2. Pengembangan Aspek Afektif Siswa
a. Definisi Konseptual
Aspek afektif merupakan aspek yang menekankan sikap, perasaan senang dan tidak senang dan juga emosi.
b. Definisi Operasional
Pengembangan aspek afektif siswa pada penelitian ini adalah siswa memiliki minat belajar, memiliki sikap menghargai, sopan santun,
dapat mengendalikan emosi dan dapat menerapkan akhlak terpuji dalam kehidupan sehari-hari.
c.
Kisi-kisi instrumen
Tabel 3.5
Kisi-kisi Instrumen Pengembangan Aspek Afektif Siswa Variabel
Dimensi Indikator
Item Jumlah
Soal Positif
Negatif
Pengemban gan Aspek
Afektif Siswa
1. Penerimaan
receiving
2. Partisipasi
3. Penilaian
Mendengark an
penjelasan guru
Mengobrol dengan
teman Bertanya
kepada guru Mengerjaka
n tugas dengan tepat
waktu Menjawab
pertanyan guru
Menyukai pelajaran
Akidah Akhlak
Menyakini bahwa
pentingnya ahklak yang
baik
Kurang 1
3
4
5
6
7 2
1
1
1
1
1
1
1
4. Pengorganis
asian
5. Pembentukk
an Pola hidup
peduli terhadap
pelajaran akidah
akhlak Tidak
menyukai teman yang
memiliki akhlak yang
tercela Memilih
meluapkan emosi
Memilih shalat
dahulu daripada
bermain Memiliki
sikap disiplin
dalam kehidupan
sehari-hari 9
11
12 8
10 1
1
1
1
1
Memiliki sikap sopan
santun Menghorma
ti pendapat teman
Memiliki sikap jujur
13
14
15 1
1
1
F. Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian
1. Validitas Penelitian
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan atau keshahihan sesuatu instrumen. Suatu instrumen yang
valid mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah.
Pengujian validitas menggunakan rumus product moment sebagai berikut:
∑ ∑ ∑ √ ∑
∑ ∑
∑ Setelah diketahui
maka dibandingkan dengan . Suatu
instrumen soal dikatakan valid jika r hitung lebih besar daripada r tabel.
2. Reliabilitas Penelitian
Apabila suatu alat pengukuran telah dinyatakan valid, maka tahap berikutnya adalah mengukur reliabilitas dari alat. Reliabilitas
penelitian adalah derajat konsistensi intrumen yang bersangkutan. Reliabilitas berkenaan dengan pertanyaan, apakah suatu instrumen
dapat dipercaya sesuai dengan kriteria yang ditetapkan.
5
Uji reliabilitas bertujuan untuk melihat konsistensi alat ukur yang akan digunakan
yakni apakah alat ukur tersebut akurat, stabil dan konsisten. Untuk mencari reliabilitas menggunakan rumus Alpha Cronbach.
Menurut E.T.Ruseffendi mengkatagorikan suatu reliabilitas yaitu: Tabel 3.6
Katagori Reliabilitas
Nilai Reliabilitas
0,00 – 0,20
Kecil 0,20
– 0,40 Rendah
0,40 – 0,70
Sedang 0,70
– 0,90 Tinggi
0,90 -1,00 Sangat Tinggi
Langkah-langkah perhitungan reliabilitas instrumen adalah sebagai berikut:
a. Membuat lembar kerja berdasarkan skor butir yang diperoleh
b. Menghitung varians tiap butir dengan menngunakan rumus:
∑ ∑
c. Menghitung varians total dengan rumus:
∑ ∑
d. Menghitung reliabilitas dengan rumus:
5
Zainal Arifin, Op.cit, h. 248
[ ] [
∑ ]
G. Teknik Pengumpulan Data
1. Angket Kuesioner
Angket adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada
responden untuk dijawabnya.
6
Penulis menggunakan angket yang tertutup yang disertai sejumlah alternatif jawaban yang disediakan.
Penyebaran angket ini untuk mengetahui persepsi siswa tentang kreativitas guru dalam mengajar Akidah Akhlak dan mengetahui aspek
afektif yang sudah dimiliki siswa. 2.
Observasi Observasi adalah alat pengumpulan data berupa pengamatan.
Penulis melakukan observasi nonpartisipan yakni hanya mengamati cara mengajar guru Akidah Akhlak dan sikap siswa ketika dalam
proses pembelajaran. 3.
Wawancara Wawancara merupakan proses tanya jawab dalam penelitian yang
berlangsung secara lisan dimana dua orang atau lebih bertatap muka mendengarkan secara langsung informasi-informasi atau keterangan-
keterangan.
7
Penulis melakukan wawancara terhadap salah satu guru akidah akhlak yang memiliki kemampuan kreatif dalam mengajar.
H. Teknik Pengelolahan dan Analisis Data
1. Teknik Pengolahan Data
a. Editing
6
Sugiyono, Op.cit, h. 199
7
Cholid Narbuko dan Abu Ahmadi, Metodologi Penelitian, Jakarta: Bumi Aksara, 2010, h. 83
Pada tahap editing, penulis melakukan pengecekan terhadap kelengkapan dan kebenaran dalam pengisian angket sehingga
terhindar dari kekeliruan atau kesalahan. b.
Koding Koding merupakan usaha untuk menerjamahkan jawaban-
jawaban responden ke dalam kode-kode yang berbentuk angka. c.
Skoring Skoring merupakan pemberian skor terhadap butir-butir
pertanyaan dalam angket yang telah diisi oleh responden. Angket tentang kreativitas guru dalam mengajar Akidah Akhlak, penulis
memberikan skor yaitu: Tabel 3.7
Skala Pengukuran Angket Kreativitas Guru dalam Mengajar Akidah Akhlak
No Pilihan
Bobot Skor + Bobot Skor -
1. 2.
3 4
SL SR
KD TP
4 3
2 1
1 2
3 4
Keterangan: SL: Selalu
SR: Sering KD: Kadang-kadang
TP: Tidak Pernah Sedangakan angket untuk pengembangan aspek afektif siswa,
penulis menggunakan pengukuruan skala likert, di bawah ini tabel penskoring skala likert
Tabel 3.8 Skala Pengukuran Angket Pengembangan Aspek Afektif Siswa
No Pilihan
Bobot Skor + Bobot Skor -
1. 2.
3. 4.
5. SS
S RG
TS STS
5 4
3 2
1 1
2 3
4 5
Keterangan: SS : Sangat Setuju
S : Setuju RG : Ragu-ragu
TS : Tidak Setuju STS : Sangat Tidak Setuju
d. Tabulating
Tabulating adalah pengolahan data dengan memidahkan data dengan memindahkan jawaban responden yang terdapat di dalam
angket ke dalam format yang telah tersusun rapi dan rinci ke dalam bentuk tabel.
e. Presentase
Setelah data terkumpul dengan lengkap tahap berikutnya adalah tahap analisis data. Analisis data dilakukan dengan
menggunakan teknik deskriptif presentase yaitu:
P = x100
Keterangan: P = Angka presentase
F = Frekuensi N = Number of case