3.2.1 Tahapan Penyusunan Leading Economic Indicators
Secara umum, tahapan-tahapan untuk membangun Leading Indicators dengan analisis business cycle adalah sebagai berikut.
1. Pengumpulan Data Sekunder
Adapun tahap pertama yang dilakukan adalah dengan mengumpulkan data- data sekunder yang dipelukan dari berbagai sumber. Idealnya, jumlah data yang
diperlukan dapat mencapai ratusan variabel. Variabel-variabel tersebut diperkirakan dapat menjadi kandidat komponen leading, coincident dan lagging
index. Data yang dikumpulkan sebaiknya memiliki periode yang panjang dengan frekuensi tinggi data bulanan agar dapat diperoleh hasil yang baik. Kriteria
pemilihan variabel harus dilihat dari aspek ekonomi dan perilaku data secara
statistika. 2.
Disagregasi Data
Tahap kedua adalah melakukan disagregasi data dengan menggunakan metode Qubic Splines atau dapat pula digunakan metode interpolasi lainnya. Hal ini
dilakukan apabila data yang tersedia memiliki frekuensi observasi tahunan atau
kuartalan untuk disesuaikan menjadi data bulanan. 3.
Mengisolir Pengaruh Musiman
Tahap ketiga adalah membersihkan data dengan mengisolir pengaruh musim sehingga tidak menyebabkan misleading dan indeks yang diperoleh tidak volatile.
Pada banyak negara, faktor musim biasanya bersifat fix tetap seperti pada peristiwa hari raya lebaran, natal, tahun baru atau lainnya maupun musim yang
ekstrem musim hujan, kemarau, dingin, dan panas. Untuk kasus Indonesia,
selain faktor musim yang tetap, juga ada faktor yang bergerak seperti Idul Fitri
dan Tahun Baru Imlek. 4.
Pemilihan Kandidat Variabel Coincident , Leading dan Lagging Indicators
Tahap keempat adalah pemilihan kandidat variabel Coincident, Leading dan Lagging Indicators. Ada beberapa metode yang digunakan untuk memilih suat
variabel menjadi kandidat Leading Indicators, yaitu dengan pendekatan grafis, uji granger causality, dan uji cross-correlation. Oleh karena Leading Indicators
bergerak mendahului reference series, maka kandidat Leading Indicators secara
visual melalui grafis seharusnya bergerak mendahului reference series.
Adapun kriteria penentuan Leading Indicators berdasarkan uji cross correlation dapat dilihat dari adanya korelasi yang cukup tinggi dengan lag yang
cukup jauh. Pada uji granger causality, dapat dilihat dari adanya hubungan kausalitas yang sifatnya satu arah pada lag yang cukup jauh pula. Pengujian
koefisien korelasi antara reference series dengan variabel-variabel yang diperkirakan akan menjadi Leading Indicators dilakukan secara terpisah-pisah
untuk masing-masing periode leading yang ingin kita bentuk. Untuk mencari kandidat Leading Indicators 3 bulan maka kita harus mencari korelasi antara
reference series dengan seluruh variabel pada tiga bulan berikutnya. Begitu pula halnya jika kita ingin mencari kandidat Leading Indicators 6 dan 12 bulan.
Sebaliknya, karena sifatnya yang bergerak sejalan kandidat Coincident Indicators secara grafis haruslah berjalan sejalan dengan variabel reference dengan korelasi
tinggi di sekitar lag nol. Causality antara Coincident Indicators dan variabel
reference haruslah bersifat dua arah dengan lag yang pendek.
5. Penyusunan Composite Coincident Debt Index CDI dan Leading Debt