signifikansi yang disepakati adalah nilai probabilitasny harus lebih kecil dari 0,05
alpha=5 persen.
Dalam rangka melakukan seleksi untuk memperoleh variabel-variabel yang menjadi kandidat Leading Indicators, maka dilakukan ketiga tahap pengujian
terhadap 111 variabel makroekonomi yang berhasil dikumpulkan, yakni uji korelasi silang dan granger causality. Dari tahap seleksi tersebut, pada akhirnya
diperoleh enam variabel yang ditetapkan sebagai kandidat Leading Indicators. Adapun keenam variabel tersebut beserta hasil pengujiannya dapat disimak pada
uraian berikut ini. 1.
Suku Bunga LIBOR 6 Bulan
Variabel suku bunga LIBOR 6 bulan merupakan salah satu variabel yang menjadi kandidat Leading Indicator. Hal ini didasarkan pada hasil seleksi melalui
dua tahap pengujian statistik yang dilakukan, yakni uji cross correlation dan granger causality. Adapun hasil seleksi melalui kedua tahap pengujian tersebut
dapat disimak pada uraian berikut ini.
a. Uji Korelasi Silang Cross Correlation Test
Uji korelasi silang secara statistik juga dilakukan terhadap variabel suku bunga LIBOR 6 bulan. Berdasarkan hasil uji korelasi silang, maka dapat
dinyatakan bahwa variabel ini terseleksi sebagai kandidat Leading Indicators karena memiliki korelasi paling tinggi pada lag 8 terhadap reference variabel debt
to GDP. Adapun hasil uji korelasi silang antara variabel reference series debt to GDP dengan variabel suku bunga LIBOR 6 bulan dapat dilihat pada output e-
views di Lampiran 3.
Berdasarkan tampilan output e-views tersebut, dapat dilihat bahwa korelasi yang paling tinggi adalah sebesar 0.486 pada lag 8. Hal ini menunjukkan bahwa
variabel suku bunga LIBOR 6 bulan bergerak mendahului variabel reference yakni rasio utang luar negeri terhadap produk domestik bruto debt to GDP.
Dengan demikian, berdasarkan hasil uji cross correlation yang dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa variabel suku bunga LIBOR 6 bulan dapat
dikategorikan sebagai kandidat Leading Indicator krisis utang di Indonesia. b.
Uji Granger Causality Granger Causality Test
Uji secara statistik juga dilakukan dengan menggunakan granger causality test terhadap variabel suku bunga LIBOR 6 bulan. Berdasarkan hasil uji granger
causality, maka dapat dinyatakan bahwa variabel ini terseleksi sebagai kandidat Leading Indicators karena menunjukkan adanya hubungan kausalitas satu arah
signifikan yang mengindikasikan variabel suku bunga LIBOR 6 bulan mengakibatkan variabel acuan, yakni rasio posisi utang luar negeri Indonesia
terhadap produk domestik bruto debt to GDP. Pengujian granger causality dilakukan dengan menggunakan beberapa spesifikasi lag, yakni lag 1, 3, 6, dan
12. Adapun hasil uji granger causality tersebut dapat disimak pada Lampiran 6.
Tampilan granger causality tersebut menunjukkan bahwa adanya hubungan kausalitas satu arah yang signifikan dengan signifikansi yang disepakati yaitu
lebih kecil dari 0.05. Tampak pada contoh di atas terdapat pola yang menunjukkan penolakan hipotesis nol yang ditandai dengan nilai probabilitas yang besarnya
kurang dari tingkat signifikansi yang disepakati.
Berdasarkan pengujian granger causality yang dilakukan dengan spesifikasi lag 3 dan 6, diperoleh hasil bahwa kedua variabel yang diuji tidak memiliki
hubungan kausalitas baik searah maupun dua arah. Adapun pengujian yang dilakukan dengan spesifikasi lag 12 menunjukkan bahwa terdapat hubungan
kausalitas satu arah dimana variabel debt to GDP mengakibatkan variabel suku bunga LIBOR 6 bulan. Sementara itu, pengujian granger causality yang
dilakukan dengan spesifikasi lag 1 menunjukkan bahwa terdapat hubungan kausalitas satu arah signifikan yang mengindikasikan variabel suku bunga LIBOR
6 bulan mengakibatkan variabel debt to GDP sebagai reference series. Hasil ini menyatakan bahwa variabel suku bunga LIBOR 6 bulan merupakan kandidat
Leading Indicator bagi penyusunan sistem deteksi dini kemungkinan terjaidnya krisis utang di Indonesia.
Berdasarkan pada hasil seleksi yang diperoleh dari ketiga uji yang telah dilakukan, maka dapat dinyatakan bahwa variabel suku bunga LIBOR 6 bulan
sebagai kandidat Leading Indicators yang bergerak mendahului variabel debt to GDP.
2. Variabel Laju Inflasi Jepang Kode : Var66
Variabel laju inflasi Jepang merupakan salah satu variabel yang menjadi kandidat Leading Indicator. Hal ini didasarkan pada hasil seleksi melalui dua
tahap pengujian statistik yang dilakukan, yakni uji cross correlation dan granger causality. Adapun hasil seleksi melalui kedua tahap pengujian tersebut dapat
disimak pada uraian berikut ini.
a. Uji Korelasi Silang Cross Correlation Test