2.3 Kerangka Pemikiran
Berbagai fenomena yang terjadi di Indonesia menimbulkan adanya kekhawatiran mengenai kemungkinan terjadinya krisis utang di Indonesia.
Fenomena-fenomena tersebut di antaranya adalah adanya kecenderungan Penelitian ini menekankan pada upaya pembentukan suatu sistem deteksi dini
yang dapat mengukur kemungkinan terjadinya krisis utang di Indonesia secara tepat. Dalam upaya pembentukan alat deteksi dini tersebut, digunakan pendekatan
leading economic indicators LEI. Pendekatan tersebut digunakan berdasarkan suatu pemikiran bahwa pada suatu perekonomian global, variabel-variabel
ekonomi saling trekait satu sama lain. Dengan demikian, bila terjadi suatu shock guncangan pada salah satu variabel, maka hal tersebut akan berpengaruh pada
variabel lain. Shock tersebut dapat berupa guncangan internal maupun eksternal.yang berdampak pada fluktuasi ekonomi. Adanya fluktuasi yang terjadi
kemungkinan memiliki pola berulang sehingga dapat membentuk suatu siklus yang disebut dengan siklus bisnis business cycle.
Berdasarkan alur pemikiran seperti yang diuraikan sebelumnya, maka kerangka pemikiran dalam pelaksanaan penelitian ini dapat dideskripsikan sebagai
berikut.
Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pemikiran Fenomena yang terjadi :
•Kecenderungan peningkatan sumber pembiayaan eksternal utang luar negeri untuk menutupi defisit anggaran
•Kecenderungan peningkatan posisi utang luar negeri sektor publik pemerintah • Kecenderungan peningkatan posisi utang luar negeri sektor swasta
MENIMBULKAN KEKHAWATIRAN TERJADINYA KRISIS UTANG DI INDONESIA PADA PERIODE WAKTU MENDATANG
Pembangunan early warning system EWS dengan pendekatan business cycle analysis
•
tradeGDP •nilai tukar
•tingkat inflasi •cadangan devisa
•dan lain-lain
•
Tabungan Masyarakat
•Tabungan Nasional
•
Konsumsi Rumah Tangga
Dapat dibentuk Coincident Debt Index, Leading Debt Index dan Lagging Debt Index
Teori Ricardian Tentang Utang
Teori Siklus Bisnis
Teori Keynesian
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Data dan Metode Pengumpulan Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, dengan deret waktu bulanan. Data tersebut akan dikumpulkan dari berbagai sumber,
seperti Bank Indonesia, Badan Pusat Statistik, IMF dan sumber-sumber publikasi lainnya. Adapun jumlah variabel makroekonomi yang berhasil dikumpulkan
dalam penelitian ini adalah sebanyak 111 variabel, sebagaimana yang terlampir
pada Lampiran 1.
3.2 Metode Analisis
Penelitian ini menggunakan metode analisis siklus bisnis business cycle analysis. Dalam prosesnya, pengolahan data akan dilakukan dengan
menggunakan Eviews 6. Penyusunan leading indicator merupakan adopsi dari analisis business cycle
yang dibangun untuk mendeteksi siklus perekonomian. Hal yang mendasari analisis business cycle adalah bahwa shock guncangan yang berasal dari internal
maupun eksternal menyebabkan volatilitas fluktuasi aktifitas perekonomian. Dalam jangka panjang, fluktuasi tersebut akan membentuk suatu siklus business
cycle perekonomian dimana pergerakan naik dan turunnya aktivitas perekonomian tersebut berada dalam level absolut.
Untuk menjelaskan turning point dari terjadinya fenomena krisis utang di Indonesia, maka penelitian ini menggunakan variabel ekonomi rasio utang luar