29
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan disajikan data hasil penelitian yang berupa hasil penghitungan akhir serta pembahasan hasil penelitian, sedangkan untuk perincian
data hasil penghitungan dapat dilihat pada bagian lampiran-lampiran. Data yang didapat dalam penelitian ini berasal dari hasil observasi dan menyebarkan
angket.
A. Gambaran Umum Homeschooling Kak Seto
1. Profil Homeschooling Kak Seto
Seto Mulyadi atau lebih akrab dipanggil Kak Seto sudah lama mempraktekkan homeschooling atau sekolah rumah bagi anak-anak. Konsep
sekolah rumah memang unik. Menurut Kak Seto, keluarganya menerapkan sekolah rumah bagi anak-anaknya. Awalnya, Minuk, anak pertama, mengalami
tekanan di sekolah karena dihukum gurunya ketika masih duduk di bangku se
kolah menengah pertama favorit di Jakarta.” Lalu dia menyampaikan pada ibunya. Mula-mula dipaksa ibunya. Tetapi tetap tidak mau, dan mengatakan lebih
baik saya ke sekolah tapi tidak belajar, atau di rumah tapi saya belajar. Akhirnya, dengan mengingat hak anak dan mengedepankan yang terbaik bagi anak, akhirnya
saya beri kesempatan Minuk tetap berada di rumah. Tetapi dia menjalankan aktivitas belajarnya,” Kak Seto menjelaskan ihwal mula mempraktekkan sekolah
rumah. Menurut Kak Seto, berkat konsep sekolah rumah dengan kurikulum yang
disusun bersama, motivasi belajar muncul dari dalam diri putrinya. Belajar sambil bermain, membuat anak merasa nyaman, meskipun belajar sepanjang hari. Anak-
anak jadi senang belajar dengan motivasi internal, motivasi dari anak itu sendiri. Sehingga kegiatan homeschooling ini, jika ditanya kapan belajarnya, dari bangun
tidur sampai tidur lagi. Di mana belajarnya. Di mana saja bisa di kamar tidur, ruang tengah, kamar tamu, di halaman, atau juga di luar. Mau pergi ke sawah, ke
panti asuhan, penitipan bayi-bayi terlatar, sampai mungkin juga belajar di mall.
30
Tapi yang penting, anak-anak dilibatkan untuk menyusun kurikulumnya, mencari sumber belajar. Sama halnya dengan Dhea putri ke empat Kak Seto, belajar di
rumah sangat menyenangkan. Ia mengaku ingin terus belajar di rumah sampai menyelesaikan pendidikan setara sekolah menengah atas.
Bagi kebanyakan orang, menempuh pendidikan formal masih merupakan pilihan utama. Bahkan, lembaga pendidikan formal yang tergolong favorit masih
jadi incaran kebanyakan siswa dan orang tua. Setiap anak mempunyai hak yang sama untuk mendapatkan pendidikan. Dan, setiap anak sedapat mungkin
memperoleh pendidikan yang layak bagi dirinya. Namun, dalam pengalaman di lapangan menunjukkan bahwasanya banyak anak mendapatkan pengalaman
kurang menyenangkan selama bersekolah. Sebut saja, kasus Bullying, bentakan dan kekerasan dari guru bahkan pemasungan kreativitas anak. Pengalaman yang
kurang berkesan tersebut menimbulkan Phobia terhadap sekolah school phobia bagi anak dan orang tua. Upaya penyeragaman kemampuan dan keterampilan
anak di segala bidang turut mematikan minat dan bakat anak yang tentunya berbeda-beda, karena setiap anak adalah unik. Lebih jauh lagi, kurikulum yang
terlalu padat dan tugas rumah yang menumpuk membuat kegiatan belajar menjadi suatu beban bagi sebagian anak. Melihat kondisi ini, maka perlu dicarikan solusi
alternatif bagi anak-anak yang kurang cocok dengan sistem pendidikan formal, salah satu bentuknya adalah kegiatan homeschooling sekolah rumah.
Berdasarkan alasan ini lah maka Kak Seto sebagai tokoh pendidikan anak beserta tim, membangun komunitas sekolah rumah yang disebut dengan Homeschooling
Kak Seto HSKS, yaitu sebuah institusi pendidikan alternatif yang senantiasa memperhatikan hak anak atas pendidikan. Di samping itu pengalaman yang ia
dapat sendiri ketika anak tertuanya Minuk yang mengalami kesulitan sewaktu di sekolah formal membuat Kak Seto berpikir untuk mencari sekolah alternatif yaitu
homeschooling sebagai sebuah sistem pendidikan atau pembelajaran yang diselenggarakan di rumah. Homeschooling Kak Seto adalah sekolah alternatif
yang menempatkan anak- anak sebagai subjek dengan pendekatan secara “at
home ” atau di rumah. Dengan pendekatan “at home” inilah anak-anak merasa
nyaman belajar karena mereka dapat belajar apapun sesuai dengan keinginannya,