Perumusan Masalah Tujuan dan Manfaat Penelitian

diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan petani rumput laut di lokasi tersebut.

1.4 Hipotesis

Hipotesis penelitian ini adalah : 1 diduga adanya pengaruh bagian thalus, berat bibit, dan umur panen terhadap kandungan karaginan Eucheuma cottoni; 2 diduga adanya pengaruh bagian thalus, berat bibit, dan umur panen terhadap karakteristik fisiko-kimia karaginan yang dihasilkan dari Eucheuma cottonii.

1.5 Kerangka Pemikiran

Bagian thalus, berat bibit dan umur panen yang tepat dapat menghasilkan kandungan dan mutu karaginan yang optimum. Untuk lebih jelas kerangka pemikiran penelitian dapat dilihat pada Gambar 1. Gambar 1. Kerangka pimikiran penelitian karakteristik fisiko-kimia karaginan dari Eucheuma cottonii pada berbagai bagian thalus, berat bibit, dan umur panen. Bagian thalus ujung dan pangkal thalus Berat bibit 50, 100, 150 g Umur panen 40, 45, 50, 55 hari Peningkatan produktivitas dan mutu rumput laut Bibit Eucheuma cottonii Kualitas karaginan yang baik 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Deskripsi Eucheuma cottonii

Eucheuma cottonii merupakan salah satu jenis rumput laut merah Rhodophyceae dan berubah nama menjadi Kappaphycus alvarezii karena karaginan yang dihasilkan termasuk fraksi kappa-karaginan, maka jenis ini secara taksonomi disebut alvarezii Doty 1986. Nama daerah ‘cottonii’ umumnya lebih dikenal dan biasa dipakai dalam dunia perdagangan nasional maupun internasional. Rumput laut jenis Eucheuma cottonii dapat dilihat pada Gambar 2. Klasifikasi cottonii menurut Doty 1985 adalah sebagai berikut : Kingdom : Plantae Divisi : Rhodophyta Kelas : Rhodophyceae Ordo : Gigartinales Famili : Solieracea Genus : Eucheuma Spesies : Eucheuma cottonii Doty Kappaphycus alvarezii Doty Gambar 2. Eucheuma cottonii http:www.actsinc.bizseaweed.html. Ciri fisik cottonii adalah mempunyai thalus silindris, permukaan licin, cartilogeneus. Keadaan warna tidak selalu tetap, kadang-kadang berwarna hijau, hijau kuning, abu-abu atau merah. Perubahan warna sering terjadi hanya karena faktor lingkungan perairan. Kejadian ini merupakan suatu proses adaptasi