tepung lindur 60 berbeda nyata terhadap biskuit biskuit dengan substitusi tepung lindur 70. Hasil uji lanjut Duncan dapat dilihat pada Lampiran 6.
4.10.5 Tekstur
Hasil  uji  hedonik  menunjukkan  nilai  rata-rata  tingkat  kesukaan  terhadap rasa  biskuit  lindur,  yaitu  4,5-5,7.  Tingkat  kesukaan  panelis  terhadap  tekstur
biskuit  berkisar  antara  netral  sampai  agak  suka.  Tingkat  kesukaan  tertinggi terhadap  tekstur  biskuit  terdapat  pada  biskuit  dengan  penambahan  tepung  lindur
sebanyak  40  dan  tepung  terigu  sebanyak  60  dan  tingkat  kesukaan  terendah terdapat  pada  biskuit  dengan  penambahan  tepung  lindur  sebanyak  70  dan
tepung  terigu  30.  Nilai  rata-rata  kesukaan  terhadap  parameter  tekstur  biskuit dapat dilihat pada Gambar 14.
Gambar 14   Histogram  nilai  rata-rata  tingkat  kesukaan  terhadap  tekstur  biskuit lindur.
Hasil uji  Kruskal wallis menunjukkan bahwa perbedaan substitusi  tepung lindur memberikan pengaruh yang nyata terhadap tekstur biskuit yang dihasilkan.
Gracia  et  al.  2009  menjelaskan  bahwa  tekstur  biskuit  dipengaruhi  oleh  semua bahan baku yang digunakan, meliputi tepung, gula, lemak, susu, telur, dan bahan
pengembang. Penambahan tepung lindur dengan konsentrasi yang lebih dari 50 mengakibatkan  menurunnya  tingkat  kesukaan  panelis  terhadap  biskuit  yang
dihasilkan,  hal  ini  disebabkan  oleh  tekstur  tepung  lindur  yang  digunakan  tidak sehalus tepung terigu. Penambahan tepung lindur dengan konsentrasi  yang tinggi
akan mengakibatkan tekstur biskuit menjadi kasar seperti pasir saat dikonsumsi.
a a
b c
Kandungan  gluten  yang  rendah  pada  tepung  lindur  dapat  menyebabkan menurunnya  sifat  elastis  pada  biskuit  lindur,  sehingga  tingkat  kesukaan  panelis
juga akan menurun. Gluten merupakan protein pembentuk struktur utama tepung dan  berperan  dalam  pembentukan  elastisitas  adonan,  selain  itu  gluten  juga
berperan  dalam  kerenyahan  untuk  kebanyakan  produk  yang  dipanggang Hillhorst et al. 1999. Kandungan gluten yang tinggi akan mengakibatkan tekstur
biskuit menjadi renyah. Kadar gluten berhubungan dengan kandungan protein dari tepung  yang digunakan.  Tepung lindur memiliki kandungan protein  yang  rendah
dibandingkan dengan tepung terigu sehingga akan menyebabkan rendahnya kadar gluten pada tepung lindur. Penambahan tepung lindur yang semakin banyak akan
mengakibatkan  tekstur  biskuit  menjadi  lebih  keras  sehingga  kurang  disukai  oleh panelis.
Kadar amilosa dan amilopektin dapat mempengaruhi produk akhir olahan. Seknun 2013 telah menganalisis kandungan amilosa dan amilopektin dari tepung
lindur dan diperoleh kadar amilosa 31,56 dan kadar amilopektin 26,72. Kadar amilosa  yang  lebih  rendah  dibandingkan  dengan  amilopektin  akan  memberikan
sifat lengket jika dipanaskan Suarni 2009 sehingga sesuai untuk makanan olahan yang  membutuhkan  adonan  liat  atau  lengket,  misalnya  dodol.  Hasil  uji  Kruskal
wallis  biskuit  lindur  dapat  dilihat  pada  Lampiran  5.  Hasil  uji  lanjut  Duncan menunjukkan  bahwa  tekstur  biskuit  dengan  substitusi  tepung  lindur  40  dan
substitusi  tepung  lindur  50  berbeda  nyata  terhadap  tesktur  biskuit  dengan substitusi tepung lindur 60 dan substitusi tepung lindur 70, sedangkan tekstur
biskuit    dengan  substitusi  tepung  lindur  60  berbeda  nyata  terhadap  tekstur biskuit dengan substitusi tepung lindur 70. Hasil uji lanjut Duncan  dapat dilihat
pada Lampiran 7.
4.9 Karakteristik Fisik Biskuit Lindur