Kadar HCN Buah Lindur B. gymnhorrhiza Karakteristik Warna Tepung Buah Lindur

melakukan penelitian mengenai komposisi kimia buah lindur segar dan didapatkan kadar air 73,76, kadar abu 0,34, kadar lemak 1,24, kadar protein 1,12, dan kadar karbohidrat 23,52. Komposisi kimia buah lindur yang didapatkan oleh Priyono et al. 2010 memiliki nilai yang berbeda dibandingkan dengan komposisi kimia buah lindur pada penelitian ini. Perbedaan komposisi kimia pada masing-masing buah lindur dapat disebabkan oleh faktor habitat Horax et al. 2010, lokasi geografis Montano et al. 1999, cuaca dan musim Guevara-Figueroa et al. 2010, serta asupan nutrisi makanan yang tersedia di lingkungan hidupnya Anh et al. 2009.

4.3 Kadar HCN Buah Lindur B. gymnhorrhiza

Hidrogen sianida HCN atau sianida adalah senyawa kimia yang bersifat toksik dan merupakan jenis racun yang paling cepat aktif dalam tubuh sehingga dapat menyebabkan kematian dalam waktu beberapa menit. Senyawa sianida yang ditemukan di alam umumnya dalam bentuk sintetis. Adanya sianida yang terkontaminasi di dalam air dapat disebabkan oleh buangan limbah asal industri plastik, pertambangan atau pelapisan logam tembaga Cu, emas Au, dan perak Ag Yuningsih 2012. Pengujian kadar HCN dilakukan sebagai salah satu indikator keamanan pangan sumber pangan baru. Kadar HCN yang terkandung dalam buah lindur segar pada penelitian ini sebesar 19,26 ppm. Kadar HCN ini lebih rendah dibandingkan dengan standar yang ditetapkan oleh SNI 01-7152-2006 untuk produk pangan yaitu maksimal 50 ppm BSN 2006. Data tersebut menunjukkan bahwa buah lindur segar dapat dikonsumsi dalam keadaan mentah atau diolah menjadi produk yang lain karena kandungan HCN pada buah lindur segar masih di bawah ambang batas yang dapat membahayakan kesehatan manusia jika dikonsumsi. Yuningsih 2012 menyatakan bahwa bentuk sianida alami dapat ditemukan dalam tanaman yang mengandung sianogen glikosida berikut enzimnya yang berfungsi membantu pelepasan hidrolisis sianida.

4.4 Karakteristik Warna Tepung Buah Lindur

Warna merupakan salah satu atribut penting untuk produk pangan. Metode yang digunakan dalam analisis derajat warna ini adalah Hunter. Pada sistem ini terdapat 3 parameter yaitu a, b, dan L. Hasil analisis derajat warna repung lindur dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4 Hasil analisis warna Lab tepung buah lindur Warna P1 P2 L 76,87 70,06 a +4,72 +6,10 b +20,47 +20,52 Keterangan : P1 = Perebusan sekali dan P2 = Perebusan dua kali Hasil pengukuran dengan alat chromameter menunjukkan bahwa nilai a tepung lindur sebesar +4,72 untuk tepung yang dibuat dengan perebusan sekali dan +6,10 untuk tepung yang dibuat dengan perebusan dua kali. Nilai a yang positif menandakan bahwa warna tepung lindur cenderung berwarna merah daripada hijau, namun warna merah tersebut tidak pekat karena nilai a sangat jauh dari maksimal nilai merah yaitu 100. Tepung lindur memiliki nilai b sebesar +20,47 untuk perebusan sekali dan +20,62 untuk perebusan dua kali. Angka positif menunjukkan bahwa warna tepung lindur cenderung berwarna kuning daripada biru tetapi angka yang diperoleh dari hasil pengukuran tersebut cukup jauh di bawah nilai maksimal yaitu 70 yang berarti bahwa warna tepung tidak terlalu pekat. Nilai L yang diperoleh dari pengukuran tepung lindur adalah 76,87 untuk perebusan sekali dan 70,06 untuk perebusan dua kali. Hasil tersebut menandakan bahwa warna tepung lindur sangat cerah hal ini diperkuat dengan nilai L yang hampir mendekati maksimal yaitu 100.

4.5 Kandungan Proksimat Tepung Lindur