Pengujian Hipotesis Pengujian Persyaratan Analisis dan Pengujian Hipotesis

Tahap selanjutnya adalah membandingkan antara dengan r tabel. Nilai jika taraf signifikasi 5 0,05 yaitu 0,254 sedangkan taraf signifikasi 1 0,01 yaitu 0,330. Oleh karena itu penulis menggunakan r tabel dengan taraf signifikasi 5 0,05 adalah 0,254 Demikian diketahui ternyata nilai = 0,542 lebih besar daripada r tabel = 0,254 maka tolak artinya terdapat hubungan yang positif antara kreativitas guru dalam mengajar Akidah Akhlak dengan pengembangan aspek afektif siswa. Setelah pengujian hipotesis dilakukan, maka selanjutnya untuk mengetahui seberapa besar hubungan antara variabel X terhadap variabel Y yang dinyatakan dalam persen, maka digunakan rumus koefisien penentu yaitu: KD = = x 100 = 0,29 x 100 = 29 Dari hasil penelitian koefisien penentu di atas menunjukkan koefisien determination kd diperoleh 29. Hal ini menunjukkan bahwasanya variabel X telah memberikan keterkaitan hubungan sebesar 29 terhadap variabel Y dan sisanya 71 dari kreativitas guru dalam mengajar Akidah Akhlak dengan Pengembangan Aspek Afektif siswa dipengaruhi oleh faktor lain.

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Dari hasil pengujian hipotesis menunjukan bahwa hipotesis nihil H O tidak terbukti kebenarannya. Hal ini diketahui karena hasil perhitungan dengan menggunakan rumus product moment menunjukan 0,254. Dengan demikian terdapat hubungan yang signifikan antara kreativitas guru dalam mengajar Akidah Akhlak dengan pengembangan aspek afektif siswa di Madrasah Tsanawiyah Negeri 3 Jakarta. Arah korelasi antara variabel X Kreativitas Guru dalam mengajar Akidah Akhlak dengan Variabel Y Pengembangan Aspek Afektif Siswa menunjukkan korelasi yang positif searah. Akan tetapi hubungan antara kreativitas guru dalam mengajar Akidah Akhlak dengan Pengembangan Aspek Afektif Siswa termasuk korelasi yang sedang atau cukup. Antara variabel X Kreativitas guru dalam mengajar Akidah Akhlak dan variabel Y Pengembangan Aspek Afektif Siswa memberikan keterkaitan hubungan sebesar 29. Dengan demikian kreativitas guru dalam mengajar Akidah Akhlak memberikan kontribusi sebesar 29 pada pengembangan aspek afektif siswa. Peran Guru yang kreatif dalam mengajar Akidah Akhlak berdampak pada pengembangan aspek afektif siswa. Karena semakin guru kreatif dalam mengajar Akidah Akhlak maka akan adanya pengembangan aspek afektif siswa. Ketika guru kreatif mengajar Akidah Akhlak maka berdampak pada pengembangan aspek afektif pada siswa seperti minat belajar siswa menjadi berubah memiliki minat belajar yang tinggi, dan juga terjadinya perubahan sikap siswa. Walaupun banyak kendala yang dihadapi guru dalam meningkatkan aspek afektif karena adanya faktor-faktor lain seperti lingkungan masyarakat, keteladanan keluarga, minat, motivasi dan lain-lain. Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu Guru Akidah Akhlak untuk mengetahui seberapa kreatif guru tersebut dalam mengajar, dapat disimpulkan bahwa guru Akidah Akhlak memiliki kreativitas dalam mengajar seperti menggunakan metode pembelajaran yang variatif metode Video Coment, Sosiodrama, diskusi kelompok, Jigsaw, guru dalam mengajar juga menggunakan media pembelajaran power point dan memiliki keterampilan-keterampilan dalam mengajar sehingga siswa merasa tertarik, senang dan termotivasi belajar. 1 1 Wawancara Guru Akidah Akhlak pada tanggal 23 Oktober 2014 Untuk mengetahui bagaimana pengembangan aspek afektif siswa maka penulis melakukan observasi. Berikut ini kesimpulan hasil observasi pengembangan aspek afektif siswa di kelas IX-4 yaitu: 1. Penerimaan seperti ketika guru Akidah Akhlak menjelaskan maka siswa mampu mendengarkan penjelasan dari guru dengan baik. 2. Partisipasi seperti Guru memberikan pertanyaan tentang materi yang sedang dipelajari maka sebagian siswa mampu menjawab pertanyaan guru. Tetapi ada juga siswa yang tidak dapat menjawab pertanyaan dari guru karena tidak mendengarkan penjelasan guru. 3. Penilaian seperti selama proses pembelajaran Akidah siswa memiliki minat dan semangat untuk belajar Akidah Akhlak. 4. Pengorganisasian seperti siswa mendukung penegakan disiplin yang telah dibuat di sekolah. Dukungan siswa terhadap penegakkan disiplin berupa datang ke sekolah dengan tepat waktu. Karena jika siswa terlambat ke sekolah maka siswa berhak mendapatkan hukuman, hal ini menyatakan siswa tidak disiplin. 5. Pembentukan Pola hidup seperti siswa ketika berbicara atau bertanya kepada guru menggunakan tata bahasa yang sopan. Ketika terjadi perbedaan pendapaat dalam berdiskusi maka siswa mampu menghormati pendapat temannya dengan cara mendengarkan pendapat temannya, menerima pendapat temannya. 2

