18
pengembangan siswa untuk mengaktualisasikan potensi yang dimilikinya. “Lebih
rinci, kompetensi pedagogik diuraikan sebagai: 1
Memahami karakteristik siswa 2
Memahami karakteristik siswa dengan kelainan fisik, sosial-emosional, dan intelektual yang membutuhkan penanganan khusus
3 Memahami latar belakang keluarga dan masyarakat untuk menetapkan
kebutuhan belajar siswa dalam konteks budaya yang beragam 4
Memahami cara dan kesulitan belajar siswa 5
Mampu mengembangkan potensi siswa 6
Menguasai prinsip-prinsip dasar belajar-mengajar yang mendidik 7
Mengembangkan kurikulum yang mendorong keterlibatan siswa dalam pembelajaran
8 Merancang aktivitas belajar-mengajar yang mendidik
9 Melaksanakan aktivitas belajar-mengajar yang mendidik
10 Menilai proses dan hasil pembelajaran yang mengacu pada tujuan utuh
pendidikan .”
20
Dari pemaparan tentang pedagogik di atas dapat kita maknai bahwa pedagogik merupakan salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh guru dalam
mendidik siswa. Guru bukan hanya terampil dalam menyampaikan ilmu, tetapi juga harus dapat mengembangkan pribadi anak dan segala potensi yang dimiliki
olehnya demi sebuah perubahan yang lebih baik.
c. Pengertian guru
Guru bertugas dan bertanggung jawab sebagai agen pembelajaran yang memotivasi, memfasilitasi, mendidik, membimbing, dan melatih siswa sehingga
menjadi manusia berkualitas yang mengaktualisasikan potensi kemanusiaannya secara optimal, pada jalur pendidikan formal jenjang pendidikan dasar, menengah,
dan termasuk pendidikan anak usia dini. Kecakapan dalam melaksanakan tugas sangat diperlukan supaya tujuan pendidikan yang sangat berat itu dapat dicapai
20
Munif Chatib, Gurunya Manusia, Bandung: Kaifa, 2013, h. 28
19
semaksimal mungkin. Hal ini berarti bahwa guru harus benar-benar profesional dalam melaksanakan tugasnya.
“Menurut Peraturan Pemerintah No.19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, guru di Indonesia diharapkan punya empat kompetensi
dalam menjalankan profesinya, yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesionalisme, dan kompetensi sosial
.”
21
“Guru menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah orang yang pekerjaannya
mengajar .”
22
Guru disebut pula sebagai pendidik. “Menurut Samsul Nizar dalam buku
Filsafat Pendidikan Islam dijelaskan bahwa pendidik adalah orang yang bertanggung jawab terhadap upaya pengembangan jasmani dan rohani peserta
didik agar mencapai tingkat kedewasaan sehingga ia mampu menunaikan tugas kemanusiaannya baik sebagai kholifah fil ardh dan
„abd sesuai dengan nilai-nilai ajaran islam
.”
23
Guru adalah orang yang memiliki kemampuan dan keahlian khusus dalam bidang keguruan sehingga ia mampu melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai
guru dengan kemampuan maksimal, atau dengan kata lain “guru adalah orang
yang terdidik dan terlatih dengan baik serta memiliki pengalaman yang kaya di bidangnya
.”
24
Terdidik dan terlatih maksudnya bukan hanya memperoleh pendidikan formal tetapi juga harus menguasai berbagai strategi atau teknik di
dalam kegiatan pembelajaran serta menguasai landasan kependidikan sesuai dengan kompetensi yang harus dikuasai oleh guru.
Dari pemaparan di atas mengenai guru, dapat digarisbawahi bahwa guru adalah seorang pengajar. Dalam bahasa Indonesia, guru pada umumnya
mempunyai tugas yang utama yaitu mendidik, mengajar, membimbing, melatih, dan menilai peserta didik.
21
Munif Chatib, Gurunya Manusia, Bandung: Kaifa, 2013, h. 28
22
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, 1989, h. 288
23
Samsul Nizar, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Ciputat Press, 2002, h. 42
24
Abd. Rozak, Bahan Ajar PLPG; Pengembangan Profesi Guru, Jakarta: FITK UIN Jakarta, h. 11
20
d. Guru Bahasa Indonesia yang Ideal
Guru ideal adalah sosok guru yang mampu menjadi panutan dan selalu memberikan keteladanan. Guru yang mampu menguasai materi dengan baik, dan
kemudian menyampaikan materi dengan baik sehingga enak didengar dan mudah dipahami juga merupakan sosok guru yang ideal. Guru, di satu sisi, bisa menarik
manfaat dengan memperhatikan apa yang mungkin memang merupakan strategi umum bagi pembelajaran bahasa di berbagai konteks dan budaya.
“Di sisi lain, ia perlu selalu peduli akan kebutuhan dan variasi perseorangan dalam pembelajaran,
di luar konteks budaya .”
25
Guru ideal yang diperlukan saat ini adalah guru yang memahami benar profesinya. Profesi guru adalah profesi yang mulia, karena mendidik siswa secara
tulus tanpa mengharapkan imbalan kecuali ridho dari Tuhan. Guru bahasa Indonesia yang ideal untuk era saat ini adalah guru yang
mampu memanfaatkan fasilitas di era globalisasi atau di era informasi ini untuk kepentingan mengajar juga membimbing siswa untuk bisa meningkatkan
keterampilan berbahasa membaca, mendengar, berbicara, dan menulis, karena keterampilan berbahasa sangat diperlukan dalam setiap kegiatan. Guru bahasa
Indonesia seharusnya mampu menjadi sebuah media untuk siswanya dalam segala hal permasalahan mengenai Bahasa Indonesia. Guru bahasa Indonesia juga harus
bisa menanamkan manfaat dari belajar Bahasa Indonesia. Tidak hanya bermanfaat dalam hal nilai yang dicapai di dalam kelas, tetapi juga untuk manfaat di luar
kegiatan sekolah. 1
Penguasaan Kebahasaan Agar pembelajaran bahasa dapat dilakukan secara maksimal dengan
mengikuti kaidah bahasa yang berlaku. Setiap guru perlu melakukan analisis terhadap unsur kebahasaan yang digunakan pada setiap kompetensi dasar.
Unsur kebahasaan yang digunakan dalam pembelajaran bahasa termasuk jenis tata bahasa pedagogis yaitu tata bahasa yang dibuat untuk kepentingan
pembelajaran.
25
H. Douglas Brown, Prinsip Pembelajaran dan Pengajaran Bahasa, Jakarta: Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta, 2008,h. 143