Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka penulis bermaksud mengadakan penelitian ilmiah yang dibahas dalam skripsi yang berjudul: “Hubungan Kreativitas Guru dalam Mengajar Akidah Akhlak dengan Pengembangan Aspek Afektif Siswa di Madrasah Tsanawiyah Negeri 3 Jakarta ”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dilakukan identifikasi sebagai berikut: 1. Kegiatan pendidikan cenderung diidentikkan dengan proses peningkatan kemampuan, keterampilan, dan kecerdasan siswa. 2. Tujuan pembelajaran Akidah Akhlak belum tercapai. 3. Guru hanya menekankan pada aspek kognitif saja kurang memperhatikan aspek afektif siswa. 4. Guru tidak menerapkan penilaian aspek afektif. 5. Kemampuan kreativitas guru dalam mengajar masih kurang. 6. Kurang adanya upaya dari guru dalam meningkatkan aspek afektif siswa. 7. Rendahnya aspek afektif yang dimiliki siswa.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka penulis membatasi masalah sebagai berikut: 1. Kreativitas guru dalam mengajar Akidah Akhlak, yang dimaksud dalam penelitian ini adalah guru dalam proses pembelajaran mengggunakan metode pembelajaran, media pembelajaran, dan memiliki keterampilan- keterampilan dalam mengajar. 2. Aspek afektif siswa, yang dimaksud dalam penelitian ini adalah sikap siswa, minat siswa dalam belajar dan motivasi siswa.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Apakah terdapat Hubungan antara Kreativitas Guru dalam Mengajar Akidah Akhlak dengan Pengembangan Aspek Afektif Siswa di Madrasah Tsanawiyah Negeri 3 Jakarta?

E. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui kreativitas guru dalam mengajar Akidah Akhlak 2. Untuk mengetahui pengembangan aspek afektif siswa 3. Untuk mengetahui hubungan antara kreativitas guru dalam mengajar Akidah Akhlak dengan pengembangan aspek afektif.

F. Manfaat Penelitian

1. Bagi Guru yaitu dapat meningkatkan kemampuan kreativitas dalam mengajar Akidah Akhlak 2. Bagi Siswa yaitu siswa dapat meningkatkan aspek afektif 3. Bagi peneliti yaitu dapat menambah pengetahuan dan wawasan dalam kependidikan. 7

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Deskripsi Teoretik

1. Kreativitas Guru

a. Pengertian Kreativitas

Kreativitas merupakan istilah yang banyak digunakan baik di lingkungan sekolah maupun di luar lingkungan sekolah. Istilah kreatif berhubungan dengan penemuan sesuatu atau menciptakan suatu hal yang baru. Definisi kreativitas menurut James J. Gallagher yang dikutip oleh Yeni mengatakan bahwa: “Creativity is a mental process by which an individual creates new ideas or products, or recombines existing ideas and product, in fashion that is novel to him or her ”kreativitas merupakan suatu proses mental yang dilakukan individu berupa gagasan ataupun produk baru atau mengkombinasikan antara keduanya yang pada akhirnya akan melekat pada dirinya. 1 Seorang ahli utama kreativitas yaitu Guildford sebagaimana yang dikutip oleh Pupuh Fathurohman, “kreativitas adalah kemampuan berfikir divergen atau berpikir menjajaki bermacam-macam alternatif jawaban terhadap suatu persoalan yang sama sebenarnya.” 2 Dengan demikian kreativitas yaitu adanya usaha untuk berfikir mencari solusi yang tepat. Menurut S.C Utami Munandar mengatakan bahwa kreativitas adalah “kemampuan yang mencerminkan kelancaran, keluwesan fleksibilitas, dan orisinalitas dalam berpikir, serta kemampuan untuk mengelaborasi mengembangkan, memperkaya, memperinci suatu gagasan.” 3 Maksud dari pengertian kreativitas yaitu berupa kemampuan seseorang untuk mengeluarkan banyak ide atau gagasan, kemudian ide 1 Yeni Rahmawati dan Euis Kurniati, Strategi Pengembangan Kreativitas Pada Anak Usia Taman Kanak-Kanak, Jakarta: Kencana, 2010, Cet. I, h. 13 2 Pupuh Fathurohman dan M.Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar, Bandung: PT Refika Aditama, 2007, Cet. I, h. 38 3 S.C Utami Munandar, Mengembangkan Bakat dan Kreavitas Anak Sekolah, Jakarta: PT Grasindo, 1999, Cet. III, h. 50 atau gagasan tersebut dapat dikembangkan sehingga menghasilkan sesuatu yang berbeda. Kreativitas tidak hanya sesuatu yang hal baru, hal ini seperti menurut Slameto yang mengutip pendapat Moreno, “yang paling penting dalam kreativitas itu bukanlah penemuan sesuatu yang belum pernah diketahui orang sebelumnya, melainkan bahwa produk kreativitas itu merupakan sesuatu yang baru bagi diri sendiri dan tidak harus merupakan sesuatu yang baru bagi orang lain atau dunia pada umumnya.” 4 Maksud pengertian kreativitas ini adalah sesuatu dianggap kreatif bukan pada hal yang baru tetapi jika dapat mengkombinasikan sesuatu hal yang sudah ada dengan sesuatu yang baru sehingga terjadinya suatu yang unik yang berbeda dengan sebelumnya. Kemampuan kreativitas tidak selalu dimiliki oleh orang yang memiliki akademik dan kecerdasan yang tinggi. Hal ini dikarenakan kreativitas tidak hanya membutuhkan keterampilan dan kemampuan, tetapi kreativitas juga membutuhkan kemauan atau motivasi. Julius Chandra, “kreativitas adalah kemampuan mental dan berbagai jenis keterampilan khas manusia yang dapat melahirkan pengungkapan yang unik, berbeda, orisinal, sama sekali baru, indah, efisien, tepat sasaran dan tepat guna.” 5 Penulis dapat menyimpulkan dari beberapa definisi bahwa kreativitas adalah kemampuan yang dimiliki seseorang untuk mengemukakan atau menciptakan sesuatu yang baru, cara-cara baru, model-model baru yang digunakan untuk memecahkan suatu persoalan sehingga dapat berguna bagi diri sendiri maupun orang lain.

