21
2 Kemampuan Memahami
Untuk dapat berkomunikasi dengan lancar, baik secara lisan maupun tulis, diperlukan pemahaman kebahasaan. Dalam pembelajaran bahasa dan
sastra Indonesia, pengetahuan, pemahaman, dan penerapan harus selalu menjadi perhatian para guru. Ketiga ranah tersebut mendapat perhatian yang
sama dengan fokus penekanan pada penerapan atau penggunaan bahasa. Oleh sebab itu, pembelajaran bahasa yang bersifat pengetahuan dan pemahaman
harus selalu diarahkan untuk penerapan di sekolah-sekolah. 3
Keterampilan Berbahasa Keterampilan berbahasa mempunyai empat komponen yang saling
berhubungan erat, yaitu meliputi: a
Keterampilan menyimak: menyimak merupakan kegiatan yang cukup kompleks karena sangat bergantung kepada unsur yang mendukung, di
antaranya pembicara, penyimak, bahan simakan, dan bahasa lisan yang digunakan;
b Keterampilan berbicara: Kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi
artikulasi atau kata-kata untuk mengekspresikan, mengatakan serta menyampaikan pikiran, gagasan, dan perasaan;
c Keterampilan membaca: merupakan suatu proses rekonstruksi makna
melalui interaksi yang dinamis antara pengetahuan pembaca, informasi yang tersaji dalam bahasa tulis, dan konteks bacaan; dan
d Keterampilan menulis: melukiskan lambang grafik yang menggambarkan
suatu bahasa yang dipahami seseorang sehingga orang lain dapat membaca lambang grafik tersebut yang di dalamnya mengandung pesan
yang dibawa.
B. Hasil Penelitian yang Relevan
Ada beberapa sumber yang menjadi pegangan dalam melakukan penelitian ini. Pertama, Yuyun Mufarohah dari jurusan Pendidikan Agama Islam, yang
berjudul Persepsi Siswa terhadap Kompetensi Pedagogik Guru Agama Islam dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa. Skripsi tersebut membicarakan
22
bagaimana guru yang seharusnya menurut siswa dalam menyampaikan materi, sehingga siswa dapat dengan mudah memahami input yang diberikan, khususnya
pelajaran agama Islam. Kedua, Yuli Yuni dari jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia,
yang berjudul Persepsi Siswa SMP PGRI 1 Ciputat Terhadap Mata Pelajaran Bahasa Indonesia. Skripsi tersebut membicarakan skripsi berdasarkan sikap,
motifkeinginan, keterkaitan, harapan, karakteristik objek dan pelaksanaan pembelajaran bahasa Indonesia. Pada penelitian ini hanya mencari tahu seberapa
besar persepsi siswa terhadap mata pelajaran bahasa Indonesia tanpa menghubungkan dengan variabel lain;
Dari kedua penelitian yang relevan di atas terdapat beberapa poin yang membedakan dengan penelitian yang penulis lakukan. Di antaranya adalah objek
penelitian, waktu, dan tempat penelitian. Yuyun Mufarohah meneliti tentang persepsi siswa terhadap kompetensi pedagogik guru Agama Islam dan Yuli Yuni
meneliti tentang persepsi siswa SMP PGRI 1 Ciputat terhadap mata pelajaran Bahasa Indonesia, sedangkan penulis meneliti tentang persepsi siswa Komunitas
kelas VIII Homeschooling Kak Seto terhadap kompetensi pedagogik guru Bahasa dan Sastra Indonesia.
C. Kerangka Berpikir
Seorang guru mata pelajaran, khususnya guru mata pelajaran bahasa dan sastra Indonesia haruslah menguasai materi ajar, menguasai strategi pembelajaran,
dan metode pembelajaran, demi tercapainya sebuah tujuan pembelajaran. Salah satu cara untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran adalah kompetensi pedagogik
yang dimiliki guru. Tujuan pembelajaran yang dapat dicapai tidak terlepas dari persepsi siswa yang positif terhadap kompetensi pedagogik guru pada mata
pelajaran tersebut. Untuk itu, penulis ingin mengetahui bagaimana persepsi siswa terhadap kompetensi pedagogik guru bahasa dan sastra Indonesia.
23
BAB III METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian dengan metode
deskriptif bertujuan untuk menggambarkan, meringkas berbagai fenomena sebanyak-banyaknya sesuai realitas sosial yang ada di masyarakat. Penelitian
tersebut sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai yaitu memperoleh gambaran tentang suatu kenyataan atau mengungkapkan data secara jelas mengenai
bagaimana persepsi siswa terhadap keterampilan pedagogik guru bahasa Indonesia di Komunitas Homeschooling Kak Seto.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian dilakukan di Homeschooling Kak Seto, yang beralamatkan di jalan Taman Makam Bahagia ABRI No.3A RT.00304 Parigi
Lama-Pondok Aren, Tangerang Selatan. Adapun penelitian ini dilaksanakan selama 1 tahun Januari 2014 - Januari
2015 mengenai bagaimana persepsi siswa dengan keterampilan pedagogik guru bahasa dan sastra Indonesia di Homeschooling Kak Seto.
C. Populasi dan Sampel
“Populasi diartikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas objeksubjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. ”
23
Populasi siswa Homeschooling Kak Seto Program Distance Learning dan Komunitas tahun ajaran 2014-2015 berjumlah 201 siswa. Namun, peneliti tidak
akan mengambil jumlah populasi secara keseluruhan, melainkan hanya mengambil sampel saja, agar subjek yang diteliti tidak terlalu banyak.
23
Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, Bandung: ALFABETA, 2009, h. 49