Gambar 12  Histogram  nilai  rata-rata  tingkat  kesukaan  terhadap  aroma  biskuit lindur.
Hasil  analisis  Kruskal  wallis  menunjukkan  bahwa  perbedaan  sustitusi tepung  lindur  tidak  memberikan  pengaruh  yang  nyata  terhadap  parameter  aroma
biskuit  lindur  yang  dihasilkan.  Hasil  uji  Kruskal  wallis  dapat  dilihat  pada Lampiran 5. Aroma  yang dihasilkan oleh biskuit lindur berasal dari bahan-bahan
yang  digunakan  dalam  adonan  biskuit,  yaitu  margarin,  gula,  telur,  vanili.  Selain aroma  yang  dihasilkan  dari  bahan-bahan  tersebut,  aroma  yang  dihasilkan  oleh
tepung  lindur  juga  dapat  tercium  pada  biskuit. Suarni  2009  menyatakan  bahwa aroma biskuit ditentukan oleh bahan yang digunakan dan perbandingannya, antara
lain  margarin,  telur,  bahan  tambahan,  dan  jenis  tepung.  Penambahan  konsentrasi tepung  lindur  yang  semakin  tinggi  akan  mengurangi  tingkat  kesukaan  panelis
walaupun dengan perbedaan yang tidak signifikan, hal ini disebabkan oleh aroma tepung lindur yang masih asing untuk diterima oleh panelis.
4.8.4 Rasa
Hasil  uji  kesukaan  terhadap  rasa  biskuit  dengan  penambahan  tepung lindur,  yaitu  4,7-5,5.  Tingkat  kesukaan  panelis  terhadap  rasa  biskuit  berkisar
antara  netral  sampai  agak  suka.  Tingkat  kesukaan  tertinggi  untuk  parameter  rasa biskuit  lindur  terdapat  pada  biskuit  dengan  penambahan  tepung  lindur  40  dan
tepung terigu 60 dan biskuit dengan tingkat kesukaan panelis terendah terdapat pada biskuit dengan penambahan tepung lindur 70 dan tepung terigu 30. Rasa
biskuit berasal dari bahan-bahan yang digunakan, yaitu margarin, gula, dan telur.
a a
a a
Nilai  rata-rata  tingkat  kesukaan  panelis  terhadap  parameter  rasa  biskuit  lindur dapat dilihat pada Gambar 13.
Gambar 13  Histogram  nilai  rata-rata  tingkat  kesukaan  terhadap  rasa  biskuit lindur.
Hasil uji  Kruskal wallis menunjukkan bahwa perbedaan substitusi  tepung lindur  memberikan  pengaruh  yang  nyata  terhadap  parameter  rasa  biskuit  yang
dihasilkan.  Gracia  et  al.  2009  menyatakan  bahwa  penambahan  margarin,  gula, dan telur sangat mempengaruhi biskuit. Formulasi margarin, gula, dan telur yang
ditambahkan dalam setiap perlakuan biskuit lindur berjumlah sama sehingga tidak menjadi faktor yang membedakan tingkat kesukaan panelis. Hardoko et al. 2010
menambahkan  bahwa  tepung  yang  digunakan  juga  mempengaruhi  rasa  biskuit yang  dihasilkan,  oleh  karena  itu  faktor  yang  dapat  mempengaruhi  tingkat
kesukaan  biskuit  yaitu  konsentrasi  tepung  lindur  yang  ditambahkan.  Tepung lindur  memiliki  cita  rasa  yang  khas  dan  masih  asing  jika  dirasakan  oleh
masyarakat  di  luar  pulau  Maluku.  Rasa  tepung  lindur  yang  terlalu  pekat  akibat penambahan  jumlah  tepung  lindur  yang  terlalu  banyak,  akan  menutupi  rasa  dari
bahan-bahan lain sehingga tingkat kesukaan panelis akan menurun seiring dengan bertambahnya konsentrasi tepung lindur yang digunakan.
Hasil  uji  Kruskal  wallis  dapat  dilihat  pada  Lampiran  5.  Hasil  uji  lanjut Duncan  menunjukkan  bahwa  rasa  biskuit  dengan  substitusi  tepung  lindur  40
berbeda  nyata  terhadap  biskuit  dengan  substitusi  tepung  lindur  70    dan  biskuit dengan  substitusi  tepung  lindur  60,  sedangkan  rasa  biskuit  dengan  substitusi
a ab
bc c
tepung lindur 60 berbeda nyata terhadap biskuit biskuit dengan substitusi tepung lindur 70. Hasil uji lanjut Duncan dapat dilihat pada Lampiran 6.
4.10.5 Tekstur