Program Penentuan Harga Premi dengan Pendekatan Kedua • Kelas ke-1
ListPlot[{pi3, nj3}
, AxesOrigin → {2730,0}, Frame → True, FrameLabel
→ {Harga Premi π , Jumlah Peserta n }, AxesStyle → Directive[Black, 10], GridLines → Automatic]
• Kelas ke-4
pi4 = Table[ , { , 2776,3275,0.1}]; q
α = 0.866025;
sr4 = Table[ q
α ∗ 35034375 pi4[[ ]]
− 2775 , { , 1, Length[pi4]}];
rj4 = Table[ 35000
∗ sr4[[ ]] q
α , { , 1, Length[sr4]}];
nj4 = Table[ rj4[[ ]]
35034375 , { , 1, Length[sr4]}];
TableForm[{pi4, rj4, nj4}, TableDirections → {Row, Column},TableHeadings
→ {{pi4, rj4, nj4}, Automatic}]; ListPlot[{pi4, nj4}
, AxesOrigin → {2730,0}, Frame → True, FrameLabel
→ {Harga Premi π , Jumlah Peserta n }, AxesStyle → Directive[Black, 10], GridLines → Automatic]
• Kelas ke-5
pi5 = Table[ , { , 4251,4940,0.1}]; q
α = 0.866025;
sr5 = Table[ q
α ∗ 56187500 pi5[[ ]]
− 4250 , { , 1, Length[pi5]}];
rj5 = Table[ 31000
∗ sr5[[ ]] q
α , { , 1, Length[sr5]}];
nj5 = Table[ rj5[[ ]]
56187500 , { , 1, Length[sr5]}];
TableForm[{pi5, rj5, nj5}, TableDirections → {Row, Column},TableHeadings
→ {{pi5, rj5, nj5}, Automatic}]; ListPlot[{pi5, nj5}
, AxesOrigin → {4250,0}, Frame → True, FrameLabel
→ {Harga Premi π , Jumlah Peserta n }, AxesStyle → Directive[Black, 10], GridLines → Automatic]
ABSTRACT
USEP SHOLAHUDIN. Premium Pricing, Demand Function, and Equilibrium in Heterogenous Portfolio. Supervised by I GUSTI PUTU PURNABA and RETNO
BUDIARTI.
A heterogenous portfolio is a collection of insureds, which can be grouped into several risk classes. The insurer determines premium pricing in each risk class, using a
certain pricing function. Pricing function is a function that states the amount of the premium based on the number of insured in each class. Each class has its own demand
function, which determines the number of insured in this class as a function of the premium. This thesis aims to study the interaction between the number of insured in
each class of a heterogenous portfolio and its premium. First, the insurer determines the premiums based on some initial number of insured in each class. Then, market reacts by
updating the number of the policyholders. As a consequence, the insurer updates the premium. This process repeats until a certain condition is satisfied. This process has
been proved to have an equilibrium point. The characteristics of the equilibrium point are determined by the fixed-point theorem. Finally, to illustrate the theory, the
calculation of premium based on a demand function in equilibrium point for five risk classes is applied using Mathematica software.
Keywords: heterogenous portfolio, premium pricing, demand function, equilibrium point, the fixed-point theorem
RINGKASAN
USEP SHOLAHUDIN. Penentuan Harga Premi, Fungsi Permintaan, dan Kesetimbangannya pada Portfolio Heterogen. Dibimbing oleh I GUSTI PUTU
PURNABA dan RETNO BUDIARTI.
Suatu portfolio disebut portfolio heterogen karena terdiri dari beberapa kelas risiko. Harga premi di tiap kelas risiko ditentukan berdasarkan rataan dan ragam dari
sebaran klaimnya. Penentuan harga premi merupakan salah satu fungsi yang rawan dalam perusahaan asuransi. Harga premi yang ditentukan harus cukup tinggi untuk
meliput beban pembayaran klaim, tetapi cukup rendah sehingga kompetitif dengan harga premi perusahaan asuransi lain.
