FAO, Food Chemicals Codex FCC dan European Economic Community EEC. Spesifikasi mutu karaginan dapat dilihat pada Tabel 5.
Tabel 5. Spesifikasi mutu karaginan.
Spesifikasi FAO
FCC EEC
Zat volatil Sulfat
Kadar abu Viskositas cP
Kadar abu tidak larut asam Logam berat :
Pb ppm As ppm
Cu ppm Zn ppm
Kehilangan karena pengeringan Maks. 12
15-40 15-40
Min. 5 Maks.1
Maks. 10 Maks. 3
- -
Maks. 12 Maks. 12
18-40 Maks.35
- Maks.1
Maks. 10 Maks. 3
- -
Maks. 12 Maks. 12
15-40 15-40
- Maks.2
Maks. 10 Maks. 3
Maks.50 Maks.25
-
Sumber : AS Kobenhvns Pektifabrik 1978
3 METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan selama 12 bulan, mulai Agustus 2007 sampai Agustus 2008,
yang terdiri dari dua tahap, yaitu penelitian lapangan dan dilanjutkan dengan analisis laboratorium. Lokasi penelitian lapangan di Dusun
Wael Desa Piru Kabupaten Seram bagian barat Provinsi Maluku. Lokasi penelitian lapangan dapat dilihat pada Gambar 5.
Gambar 5. Peta lokasi penelitian Analisis laboratorium dilaksanakan di beberapa laboratoriu
Gambar 5. Peta lokasi penelitian.
ETI
ETI KAWA
PIRU MALUKU
KU
LU MALUKU
KAIBOBU KAIBOBU
NIWELEHU MURNATEN
BUANOUTARA
TENGAH
MO NENIARI
NIKU
SERAMBARAT
Kotania P.Marsegu
Y
Wael
10 10
20 Kilometers
AMBON P.BURU
P.SERAM
N E
W S
3°8 3°8
3°4 3°4
3°00 3°00
2°56 2°56
2°52 2°52
127°52 127°52
127°56 127°56
128°00 128°00
128°4 128°4
128°8 128°8
128°12 128°12
LokasiPenelitian Sungai
P. AMBON P. SERAM
P. BURU
Ekstraksi dan analisis karaginan dilaksanakan di beberapa laboratorium. Ekstraksi karaginan dilakukan di Laboratorium Karakteristik dan Bahan Baku
Hasil Perairan dan Laboratorium Biokimia Hasil Perairan Program Studi THP IPB. Pengeringan dan penepungan karaginan dilakukan di Pilot Plan Pusat Antar
Universitas Pangan dan Gizi IPB. Analisis karaginan dilakukan di Laboratorium Pengolahan dan Laboratorium
Biokimia Pangan dan Gizi Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan IPB yang mencakup analisis kekuatan gel, viskositas, titik jendal, titik leleh, derajat putih,
kadar abu tidak larut asam dan kadar sulfat. Laboratorium Pusat Penelitian
Sumberdaya Hayati dan Bioteknologi IPB untuk analisis kadar air dan kadar abu, dan Laboratorium Teknologi dan Manajemen Lingkungan Program Studi
Teknologi Industri IPB untuk analisis logam berat Pb, Cu, dan Zn.
3.2 Bahan dan Alat
Bahan utama yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah rumput laut jenis cottonii. Bahan-bahan yang digunakan untuk budidaya rumput laut adalah
pelampung bola dari bahan sintetis PVCpoly vinyl chloride pelampung utama, botol akua pelampung tali ris, jangkar, tali nilon PE berdiameter 7 mm tali
utama, 4 mm tali ris, dan 2 mm tali pengikat. Bahan-bahan kimia yang
digunakan selama proses ekstraksi karaginan adalah KOH, isopropil alkohol IPA dan akuades. Bahan-bahan kimia yang digunakan untuk analisis parameter mutu
karaginan adalah asam klorida HCl, kalium klorida KCl, barium klorida BaCl
2
, dan barium sulfat BaSO
4
. Alat-alat yang digunakan untuk proses ekstraksi karaginan adalah blender,
pirek, timbangan analitik, kompor listrik, dan drum dryer. Alat yang digunakan untuk analisis mutu karaginan adalah cawan porselin, desikator, labu erlenmeyer,
gelas piala, oven merk WTB Binder, tanur merk Furnace 47900, termometer, Rheoner RE-3305, viscosimeter Brookfield merk LV, dan Whiteness meter model
C-100. Alat-alat yang digunakan untuk penelitian lapangan adalah termometer, secchidisc, hand refractometer SMILL-E, merk ATAGO dan current meter
FL 03, merk FLOWATC.