Kreativitas Guru dalam mengajar Akidah Akhlak

Seorang guru harus memiliki keterampilan dalam bertanya, karena bertujuan untuk menarik perhatian siswa. Keterampilan bertanya yang harus dikuasai oleh guru seperti mengajukan pertanyaan kepada siswa yang jelas dan bentuk pertanyaan tersebut dapat dipahami siswa. 2 Keterampilan memberi penguatan Keterampilan memberi penguatan bertujuan sebagai dorongan untuk menarik perhatian siswa. Seorang guru memberi penguatan kepada siswa seperti memberikan pujian kepada siswa, memberikan perhatian kepada siswa yang kurang peduli terhadap pelajaran. 3 Keterampilan mengadakan variasi Guru yang memiliki keterampilan mengadakan variasi seperti variasi dalam menggunakan metode pembelajaran, variasi menggunakan media pembelajaran dan alat pengajaran. 4 Keterampilan menjelaskan Keterampilan menjelaskan merupakan keterampilan yang sangat penting dalam berinteraksi antara guru dan siswa. Jika guru memiliki keterampilan menjelaskan maka siswa akan mudah memahami penjelasan dari guru. Bentuk keterampilan menjelaskan yang dimiliki guru yaitu berbicara dengan jelas, lugas, bahasa yang digunakan guru mudah dimengerti siswa, mejelaskan pelajaran dengan memberikan contoh-contoh atau fakta-fakta yang nyata. 5 Keterampilan membuka dan menutup pelajaran Sebelum mengajar biasanya guru membuka pelajaran. Maka guru harus memiliki keterampilan dalam membuka pelajaran. Keterampilan membuka pelajaran bertujuan untuk mengkondisikan siswa agar siap belajar. Cara guru dalam membuka pelajaran seperti memberikan motivasi kepada siswa, mengulas pelajaran yang sudah dipelajari. Sedangkan keterampilan menutup pelajaran bertujuan agar siswa memiliki gambaran tentang materi. Keterampilan menutup pelajaran seperti memberikan kesimpulan, mengevaluasi pembelajaran, dan memberikan soal-soal tertulis. 6 Keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil Salah satu metode pembelajaran adalah metode diskusi kelompok kecil. Tujuan guru menggunakan metode diskusi yaitu agar siswa terlibat langsung dalam proses pembelajaran dan pembelajaran menjadi menarik. Keterampilan guru dalam membimbing diskusi kelompok kecil berupa memberikan kesempatan kepada siswa untuk aktif dalam berdiskusi, memberikan informasi tambahan kepada siswa. 7 Keterampilan mengelola kelas Pengelolahan kelas menjadi faktor penting untuk tercapainya tujuan. Kelas merupakan tempat interaksi antar siswa dengan guru maupun siswa dengan siswa. Seorang guru harus dapat mengelola kelas. Keterampilan guru dalam mengelola kelas seperti menciptakan iklim lingkungan kelas yang kondusif, nyaman, bersih dan menyenangkan. 8 Keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan Keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan berupa guru mengadakan pendekatan pribadi kepada siswa, sebelum melaksanakan pembelajaran hendaknya guru merencanakan kegiatan pembelajaran. 27 Keterampilan-keterampilan mengajar tersebut harus dimiliki oleh guru yang dapat membantu siswa untuk mencapai hasil belajar yang diharapkan. Selain kedelapan keterampilan mengajar tersebut, kreativitas guru dalam mengajar akidah akhlak dapat berupa merancang strategi pembelajaran yang menyenangkan. Strategi pembelajaran yang menyenangkan yaitu PAIKEM Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, 27 Abdul Majid, Strategi Pembelajaran, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013, Cet. I, h. 234 Efektif dan Menyenangkan dan strategi pembelajaran aktif learning. Dengan pembelajaran yang menyenangkan siswa lebih mudah mencapai tujuan pembelajaran dengan mudah, cepat dan menyenangkan. Menurut Khanifatul mengutip pendapat seorang pakar pendidikan William Watson Purkey, ada empat yang harus diperhatikan untuk mewujudkan proses pembelajaran yang menyenangkan yaitu kepercayaan, rasa hormat, optimis dan kesengajaan. 28 Guru yang kreatif dalam mengajar sebelum memulai pembelajaran selalu membuat perencanaan pembelajaran seperti silabus dan RPP. Tujuan dari pembuatan silabus dan RPP adalah agar pembelajaran teratur dan terencana.

