Fungsi Banyak Variabel LANDASAN TEORI

Teorema 2.3 Matriks Definit Misalkan matriks simetrik berukuran × , dan misalkan ∆ adalah minor utama ke- dari untuk 1 , maka 1. definit positif jika dan hanya jika ∆ 0 untuk = 1, , . 2. definit negatif jika dan hanya jika −1 ∆ 0, untuk = 1, , . Bukti: lihat Peressini et al. 1988 halaman 17. Teorema 2.4 MinimumMaksimum Lokal Misalkan � fungsi yang mempunyai turunan parsial pertama dan kedua yang kontinu di ⊂ ℝ . Misalkan � ∗ titik interior bukan titik batas dari dan � ∗ titik kritis dari fungsi . Misalkan � adalah matriks Hessian dari fungsi �. Maka � ∗ adalah 1. Minimum lokal untuk � jika � ∗ definit positif. 2. Maksimum lokal untuk � jika � ∗ definit negatif. Bukti: lihat Peressini et al. 1988 halaman 22.

2.13 Pengoptimuman Taklinear Berkendala

Suatu permasalahan optimasi disebut taklinear jika fungsi tujuan dan kendalanya mempunyai bentuk taklinear pada salah satu atau keduanya. Optimasi merupakan masalah yang berhubungan dengan keputusan yang terbaik, maksimum, minimum dan memberikan cara penentuan solusi yang memuaskan. Bentuk umum pengoptimuman ini adalah masalah untuk memaksimumkan atau meminimumkan � dengan kendala �. Misalkan � ⊂ ℝ dan �, � merupakan fungsi-fungsi yang mempunyai turunan pertama yang kontinu. Fungsi � adalah fungsi tujuan dan � 0, = 1, … , , adalah fungsi kendala. Daerah penyelesaian dari fungsi kendala untuk masalah disebut daerah fisibel, dan titik � yang terdapat dalam daerah tersebut disebut titik fisibel. Definisi 20 Titik Reguler Titik fisibel � ∗ dinamakan titik regular untuk masalah , jika himpunan vektor � � ∗ | � ∗ � adalah bebas linier dengan � ∗ = � �1 , � ∗ = 0 � Peressini et al. 1988 Teorema 2.5 Kondisi Karush-Kuhn-Tucker Misalkan � ∗ adalah titik reguler untuk masalah . Jika � ∗ adalah minimum lokal untuk masalah , maka terdapat ∗ ℝ sehingga: 1. � ∗ + ∑ ∗ = � ∗ = 0, 2. ∗ � ∗ = 0, untuk = , … , 3. ∗ 0, untuk = , … , Catatan: 1. Fungsi = � + � disebut fungsi Lagrange dan ∗ ini disebut Pengali Lagrange. 2. Tiga syarat di atas dapat menjadi syarat cukup jika fungsi dan fungsi merupakan fungsi konveks. Bukti: lihat Peressini et al. 1988 halaman 186.

2.14 Kesetimbangan

Definisi 21 Kesetimbangan Kesetimbangan didefinisikan sebagai suatu konstelasi keadaan peubah-peubah tertentu yang saling terkait sedemikian rupa sehingga tidak ada kecenderungan dalam dirinya perubahan dalam model yang dibangun oleh peubah-peubah tersebut. Henderson dan Quandt 1980