Daya Pembeda Kalibrasi Instrumen

Tabel 3.9. Hasil Uji Tingkat Kesukaran Instrumen Siklus II Kategori Soal Jumlah Soal Persentase Sangat sukar - - Sukar 2 6,67 Sedang 19 63,33 Mudah 6 20 Sangat mudah 3 10 Jumlah 30 100 Pada tabel 3.9 terlihat bahwa instrumen tes siklus II yang diujicobakan kepada siswa berjumlah 30 butir soal. Menurut hasil anates, tidak ada soal yang termasuk kategori sangat sukar. Adapun yang termasuk kategori soal sukar berjumlah 2 butir soal 6,67, kategori sedang berjumlah 19 butir soal 63,33, mudah berjumlah 6 butir soal 20 dan sangat mudah ada 3 butir soal.10.

d. Daya Pembeda

Perhitungan daya pembeda adalah pengukuran sejauh mana suatu butir soal mampu membedakan peserta didik yang sudah menguasai kompetensi dengan peserta didik yang belumkurang menguasai kompetensi berdasarkan kriteria tertentu. 17 Semakin tinggi koefisien daya pembeda suatu butir soal, semakin mampu butir soal tersebut membedakan antara siswa yang menguasai kompetensi dan yang belum menguasai kompetensi. Untuk menentukan daya pembeda dapat dihitung menggunakan rumus berikut: 18 D = 17 Zainal Arifin, Op. cit., h. 273. 18 Suharsimi Arikunto, Op. cit., h . 213. Keterangan: D = Daya Pembeda Ba = Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar Bb = Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar Ja = Banyaknya peserta kelompok atas Jb = Banyaknya peserta kelompok bawah Kriteria daya pembeda ditentukan sebagai berikut: 19 D = 0.00 – 0.20 : jelek D = 0.40 – 0.70 : baik D = 0.20 – 0.40 : cukup D = 0.70 – 1.00 : baik sekali Untuk melakukan pengujian daya pembeda dalam penelitian ini, peneliti menggunakan software anates versi 4.0. Hasil perhitungan daya pembeda instrumen pada setiap siklus dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 3.10. Hasil Uji Daya Pembeda Siklus I Kategori Soal Jumlah Soal Persentase Baik sekali 5 16,67 Baik 18 60 Cukup 8 26,67 Jelek 2 6,67 Jumlah 30 100 Tabel 3.11. Hasil Uji Daya Pembeda Siklus II Kategori Soal Jumlah Soal Persentase Baik sekali 3 10 Baik 21 70 Cukup 3 10 Jelek 3 10 Jumlah 30 100 19 Ibid., h. 218. 2. Instrumen Nontes Instrumen Nontes yang digunakan dalam penelitian ini adalah pedoman observasi. Penggunaan pedoman observasi bertujuan agar kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini lebih valid dan objektif dibandingkan jika hanya menggunakan satu instrumen tes saja. Sebagaimana instrumen tes, instrumen nontes juga harus memenuhi kriteria kelayakan. Pengujian kelayakan pedoman observasi dilakukan dengan pertimbangan ahli. Pertimbangan para ahli ini berhubungan dengan validitas isi yang berkaitan dengan butir-butir pertanyaan- pertanyaan yang akan diajukan kepada siswa. 20 Untuk memudahkan observer, berikut disajikan acuan penskoran kegiatan guru dan siswa dalam mengisi lembar observasi: 4 = jika indikator kegiatan guru dan siswa terlaksana 100 3 = jika indikator kegiatan guru dan siswa terlaksana 75 2 = jika indikator kegiatan guru dan siswa terlaksana 50 1 = jika indikator kegiatan guru dan siswa terlaksana 25 0 = jika indikator kegiatan guru dan siswa tidak terlaksana

K. Teknik Pengolahan Data

Dokumen yang terkait

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa pada konsep energi dan penggunaannya melalui pendekatan konstruktivisme : Penelitan Tindakan Kelas Pada Sekolah MI.Al-Ma’arif Kalibaru Cilincing Jakarta Utara

0 37 212

Upaya untuk meningkatkan hasil belajar IPA pada konsep ciri-ciri benda dan perubahannya melalui metode eksperimen: Penelitian Tindakan Kelas di Madrasah Ibtidaiyah Ainul Yaqiin, Kecamatan Karang Tengah, Kota Tangerang

1 14 128

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Sumber Energi Gerak melalui Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) ( Penelitian Tindakan Kelas di MI Muhammadiyah 2 Kukusan Depok)

0 14 135

Upaya meningkatkan hasil belajar IPA melalui pendekatan kontekstual pada konsep sumber daya alam di MI Terpadu Raudlatul Ulum Bedahan

0 3 140

Peningkatan hasil belajar siswa pada konsep sumber energi gerak melalui pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL): penelitian tindakan kelas di MI Muhammadiyah 2 Kukusan Depok

2 3 135

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

Penerapan pendekatan konstruktivisme untuk meningkatkan hasil belajar IPA kelas IV pada konsep struktur tumbuhan dan fungsinya : penelitian tindakan kelas di MI Miftahul Huda Tebet Jakarta Selatan

0 5 126

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PERKEMBANGBIAKAN VEGETATIF TUMBUHAN MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Perkembangbiakan Vegetatif Tumbuhan Melalui Pembelajaran Kooperatif Metode Bamboo Dancing Ke

0 0 16

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMAT

0 0 5

TAPPDF.COM PDF DOWNLOAD UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE ...

1 2 105