Pengertian pedagogik Kompetensi Pedagogik

20

d. Guru Bahasa Indonesia yang Ideal

Guru ideal adalah sosok guru yang mampu menjadi panutan dan selalu memberikan keteladanan. Guru yang mampu menguasai materi dengan baik, dan kemudian menyampaikan materi dengan baik sehingga enak didengar dan mudah dipahami juga merupakan sosok guru yang ideal. Guru, di satu sisi, bisa menarik manfaat dengan memperhatikan apa yang mungkin memang merupakan strategi umum bagi pembelajaran bahasa di berbagai konteks dan budaya. “Di sisi lain, ia perlu selalu peduli akan kebutuhan dan variasi perseorangan dalam pembelajaran, di luar konteks budaya .” 25 Guru ideal yang diperlukan saat ini adalah guru yang memahami benar profesinya. Profesi guru adalah profesi yang mulia, karena mendidik siswa secara tulus tanpa mengharapkan imbalan kecuali ridho dari Tuhan. Guru bahasa Indonesia yang ideal untuk era saat ini adalah guru yang mampu memanfaatkan fasilitas di era globalisasi atau di era informasi ini untuk kepentingan mengajar juga membimbing siswa untuk bisa meningkatkan keterampilan berbahasa membaca, mendengar, berbicara, dan menulis, karena keterampilan berbahasa sangat diperlukan dalam setiap kegiatan. Guru bahasa Indonesia seharusnya mampu menjadi sebuah media untuk siswanya dalam segala hal permasalahan mengenai Bahasa Indonesia. Guru bahasa Indonesia juga harus bisa menanamkan manfaat dari belajar Bahasa Indonesia. Tidak hanya bermanfaat dalam hal nilai yang dicapai di dalam kelas, tetapi juga untuk manfaat di luar kegiatan sekolah. 1 Penguasaan Kebahasaan Agar pembelajaran bahasa dapat dilakukan secara maksimal dengan mengikuti kaidah bahasa yang berlaku. Setiap guru perlu melakukan analisis terhadap unsur kebahasaan yang digunakan pada setiap kompetensi dasar. Unsur kebahasaan yang digunakan dalam pembelajaran bahasa termasuk jenis tata bahasa pedagogis yaitu tata bahasa yang dibuat untuk kepentingan pembelajaran. 25 H. Douglas Brown, Prinsip Pembelajaran dan Pengajaran Bahasa, Jakarta: Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta, 2008,h. 143 21 2 Kemampuan Memahami Untuk dapat berkomunikasi dengan lancar, baik secara lisan maupun tulis, diperlukan pemahaman kebahasaan. Dalam pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia, pengetahuan, pemahaman, dan penerapan harus selalu menjadi perhatian para guru. Ketiga ranah tersebut mendapat perhatian yang sama dengan fokus penekanan pada penerapan atau penggunaan bahasa. Oleh sebab itu, pembelajaran bahasa yang bersifat pengetahuan dan pemahaman harus selalu diarahkan untuk penerapan di sekolah-sekolah. 3 Keterampilan Berbahasa Keterampilan berbahasa mempunyai empat komponen yang saling berhubungan erat, yaitu meliputi: a Keterampilan menyimak: menyimak merupakan kegiatan yang cukup kompleks karena sangat bergantung kepada unsur yang mendukung, di antaranya pembicara, penyimak, bahan simakan, dan bahasa lisan yang digunakan; b Keterampilan berbicara: Kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk mengekspresikan, mengatakan serta menyampaikan pikiran, gagasan, dan perasaan; c Keterampilan membaca: merupakan suatu proses rekonstruksi makna melalui interaksi yang dinamis antara pengetahuan pembaca, informasi yang tersaji dalam bahasa tulis, dan konteks bacaan; dan d Keterampilan menulis: melukiskan lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami seseorang sehingga orang lain dapat membaca lambang grafik tersebut yang di dalamnya mengandung pesan yang dibawa.

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Ada beberapa sumber yang menjadi pegangan dalam melakukan penelitian ini. Pertama, Yuyun Mufarohah dari jurusan Pendidikan Agama Islam, yang berjudul Persepsi Siswa terhadap Kompetensi Pedagogik Guru Agama Islam dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa. Skripsi tersebut membicarakan