2. Aspek Afektif

a. Pengertian Aspek Afektif

Tujuan pembelajaran menurut Benyamin S. Bloom dan kawan- kawannya yang dikutip oleh Lukmanul Hakim menyatakan bahwa ada tiga tiga domain yang harus dimiliki siswa yaitu aspek kognitif pengetahuan, aspek psikomotorik keterampilan, dan aspek afektif sikap 29 Menurut Anas Sudiyono, “Aspek afektif adalah aspek yang berkaitan dengan sikap dan nilai.” 30 Menurut Suyono dan Hariyanto menyatakan bahwa aspek afektif adalah aspek yang berhubungan dengan perasaan, emosi, perilaku, dan bersikap. 31 Winkel mendefinisikan belajar afektif adalah belajar untuk memahami nilai dengan melalui perasaan. 32 28 Khanifatul, Pembelajaran Inovatif: Strategi Mengelola Kelas Secara Efektif dan Menyenangkan, Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2013, h. 32 29 Lukmanul Hakim, op.cit, h. 100 30 Anas Sudiyono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2003, Cet. IV, h. 54 31 Suyono dan Hariyanto, Belajar dan Pembelajaran, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011, Cet. II, h. 167 Dari definisi yang dikemukakan oleh para tokoh, penulis dapat menyimpulkan definisi aspek afektif. Aspek afektif adalah aspek yang menyangkut tentang perasaan, moral, sikap atau perilaku seseorang dan emosi seseorang. Hasil belajar afektif berbeda dengan hasil belajar kognitif maupun psikomotorik. Jika hasil belajar kognitif pada pengetahuan siswa sedangkan hasil belajar afektif pada siswa terlihat pada tingkah laku siswa. Siswa yang berhasil menempuh hasil belajar afektif seperti siswa memperhatikan pelajaran, disiplin, memiliki motivasi belajar, menghargai guru dan teman. 33

b. Bagian-Bagian Aspek Afektif

1 Sikap Definisi sikap adalah seseorang yang memiliki kecenderungan untuk menerima dan menolak suatu objek berdasarkan penilaian itu baik atau tidak. Sikap bukan bawaan sejak lahir, tetapi harus dipelajari dan dikembangkan bagi individu. Sikap tumbuh dan berkembang berdasarkan reaksi individu terhadap situasi yang dialami. Seperti menurut pendapat Allport yang dikutip oleh Djaali, “sikap itu tidak muncul seketika atau bawaan lahir, tetapi disusun dan dibentuk melalui pengalaman serta memberikan pengaruh langsung kepada respon seseorang.” 34 Peranan sikap dalam kehidupan seseorang memiliki peran yang sangat penting, karena sikap dapat menentukan tingkah laku seseorang. Seseorang dapat mengalami perubahan dalam sikapnya jika telah memiliki pengetahuan kognitif yang tinggi. Seorang siswa harus memiliki sikap-sikap yang baik. Salah satu sikap baik yang harus dimiliki siswa yaitu sikap rendah diri. Seorang 32 W.S Winkel, Psikologi Pengajaran, Yogyakarta: Media Abadi, 2009, Cet. X, h. 427 33 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Mengajar, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009, h. 29 34 Djaali, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2006, h. 114 siswa tidak boleh merasa sombong, sebagaimana yang sesuai dengan firman Allah dalam QS Asy-Syuara:215        Dan rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang yang mengikutimu, yaitu orang-orang yang beriman. Sikap menentukan tingkah laku seseorang dalam hubungannya sebagai perangsang stimulus. Adapun untuk memahami makna sikap, maka harus dapat mengidentifikasi ciri-ciri sikap. Menurut Gordon W. Allpport sebagaimana yang dikutip oleh Pupuh dalam bukunya mengemukakan ciri-ciri sikap yaitu: a Sikap sebagai bentuk kesiapan untuk merespon Yang dimaksud dengan sikap sebagai bentuk kesiapan untuk merespon adalah sikap selalu mendahului perbuatan. Seseorang akan menentukan sikap terlebih dahulu sebelum ia melakukan sesuatu. b Sikap sebagai individu Setiap orang memiliki perbedaan dalam menentukan sikap terhadap suatu obyek atau keadaan. c Sikap dapat membimbing perilaku Sikap dapat mengarahkan dan mengendalikan perilaku seseorang menurut konsep sikap yang sudah ada. d Sikap bersifat pembawaan dan hasil belajar Sikap bersifat pembawaan dan hasil belajar menunjukkan adanya pengaruh bersama antara pembawaan dan hasil belajar dari lingkungan. 35 Salah faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa adalah sikap. Menurut Sla meto, “tiga komponen yang mempengaruhi sikap yaitu komponen kognitif, komponen afektif, dan komponen tingkah 35 Pupuh Fathurrohman dan Aa Suryana, op.cit, h. 103 laku.” 36 Komponen kognitif adalah yang berhubungan dengan pengetahuan, komponen afeksi adalah yang berhubungan dengan perasaan, sedangkan komponen tingkah laku adalah yang berhubungan dengan kecenderungan seseorang untuk berbuat terhadap suatu objek. Ketiga komponen sikap ini yang harus dimiliki oleh siswa. maka seorang guru dapat memberikan pengaruh dalam menentukan sikap belajar siswa. Menurut Djaali, sikap belajar siswa akan berwujud dalam bentuk perasaan senang atau tidak senang, setuju atau tidak setuju, suka atau tidak suka terhadap hal-hal tersebut. Sikap seperti itu akan berpengaruh terhadap proses dan hasil belajar yang dicapainya. Sesuatu yang menimbulkan rasa senang, cenderung untuk diulangi. 37 Sikap dapat menjadi suatu penggerak dalam proses pembelajaran. Dapat dikatakan siswa yang memiliki sikap tidak senang terhadap guru, maka siswa tidak ada keinginan untuk belajar. Sebaliknya jika siswa memiliki sikap senang terhadap gurunya, cara mengajar guru maka siswa termotivasi untuk belajar. Menurut Zikri Neni merincikan ciri-ciri dari sikap belajar dan kebiasaan belajar siswa yaitu sebagai berikut: a Menyenangi pembelajaran teori dan praktek b Merasa senang untuk mengikuti kegiatan belajar yang diprogramkan sekolah c Mempunyai jadwal belajar yang teratur d Disiplin belajar e Masuk kelas tepat waktu f Memperhatikan penjelasan dari guru g Senang mengajukan pertanyaan apabila tidak memahaminya h Senang membaca buku pelajaran i Berpartisipasi aktif dalam kegitan diskusi kelas j Tidak mudah putus asa apabila mengalami kegagalan k Mengerjakan tugas dengan baik 38 36 Slameto, op. cit, h. 188 37 Djaali, op. cit, h. 116 38 Zikri Neni Iska, Bimbingan dan Konseling: Pengantar Pengembangan Diri dan Pemecahan Masalah Peserta DidikKlien , Jakarta: Kizi Brother’s, 2008, h. 83 Pada dasarnya untuk melakukan perubahan sikap pada diri seseorang sangat sulit dan tidak mudah untuk dilakukan. Ada banyak hal atau faktor-faktor yang menyebabkan tidak mudah untuk mengubah sikap seseorang. Slameto mengemukan faktor-faktor yang menyebabkan sulitnya untuk melakukan perubahan sikap seseorang yaitu: a Adanya dukungan dari lingkungan terhadap sikap yang bersangkutan b Adanya peran tertentu dari sikap dalam kepribadian seseorang c Bekerjanya asas selektivitas d Bekerjanya prinsip mempertahankan keseimbangan e Adanya kecenderungan seseorang untuk menghindari kontak dengan data yang bertentangan dengan sikap-sikap yang telah ada. 39 Cara untuk mengembangkan sikap belajar pada siswa, dapat menggunakan metode-metode dalam pembentukan sikap. Adapun metode-metode dalam pembentukan sikap yaitu sebagai berikut: a Pola pembiasaan Dalam proses pembelajaran di sekolah, baik secara disadari maupun tidak, guru dapat menanamkan sikap tertentu kepada siswa melalui pembiasaan. Misalnya, siswa yang setiap kali menerima perlakukan yang tidak mengenakkan dari guru, perilaku mengejek atau perilaku yang menyinggung perasaan anak, maka lama-kelamaan akan timbul rasa benci dari anak tersebut dan perlahan-lahan anak akan mengalihkan sikap negatif itu bukan hanya kepada gurunya sendiri, akan tetapi juga pada mata pelajaran yang diasuhnya. Belajar membentuk sikap melalui pembiasaan itu juga dilakukan oleh Skinner melalui teorinya operant conditioning. Menurut teori conditioning belajar itu adalah suatu proses perubahan yang terjadi karena adanya syarat-syarat conditings yang kemudian menimbulkan reaksi 39 Slameto, op. cit, h. 190