Penentuan harga premi menggunakan dua prinsip. Prinsip pertama, harga premi yang ditentukan haruslah wajar. Tingkat kewajaran harga premi terukur dari besarnya
jarak antara pendapatan dari premi total dengan pengeluaran dari klaim total. Prinsip kedua, peluang kebangkrutan perusahaan asuransi haruslah rendah, dan besarnya adalah
�, 0 � 1. Peluang kebangkrutan adalah peluang dimana besarnya pengeluaran klaim total lebih besar daripada pendapatan premi total.
Dua prinsip tersebut, menjadi dasar untuk menentukan harga premi di tiap kelas risiko, dan dimodelkan menggunakan pendekatan dua masalah pengoptimuman.
Pendekatan pertama, mendapatkan harga premi optimal, dengan cara meminimumkan penjumlahan nilai harapan dari kuadrat selisih antara klaim total dengan premi total
yang terboboti, dengan kendala peluang, peluang kebangkrutan lebih kecil dari suatu nilai yang ditetapkan. Pendekatan kedua, meminimumkan peluang kebangkrutan,
dengan kendala, jumlah nilai harapan dari kuadrat selisih antara klaim total dengan premi total yang terboboti lebih kecil dari suatu nilai yang ditetapkan.
Pemrograman taklinear digunakan untuk menemukan solusi optimum dari dua pendekatan tersebut. Solusi dari dua pendekatan disebut fungsi harga. Fungsi harga
adalah fungsi yang menyatakan besarnya harga premi, berdasarkan jumlah peserta di tiap kelas risiko. Setiap kelas risiko memiliki fungsi permintaan masing-masing. Fungsi
permintaan yaitu fungsi yang menyatakan jumlah peserta, berdasarkan harga preminya pada masing-masing kelas risiko.
Tujuan dari penulisan tesis ini adalah, mempelajari interaksi antara jumlah peserta asuransi pada portfolio heterogen dengan harga preminya. Pertama, perusahaan
asuransi menentukan harga premi di tiap kelas risiko menggunakan fungsi harga. Selanjutnya, pasar bereaksi, sehingga menyebabkan terjadinya perubahan jumlah
peserta di tiap kelas risiko. Sebagai konsekuensinya, perusahaan mengantisipasi dengan perubahan harga premi, dan proses ini dapat berulang sampai mencapai suatu kondisi
yang diharapkan. Proses tersebut telah dibuktikan memiliki suatu titik kesetimbangan.
Eksistensi dan karakteristik dari titik kesetimbangan ditentukan dengan menggunakan teorema titik tetap. Ketunggalan dari titik kesetimbangan tidak
dibuktikan, karena berkenaan dengan masalah irisan antara dua fungsi peubah banyak.
Pada perhitungan secara numerik, dapat diperoleh beberapa titik kesetimbangan. Untuk beberapa kasus yang menggunakan iterasi, proses tercapainya titik kesetimbangan
bergantung pada penetapan titik awalnya.
Pada bagian akhir, dilakukan simulasi perhitungan harga premi berdasarkan fungsi permintaan di titik kesetimbangan, pada portfolio dengan lima kelas risiko. Hasil
yang diperoleh, penghitungan harga premi dengan fungsi harga melalui pendekatan pertama dan kedua adalah relatif sama. Hal tersebut dapat dilihat melalui grafik fungsi
harga dari kedua pendekatan. Titik kesetimbangan untuk kedua pendekatan adalah berbeda. Perbedaan terjadi karena, berbedanya penentuan nilai dari kedua
pendekatan. Nilai adalah perbandingan ragam pada kelas ke- , dengan ragam seluruh kelas. Akibatnya, perhitungan harga premi dan jumlah peserta di tiap kelas risiko
berbeda.
Kata kunci: portfolio heterogen, penentuan harga premi, pemrograman taklinear, fungsi permintaan, titik kesetimbangan, teorema titik tetap