D. Keterbatasan Penelitian

Penulis menyadari penelitian ini belum sempurna, karena penelitian ini masih memiliki keterbatasan, diantaranya: 1. Pengambilan sampel yang terbatas. 2. Kekurangan dan kelemahan dari segi perhitungan hasil penelitian mungkin belum sempurna. 3. Instrumen angket yang belum dapat mengukur dari segi aspek kreativitas guru dalam mengajar Akidah Akhlak dan Pengembangan Aspek Afektif siswa. 2 Observasi di kelas IX pada tanggal 18 September 2014 87

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kreativitas guru dalam mengajar Akidah Akhlak dengan Pengembangan aspek afektif siswa di Madrasah Tsanawiyah Negeri 3 Jakarta. Hal ini didasarkan pada: 1. Tingkat hubungan antara kreativitas guru dalam mengajar Akidah Akhlak dengan pengembangan aspek afektif siswa memiliki katagori tingkatan yang sedang atau cukup signifikan. 2. Dari hasil perhitungan r product moment, dimana lebih besar daripada pada taraf signifikan 5 yaitu 0,254. Maka terima Hipotesis alternative dan tolak , artinya terdapat hubungan yang signifikan antara kreativitas guru dalam mengajar Akidah Akhlak dengan Pengembangan aspek afektif siswa. 3. Hasil perhitungan koefien determinasi diperoleh 29. Hal ini menunjukan bahwa kreativitas guru dalam mengajar Akidah Akhlak berkontribusi sebesar 29 terhadap pengembangan aspek afektif siswa.

B. Implikasi

Tujuan pendidikan tidak hanya menjadikan siswa memiliki pengetahuan, tetapi yang lebih penting adalah menjadikan siswa memiliki sikap dan akhlak. Untuk mencapai tujuan pendidikan tersebut, maka hendaknya guru memiliki kemampuan kreatif dalam mengajar yang dapat mempengaruhi pengembangan aspek afektif siswa. Berikut ini implikasi dari hasil penelitian ini yaitu sebagai berikut: 1. Diharapkan guru memiliki kemampuan kreatif dalam mengajar yaitu dapat menggunakan metode yang bervariasi, media pembelajaran dan merencanakan pembelajaran RPP. 2. Guru yang belum memiliki kemampuan kreatif maka hendaknya diadakan pelatihan-pelatihan. Pelatihan-pelatihan diadakan yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi-kompetensi guru terutama kompetensi pedagodik. 3. Perlu ditegakkan metode keteladaan yang akan berdampak kepada aspek afektif siswa, karena seorang guru harus dapat menjadi teladan yang baik bagi siswanya. 4. Perlu dikembangkan habitual curriculum yang dapat menjangkau aspek afektif siswa yang lebih luas.

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang ada, penulis memberikan saran-saran sebagai berikut: 1. Bagi Guru, khususnya guru dalam mengajar Akidah Akhlak memberikan pengajaran kreatif yang lebih memperhatikan aspek afektif siswa. Karena pembelajaran Akidah Akhlak lebih menuntut siswa menerapkan dalam kehidupan sehari-hari. 2. Peningkatan aspek afektif siswa dapat terjadi karena memerlukan banyak peran, selain guru yaitu peran orang tua dan menciptakan lingkungan masyarakat yang baik. 3. Bagi Kepala Sekolah, agar mengadakan training atau pelatihan-pelatihan untuk guru yang diharapkan mampu menumbuhkan kemampuan mengajar secara kreatif. 4. Bagi Peneliti, agar menggunakan sampel yang besar sehingga mewakili populasi dan lebih teliti dalam menghitung analisis data. Peneliti menyadari bahwa penelitian ini masih banyak sekali kekurangan. Peneliti berharap semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Dokumen yang terkait

Hubungan kompentensi guru dengan motivasi berprestasi siswa madrasah tsanawiyah pemabangunan UIN Syarif Hidaytullah Jakarta

0 3 90

Hubungan pendidikan aqidah akhlak dengan perilaku siswa di Madrasah Tsanawiyah (MTs) As-Sa’adah Jakarta Timur

0 11 95

Keterampilan Bertanya Guru dalam Meningkatkan Aktivitas belajar Siswa pada Mata Pelajaran Fiqih di Madrasah Tsanawiyah At-taqwa 06 Bekasi.

1 10 196

Efektifitas pembelajaran akidah akhlak pada siswa kelas IV di madrasah ibtidaiyah Alhikmah Kalibata Jakarta Selatan

3 17 78

Upaya guru akidah akhlak dalam membina akhlak siswa di MTS Ma'arif Sabilull Hudaa Bogor

2 9 84

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN MOTIVASI MENGAJAR PADA GURU MADRASAH Hubungan Antara Dukungan Sosial Keluarga dengan Motivasi Mengajar Pada Guru Madrasah Tsanawiyah Kartasura.

0 0 15

HUBUNGAN KREATIVITAS MENGAJAR GURU DENGAN KREATIVITAS BELAJAR GERAK SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DI SMP NEGERI SE-KABUPATEN CIREBON.

0 0 31

PENILAIAN AUTENTIK OLEH GURU MATA PELAJARAN AKIDAH AKHLAK DALAM KURIKULUM 2013 DI MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI KUNIR WONODADI BLITAR - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 13

STRATEGI GURU DALAM MENINGKATKAN PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK SISWA DI MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) TRENGGALEK - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 13

Peranan Guru Akidah Akhlak dalam Mengembangkan perilaku Afektif Siswa Kelas X di Madrasah Aliyah Nahdatul Ulum 2 Jeneponto - Repositori UIN Alauddin Makassar

0 0 89