Berdasarkan pengujian granger causality yang dilakukan dengan spesifikasi lag 1, diperoleh hasil bahwa kedua variabel yang diuji tidak memiliki hubungan
kausalitas baik searah maupun dua arah. Sementara itu, pengujian granger causality yang dilakukan dengan spesifikasi lag 3,6, dan 12 menunjukkan bahwa
terdapat hubungan kausalitas dua arah yang mengindikasikan adanya hubungan sebab akibat antara variabel suku bunga pinjaman modal kerja rupiah dari Bank
Asing dan Campuran dengan variabel debt to GDP sebagai variabel reference. Hasil ini menyatakan bahwa variabel suku bunga pinjaman modal kerja rupiah
dari Bank Asing dan Campuran merupakan kandidat Coincident Indicator bagi penyusunan sistem deteksi dini kemungkinan terjaidnya krisis utang di Indonesia.
Merujuk pada hasil seleksi yang diperoleh dari kedua uji statistik yang telah dilakukan, maka dapat dinyatakan bahwa variabel suku bunga pinjaman modal
kerja rupiah dari Bank Asing dan Campuran sebagai kandidat Coincident Indicators yang bergerak seiring dengan variabel debt to GDP.
2. Suku Bunga Simpanan Rupiah Berjangka 6 Bulan di Bank Umum
Kode: Var62
Variabel suku bunga simpanan rupiah berjangka 6 bulan di Bank Umum merupakan salah satu variabel yang menjadi kandidat Coincident Indicator. Hal
ini didasarkan pada hasil seleksi melalui dua tahap pengujian statistik yang dilakukan, yakni uji cross correlation dan granger causality. Adapun hasil seleksi
melalui kedua tahap pengujian tersebut dapat disimak pada uraian berikut ini.
a. Uji Korelasi Silang Cross Correlation Test
Uji korelasi silang secara statistik dilakukan terhadap variabel suku bunga simpanan rupiah berjangka 6 bulan di Bank Umum. Berdasarkan hasil uji korelasi
silang, maka dapat dinyatakan bahwa variabel ini terseleksi sebagai kandidat Coincident Indicators karena memiliki korelasi paling tinggi pada lead dan lag 0
terhadap reference variabel debt to GDP. Adapun hasil uji korelasi silang antara variabel reference series debt to GDP dengan variabel suku bunga simpanan
rupiah berjangka 6 bulan di Bank Umum dapat dilihat pada Lampiran 2.
Berdasarkan tampilan output e-views tersebut, dapat dilihat bahwa korelasi yang paling tinggi adalah sebesar 0.7486 pada lead dan lag 0. Hal ini
menunjukkan bahwa variabel suku bunga simpanan rupiah berjangka 6 bulan di Bank Umum bergerak seiring dengan variabel reference yakni rasio utang luar
negeri terhadap produk domestik bruto debt to GDP. Dengan demikian, berdasarkan hasil uji cross correlation yang dilakukan, maka dapat disimpulkan
bahwa variabel suku bunga simpanan rupiah berjangka 6 bulan di Bank Umum dapat dikategorikan sebagai kandidat Coincident Indicator krisis utang di
Indonesia.
b. Uji Granger Causality Granger Causality Test
Selain dengan menggunakan cross correlation test, uji secara statistik juga dilakukan dengan menggunakan granger causality test terhadap variabel suku
bunga simpanan rupiah berjangka 6 bulan di Bank Umum. Berdasarkan hasil uji granger causality, maka dapat dinyatakan bahwa variabel ini terseleksi sebagai
kandidat Coincident Indicators karena menunjukkan adanya hubungan kausalitas dua arah signifikan yang mengindikasikan adanya hubungan sebab akibat antara
variabel suku bunga simpanan rupiah berjangka 6 bulan di Bank Umum dengan variabel acuan, yakni rasio posisi utang luar negeri Indonesia terhadap produk
domestik bruto debt to GDP. Pengujian granger causality dilakukan dengan menggunakan beberapa spesifikasi lag, yakni lag 1, 3, 6, dan 12. Adapun hasil uji
granger causality tersebut dapat disimak Lampiran 5.
Tampilan granger causality tersebut menunjukkan bahwa adanya hubungan kausalitas dua arah yang signifikan dengan signifikansi yang disepakati yaitu
lebih kecil dari 0.05. Tampak pada contoh di atas terdapat pola yang menunjukkan penolakan hipotesis nol yang ditandai dengan nilai probabilitas yang besarnya
kurang dari tingkat signifikansi yang disepakati. Berdasarkan pengujian granger causality yang dilakukan dengan
spesifikasi lag 1, diperoleh hasil bahwa kedua variabel yang diuji tidak memiliki hubungan kausalitas baik searah maupun dua arah. Sementara itu, pengujian
granger causality yang dilakukan dengan spesifikasi lag 3,6, dan 12 menunjukkan bahwa terdapat hubungan kausalitas dua arah yang mengindikasikan adanya
hubungan sebab akibat antara variabel suku bunga simpanan Rupiah berjangka 6 bulan di Bank Umum dengan variabel debt to GDP sebagai reference series. Hasil
ini menyatakan bahwa variabel suku bunga simpanan rupiah berjangka 6 bulan di Bank Umum merupakan kandidat Coincident Indicator bagi penyusunan sistem
deteksi dini kemungkinan terjaidnya krisis utang di Indonesia. Berdasarkan hasil seleksi yang diperoleh dari kedua uji statistik yang telah
dilakukan, maka dapat dinyatakan bahwa variabel suku bunga simpanan rupiah berjangka 6 bulan di Bank Umum sebagai kandidat Coincident Indicators yang
bergerak seiring dengan variabel debt to GDP.
3. Variabel Laju Inflasi Indonesia Kode : Var76
Variabel laju inflasi Indonesia merupakan salah satu variabel yang menjadi kandidat Coincident Indicator. Hal ini didasarkan pada hasil seleksi melalui dua
tahap pengujian statistik yang dilakukan, yakni uji cross correlation dan granger causality. Adapun hasil seleksi melalui kedua pengujian tersebut dapat disimak
pada uraian berikut ini. a.
Uji Korelasi Silang Cross Correlation Test
Uji korelasi silang secara statistik juga dilakukan terhadap variabel laju inflasi Indonesia. Berdasarkan hasil uji korelasi silang, maka dapat dinyatakan bahwa
variabel ini terseleksi sebagai kandidat Coincident Indicators karena memiliki korelasi paling tinggi pada lag 1 terhadap reference variabel debt to GDP dimana
ukuran lag tersebut kurang dari 6. Adapun hasil uji korelasi silang antara variabel reference series debt to GDP dengan variabel laju inflasi Indonesia dapat dilihat
pada Lampiran 2.
Berdasarkan tampilan output e-views tersebut, dapat dilihat bahwa korelasi yang paling tinggi adalah sebesar 0.4335 pada lag 1. Hal ini menunjukkan bahwa
variabel suku bunga pinjaman modal kerja rupiah dari Bank Asing dan Campuran bergerak sebulan lebih awal mendahului variabel reference yakni rasio
utang luar negeri terhadap produk domestik bruto debt to GDP. Meskipun demikian, karena nilai korelasi tertingginya berada pada ukuran lag yang kurang
dari 6, maka variabel ini dapat tetap dipertimbangkan sebagai kandidat Coincident Indicator. Dengan demikian, berdasarkan hasil uji cross correlation yang
dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa variabel laju inflasi Indonesia dapat dikategorikan sebagai kandidat Coincident Indicator krisis utang di Indonesia.
b. Uji Granger Causality Granger Causality Test