Dokumen yang terkait

Hubungan kompentensi guru dengan motivasi berprestasi siswa madrasah tsanawiyah pemabangunan UIN Syarif Hidaytullah Jakarta

0 3 90

Hubungan pendidikan aqidah akhlak dengan perilaku siswa di Madrasah Tsanawiyah (MTs) As-Sa’adah Jakarta Timur

0 11 95

Keterampilan Bertanya Guru dalam Meningkatkan Aktivitas belajar Siswa pada Mata Pelajaran Fiqih di Madrasah Tsanawiyah At-taqwa 06 Bekasi.

1 10 196

Efektifitas pembelajaran akidah akhlak pada siswa kelas IV di madrasah ibtidaiyah Alhikmah Kalibata Jakarta Selatan

3 17 78

Upaya guru akidah akhlak dalam membina akhlak siswa di MTS Ma'arif Sabilull Hudaa Bogor

2 9 84

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN MOTIVASI MENGAJAR PADA GURU MADRASAH Hubungan Antara Dukungan Sosial Keluarga dengan Motivasi Mengajar Pada Guru Madrasah Tsanawiyah Kartasura.

0 0 15

HUBUNGAN KREATIVITAS MENGAJAR GURU DENGAN KREATIVITAS BELAJAR GERAK SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DI SMP NEGERI SE-KABUPATEN CIREBON.

0 0 31

PENILAIAN AUTENTIK OLEH GURU MATA PELAJARAN AKIDAH AKHLAK DALAM KURIKULUM 2013 DI MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI KUNIR WONODADI BLITAR - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 13

STRATEGI GURU DALAM MENINGKATKAN PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK SISWA DI MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) TRENGGALEK - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 13

Peranan Guru Akidah Akhlak dalam Mengembangkan perilaku Afektif Siswa Kelas X di Madrasah Aliyah Nahdatul Ulum 2 Jeneponto - Repositori UIN Alauddin Makassar

0 0 89