b. Ciri-ciri guru yang kreatif

Jabatan guru merupakan jabatan yang tidak mudah dimiliki oleh seseorang. Untuk menjadi guru professional dibutuhkan seperangkat 4 Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta: Rineka Cipta, 2010, Cet. V, h. 146 5 Julius Chandra, Kreativitas: Bagaimana Menanam, Membangun, dan Mengembangkannya, Yogyakarta: Kanisius, 1994, Cet. I, h. 16 kompetensi yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru dalam melaksanakan tugas keprofesionalannya. Menurut Sumidjo yang dikutip oleh Pupuh Fathurahman mengemukakan “kompetensi yaitu kemampuan atau kecakapan.” 6 Dengan demikian kompetensi guru merupakan kemampuan-kemampuan yang harus dimiliki guru dengan tujuan untuk membentuk guru yang professional, guru yang baik dan guru yang kreatif. Pupuh Faturrahman mengutip UUD tentang kompetensi guru yang terdapat dalam pasal 10 ayat 1 yang menyebutkan kompetensi guru yang dimiliki guru meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi professional. 7 Adapun penjelasan tentang kompetensi-kompetensi yang harus dimiliki seorang guru adalah: 1 Kompetensi pedagogik Menurut Badan Standar Nasional Pendidikan yang dikutip oleh Jejen dalam bukunya menyatakan bahwa: Kompetensi pedagogis adalah kemampuan dalam pengelolaan peserta didik yang meliputi: a pemahaman wawasan atau landasan kependidikan, b pemahaman tentang peserta didik, c pengembangan kurikulumsilabus, d perancangan pembelajaran, e pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis, f evaluasi hasil belajar, g pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. 8 Seorang guru harus memiliki kompetensi pedagogik. Kompetensi pedagogik dapat menjadikan proses pembelajaran berhasil dan mengantarkan peserta didik untuk mencapai tujuan pendidikan. 6 Pupuh Fathurrohman dan Aa Suryana, Guru Profesional, Bandung: PT Refika Aditama, 2012, Cet. I, h. 34 7 Ibid., h.35 8 Jejen Musfah, Peningkatan Kompetensi Guru: Melalui Pelatihan dan Sumber Belajar Teori dan Praktik, Jakarta: Prenada Media Grup, 2012Cet. I, h. 30

Dokumen yang terkait

Hubungan kompentensi guru dengan motivasi berprestasi siswa madrasah tsanawiyah pemabangunan UIN Syarif Hidaytullah Jakarta

0 3 90

Hubungan pendidikan aqidah akhlak dengan perilaku siswa di Madrasah Tsanawiyah (MTs) As-Sa’adah Jakarta Timur

0 11 95

Keterampilan Bertanya Guru dalam Meningkatkan Aktivitas belajar Siswa pada Mata Pelajaran Fiqih di Madrasah Tsanawiyah At-taqwa 06 Bekasi.

1 10 196

Efektifitas pembelajaran akidah akhlak pada siswa kelas IV di madrasah ibtidaiyah Alhikmah Kalibata Jakarta Selatan

3 17 78

Upaya guru akidah akhlak dalam membina akhlak siswa di MTS Ma'arif Sabilull Hudaa Bogor

2 9 84

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN MOTIVASI MENGAJAR PADA GURU MADRASAH Hubungan Antara Dukungan Sosial Keluarga dengan Motivasi Mengajar Pada Guru Madrasah Tsanawiyah Kartasura.

0 0 15

HUBUNGAN KREATIVITAS MENGAJAR GURU DENGAN KREATIVITAS BELAJAR GERAK SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DI SMP NEGERI SE-KABUPATEN CIREBON.

0 0 31

PENILAIAN AUTENTIK OLEH GURU MATA PELAJARAN AKIDAH AKHLAK DALAM KURIKULUM 2013 DI MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI KUNIR WONODADI BLITAR - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 13

STRATEGI GURU DALAM MENINGKATKAN PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK SISWA DI MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) TRENGGALEK - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 13

Peranan Guru Akidah Akhlak dalam Mengembangkan perilaku Afektif Siswa Kelas X di Madrasah Aliyah Nahdatul Ulum 2 Jeneponto - Repositori UIN Alauddin Makassar

0 0 89