hijau kekuningan pada bagian bawah dengan bercak-bercak hitam. Letak daun biasanya saling berhadapan dengan posisi menyilang.
Akar membentuk akar papan dan melebar ke samping tetapi juga memiliki sejumlah akar lutut. Tumbuhan lindur juga memiliki bunga dan buah, bunga
terletak di ujung buah dengan kelopak berwarna merah muda hingga merah serta panjang bunga 1,5-3,5 cm. Buah lindur berwarna hijau dengan kelopak bunga di
ujung buah berwarna merah, buah berbentuk silinder memanjang 15-25 cm dengan diameter 2 cm. Gambar 2 menunjukkan daun a, bunga b dan buah c.
a b c
Gambar 2 Daun, bunga dan buah lindur B. gymnorrhiza Duke dan Allen 2006.
2.2 Biskuit
Biskuit adalah produk bakeri kering yang dibuat dengan cara memanggang adonan yang terbuat dari tepung terigu dengan atau tanpa substitusinya,
minyaklemak, dengan atau tanpa penambahan bahan pangan lain dan bahan tambahan pangan yang diizinkan BSN 2011. Charley 1982 menyatakan bahwa
biskuit yang bermutu baik adalah biskuit yang memiliki kulit berwarna cokelat keemasan dengan tanpa adanya noda-noda coklat, bentuknya simetris serta bagian
atasnya rata dan halus. Biskuit dapat diklasifikasikan menjadi biskuit keras, cracker, cookies, dan wafer. Biskuit keras dibentuk dari adonan keras dan
memiliki tekstur padat. Cracker adalah biskuit yang dibuat dari adonan keras melalui fermentasi dan memiliki tekstur yang berlapis-lapis. Jenis yang ketiga
adalah cookies merupakan jenis biskuit yang terbuat dari adonan lunak. Wafer adalah biskuit dari adonan dengan sifat yang sangat renyah dan memiliki tekstur
yang berongga BSN 1992.
Produk biskuit perlu diusahakan berkualitas dan memenuhi standar yang berlaku. Persyaratan mutu biskuit menurut Badan Standardisai Nasional BSN
dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1 Syarat mutu biskuit
Kriteria Uji Parameter Syarat Mutu
Kadar air Maksimum 5
Kadar protein Minimum 9
Kadar lemak Minimum 9,5
Kadar karbohidrat Minimum 70
Kadar abu Maksimum 1,6
Kalori kal100 gram Minimum 400
Asam lemak bebas Maksimum 1,0
Angka Lempeng Total Maksimum 1 x 10
4
kolonig Koliform
20 APMg
Sumber : BSN 2011 BSN 1992
2.3 Tepung Terigu
Tepung terigu merupakan bahan dasar dalam pembuatan biskuit. Tepung terigu berfungsi sebagai bahan dasar untuk membentuk tekstur adonan selama
proses pencampuran, mengikat bahan-bahan lain dan memberikan citarasa Matz dan Matz 1978. Tepung terigu dapat dibedakan menjadi 3 macam
berdasarkan kandungan gluten protein Astawan 1999 sebagai berikut : 1
Hard flour merupakan tepung yang berkualitas paling baik. Kandungan proteinnya 12-13 . Tepung ini digunakan untuk pembuatan roti dan mi
berkualit as tinggi. Contohnya adalah tepung terigu “Cakra Kembar”.
2 Medium hard flour merupakan tepung yang mengandung protein
9,5-11 . Tepung ini banyak digunakan untuk pembuatan roti, mi dan macam-macam kue serta biskuit. Contohnya adalah tepung terigu
“Segitiga biru”. 3
Soft flour merupakan tepung terigu yang mengandung protein sebesar 7-8,5 . Penggunaanya cocok sebagai pembuatan kue dan biskuit.
Contohnya tepung terigu “Kunci Biru”.
2.4 Bahan Penunjang untuk Pembuatan Biskuit