Pendekatan kedua Penentuan Harga Premi Berdasarkan Pendekatan Dua Masalah

� = + + ⋱ ⋱ ⋱ − − + � adalah sebuah matriks simetris yang memenuhi kesamaan: � = � ⋱ � 1 + 1 ⋱ 1 1 + � ⋱ �. Dengan menggunakan Lema 1 dan 2, � adalah matriks definit positif begitu juga dengan matriks Hessian , sehingga � ∗ adalah solusi optimum untuk pendekatan pertama ∎

3.2.2 Pendekatan kedua

Penentuan vektor premi � = , … , , dengan cara meminimumkan peluang kebangkrutan dan sebagai kendala adalah nilai harapan dari ∑ � − = � yang terboboti di bawah suatu nilai yang telah ditentukan, yaitu: min � � �� � = = ��, dengan kendala: � � 1 � − � � = Solusi untuk pendekatan kedua adalah: = + � = 1, , 3.17 dimana = ∑ = , = ∑ , , = ∑ = , = dengan menggunakan asumsi alokasi proporsional ditentukan nilai = ∑ � − � = dan = ∑ � = + ∑ � − � = . Untuk membuktikan pendekatan kedua, dengan asumsi jumlah besar sehingga berlaku teorema limit pusat, dari peluang kebangkrutan diperoleh � � = � = � − � ∑ = − ∑ = � �. 3.18 Pada persamaan 3.18, meminimalkan −� � adalah sama dengan memaksimumkan ∑ �� −� � = � atau memaksimumkan ∑ � − � = karena � 0 adalah konstanta terhadap . Dengan menggunakan asumsi alokasi proporsional ditentukan nilai dan yaitu ∑ � = dan = − ∑ � = , dimana = ∑ � − � = sehingga kendala pada pendekatan kedua adalah = ∑ � = + ∑ � − = � , selanjutnya pendekatan kedua menjadi maks � �� � − � = � dengan kendala: � � = + � � − � = = Misalkan = � − �, dan karena = − ∑ � = , dengan menyubstitusi dan , diperoleh maks � �� = � dengan kendala: � − = = 0. Untuk menemukan solusi pengoptimuman tersebut dengan menggunakan kondisi karush-kuhn-tucker dengan fungsi lagrange , = � = + �� − = �, turunan parsialnya adalah , = + 2 = 0 = 1, , 3.19 dan , = � − = = 0 3.20 dari persamaan 3.19 diperoleh = − 2 = 1, , . 3.21 Karena 0 dan bernilai negatif, dengan menyubstitusi persamaan 3.21 kedalam persamaan 3.20 diperoleh � �− 2 � = 1 4 = � = = , 3.22 karena 0, menyubstitusi nilai dari persamaan 3.22 ke persamaan 3.21 menghasilkan ∗ = − 2 = � = 1, , . 3.23 Selanjutnya akan dinyatakan bahwa titik ∗ = ∗ , , ∗ adalah titik optimum, misalkan � , , � ℝ adalah buah bilangan skalar. Titik ∗ adalah solusi dari pendekatan kedua jika dan hanya jika: � = � ∗ = , untuk setiap titik = , , ℝ dengan 0, = 1, , berlaku � 1 − = = 0. 3.24 Misalkan nilai = ∗ + � = 1, , , maka persamaan 3.24 menjadi: � 1 � ∗ + � � = . = 3.25 Menyubstitusi nilai ∗ dari persamaan 3.23 ke persamaan 3.25 menghasilkan � 1 � � + � � = = � � + 2� � + � � = = 2 � � = � + � = � = 0 � = � = − 1 2 � � = � 0 sehingga, � = = �� ∗ + � � = = � ∗ = + � = � � ∗ = . Karena ∗ adalah titik optimum, menurut persamaan 3.23 dan dari asumsi = � − �, maka premi optimum untuk kelas ke- adalah: = + � = 1, , ∎

3.3 Fungsi Harga dan Fungsi Permintaan