotesis tindakan penelitian ini sebagai berikut: “Penerapan metode mind map, dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran IPS”. 34

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di MI Misbahul Falah Bojongsari Depok. Alasan MI Misbahul Falah Bojongsari Depok menjadi tempat penelitian adalah karena sekolah mempunyai karakteristik yang sesuai dengan penelitian. Penelitian berlangsung pada bulan Oktober sampai Desember semester ganjil tahun pelajaran 20142015 di kelas V-B.

B. Metode Penelitian dan Rancangan Siklus Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas atau Classroom Action Research CAR. Penelitian tindakan kelas adalah suatu kegiatan ilmiah yang dilakukan oleh guru dikelasnya sendiri dengan jalan merancang, melaksanakan, mengamati, dan merefleksikan tindakan melalui beberapa siklus secara kolaboratif dan partisipatif yang bertujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan mutu proses pembelajaran di kelasnya. 1 Hasil PTK dapat digunakan untuk memperbaiki mutu proses belajar mengajar sesuai dengan kondisi dan karakteristik sekolah, siswa, dan guru. Melalui PTK guru dapat mengembangkan model-model mengajar yang bervariasi, pengelolaan kelas yang dinamis dan kondusif, serta penggunaan media dan sumber belajar yang tepat dan memadai. Penelitian ini diawali dengan penelitian pendahuluan pra penelitian dan akan dilanjutkan dengan dua siklus. Dalam hal ini, yang dimaksud dengan siklus adalah satu putaran kegiatan beruntun yang kembali ke langkah semula, dimana tiap-tiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu: 1 Dr. Kunandar. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta:PT Rajagrafindo Persada. 2013. Cet ke- 9. h. 46