Kekuatan gel karaginan yang dihasilkan secara umum cenderung mengalami peningkatan dengan bertambahnya umur panen. Pertambahan umur
panen akan meningkatkan kandungan 3,6-anhidrogalaktosa yang merupakan senyawa yang berperan penting dalam pembentukan gel karaginan. Hal ini sesuai
dengan pernyataan Friedlander dan Zelokovitch 1984 diacu dalam Syamsuar 2006, bahwa peningkatan kekuatan gel berbanding lurus dengan banyaknya
kandungan 3,6-anhidrogalaktosa dan berbanding terbalik dengan kandungan sulfatnya.
Selanjutnya menurut
Moirano 1977,
3,6-anhidrogalaktosa menyebabkan
sifat beraturan
dalam polimer
yang akan
menyebabkan meningkatnya potensi pembentukan heliks rangkapnya sehingga pembentukan gel
lebih cepat dicapai. Interaksi antar perlakuan juga berpengaruh terhadap kekuatan gel
karaginan. Interaksi berat bibit 50 g dengan umur panen 50 hari memberikan nilai kekuatan gel tertinggi dan tidak berbeda nyata dengan interaksi berat bibit 150 g
dengan umur panen 50 hari.
4.6.3 Viskositas karaginan
Pengujian viskositas dilakukan untuk mengetahui tingkat kekentalan karaginan sebagai larutan pada konsentrasi dan suhu tertentu.
Viskositas karaginan biasanya diukur pada suhu 75
o
C dengan konsentrasi 1,5 FAO 1990. Rata-rata viskositas karaginan yang dihasilkan dari penelitian ini berkisar
antara 14,56-42,83 cP, yang masing-masing dihasilkan pada perlakuan bagian thalus pangkal, berat bibit 150, umur panen 40 hari dan bagian thalus pangkal,
berat bibit 150, umur panen 55 Gambar 15. Berat bibit, umur panen dan
interaksi berat bibit dan umur panen memberikan pengaruh nyata p0,05 terhadap viskositas karaginan Lampiran 11b.
Perlakuan berat bibit 150 memberikan viskositas karaginan tertinggi dibandingkan dengan perlakuan berat bibit 50 dan 100 g. Hal ini diduga berat
bibit 150 g memiliki kandungan sulfat yang tinggi. Interaksi berat bibit dan umur panen berpengaruh juga terhadap viskositas karaginan. Interaksi berat bibit 150 g
dengan umur panen 40 hari memiliki nilai viskositas tertinggi dan berbeda nyata dengan interaksi lainnya Lampiran 11c.
5 10
15 20
25 30
35 40
45
40 45
50 55
Umur panen hari V
is k
o s
it a
s c
P
Berat bibit 50 g Berat bibit 100 g
Berat bibit 150 g
a Thalus ujung
5 10
15 20
25 30
35 40
45
40 45
50 55
Umur panen hari V
is k
o s
it a
s c
P
Berat bibit 50 g Berat bibit 100 g
Berat bibit 150 g
b Thalus pangkal Gambar 14. Viskositas karaginan Eucheuma cottonii pada berbagai
bagian thalus, berat bibit, dan umur panen. Nilai
viskositas karaginan
cenderung menurun
sejalan dengan
bertambahnya umur panen. Penurunan viskositas dengan bertambahnya umur
panen disebabkan karena penurunan kandungan sulfat. Menurut Guiseley et al. 1980, viskositas pada karaginan disebabkan oleh adanya daya tolak menolak
antar grup sulfat yang bermuatan negatif disepanjang rantai polimernya, sehingga menyebabkan molekul tersebut dikelilingi oleh air yang tidak bergerak dan hal
inilah yang menyebabkan nilai viskositas karaginan meningkat.
4.6.4 Kadar air
Kadar air merupakan jumlah air yang terkandung dalam karaginan. Rata- rata kadar air yang dihasilkan dari penelitian ini berkisar antara 9,70-11,90
Gambar 16. Umur panen dan interaksi perlakuan berat bibit dan umur panen memberikan pengaruh yang nyata p0,05 terhadap kadar air karaginan yang
dihasilkan Lampiran 12b, dimana perlakuan bagian thalus pangkal, berat bibit 50 g dan umur panen 55 hari memiliki kadar air tertinggi 11,90.
2 4
6 8
10 12
14
40 45
50 55
Umur panen hari K
a d
a r
a ir
Berat bibit 50 g Berat bibit 100 g
Berat bibit 150 g
a Thalus ujung
2 4
6 8
10 12
14
40 45
50 55
Umur panen hari K
a d
a r
a ir
Berat bibit 50 g Berat bibit 100 g
Berat bibit 150 g
b Thalus pangkal Gambar 16. Kadar air karaginan Eucheuma cottonii pada berbagai
bagian thalus, berat bibit, dan umur panen. Pertambahan umur panen menyebabkan kandungan air meningkat.
Peningkatan ini disebabkan karena semakin tua umur panen jumlah air yang
diserap oleh rumput laut semakin banyak baik sebagai air bebas maupun air terikat, sehingga jumlah air pada umur panen 55 hari lebih tinggi jika
dibandingkan dengan umur panen 50, 45 dan 40 hari. Meningkatnya kandungan air rumput laut berkorelasi positif dengan meningkatnya kandungan air karaginan.
Kandungan air pada karaginan yang dihasilkan diduga merupakan air terikat fisik dan kimia, sedangkan air bebas kemungkinan telah menguap. Kadar air yang
dihasilkan pada penelitian ini masih memenuhi standar mutu karaginan yang ditetapkan oleh FAO yaitu maksimum 12.
Interaksi berat bibit 50 g dan umur panen 55 hari menghasilkan kadar air tertinggi. Hal ini dapat diduga bahwa semakin kecil berat bibit dan semakin lama
rumput laut berada di perairan akan semakin banyak kadar air yang diserap oleh rumput laut untuk mensintesis karbohidrat, sehingga menyebabkan kadar air pada
karaginan dalam rumput laut cenderung lebih tinggi.
4.6.5 Kadar abu